Sejauh ini, gimana sikap Jagat? Nyebelin? Atau mau lebih nyebelin lagi?
Kasian Lily :(
Oh iya, dukungannya jangan lupa yaa ^^ karena kalau kalian dukung cerita ini (vote/comment) nanti cerita ini naik peringkat dan banyak dijangkau yang lainnya 😄 ayo tambah korban emosian gara gara Jagat 😐
************************************
ʚ♡⃛ɞ Lily untuk Jagat ❁
----------------------------------------------
Hukuman Jagat tidak berhenti setelah ia dan kedua orang tuanya tiba di rumah. Bara kembali memberikan pelajaran kepada putranya itu. Bekas luka pecutan gesper di tangan dan punggungnya pun bertambah, menyebabkan empunya mati rasa.
Bara tidak menyajikan rasa iba meskipun itu sebanyak sejumput garam. Ia tetap menekankan agar Jagat pergi sekolah. Sepertinya, ayahnya itu tidak akan memaafkannya sampai kecewanya benar-benar hilang. Dalam artian, sampai Jagat berubah menjadi sosok yang ayahnya dambakan. Sebagai orang tua, bukankah wajar menginginkan anaknya menjadi orang baik sekaligus berguna?
Jagat mengisi lembar jawaban ulangan harian dengan saksama. Meski dalam keadaan tangan yang ngilu, ia tetap berusaha mengisi secarik kertas itu dengan guratan aksara yang terlintas di benaknya. Ada kepuasan di hatinya setelah selesai mengerjakan soal ulangan harian. Ia merasa jawabannya akan banyak yang benar karena Lily sempat mengajari materi yang diujikan hari ini.
"Udah lama nggak ngerasa begini," gumam Jagat pelan seraya tersenyum puas menatap selembaran kertas atas nama Jagat Adyano Fardan yang kini penuh dengan goresan pena.
Lembar jawaban itu Jagat kumpulkan di meja guru. Selanjutnya, guru memerintahkan Jagat keluar kelas karena memang begitu perjanjian awalnya: murid yang sudah selesai mengerjakan diperbolehkan keluar kelas dan istirahat.
Tiba-tiba saja Jagat teringat Lily. Semalam, Lily ternyata membelanya, membuat cambukan sang ayah berhenti. Gadis itu juga begitu peduli dan perhatian terhadap lukanya padahal Jagat selalu berbuat semena-mena kepada gadis itu. Jagat kira, Lily akan balas dendam dan justru mendukung perbuatan ayahnya yang terus menghukumnya kemarin. Akan tetapi, Lily berbuat sebaliknya. Bahkan, Jagat mendapatkan chat dari gadis itu begitu tiba di rumah.
Kak Lily°Tutor: Jagat, udah sampai? Gimana keadaan kamu? Besok kita libur dulu aja kalau kamu masih belum pulih. Maafin Kak Lily yang nggak bisa banyak bantu tadi. Kak Lily harap kamu bisa jadi lebih baik setelah insiden yang kamu alami.
Jagat belum sempat membalas pesan itu—biasanya tidak pernah dibalas. Tepatnya, ia tidak tahu harus menjawab bagaimana karena terlalu malu sebab Jagat selalu kasar kepada gadis itu. Ia merasa tak pantas mendapatkan perhatian dari Lily.
***
Delapan belas dari dua puluh soal berhasil dijawab benar oleh Jagat. Guru yang memeriksa pun sampai bertanya-tanya, sedikit mencurigai Jagat apakah ia menyontek atau jujur. Namun, Jagat menjelaskan alasan di balik nilai bagusnya. Ia bahkan dengan bangga menceritakan sosok Lily kepada sang guru. Mendengar Jagat memiliki seorang tutor, sang guru tentu saja girang karena murid yang selama ini susah diatur, sedikit demi sedikit berubah menjadi lebih baik (nilainya).
"Coba kalau gue kayak gini setiap hari, pasti Papa sama Mama bangga kayak dulu," Jagat masih menatap senang hasil kerja kerasnya. Namun, detik berikutnya, ia merasa sedih karena teringat latar belakangnya.
Segera, Jagat menggelengkan kepalanya dengan cepat. Ia harus rela, mau tidak mau.
"Should I say thank you to her?" Jagat menyinggung seseorang yang berpengaruh besar di balik nilai bagusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LILY UNTUK JAGAT
Novela JuvenilSeperti bunga lily yang mengharumkan jagat raya. *** Lily, seorang mahasiswa semester satu, mendapat tawaran kerja sampingan menjadi seorang tutor. Latar belakang keluarganya yang miskin tak menghambat Lily untuk menjadi seseorang yang pintar dan b...