chapter 7

280 11 2
                                    

Yuta sedang di ruang tengah sambil melihat foto
Foto apa itu?

"Daddy, foto apa yang Daddy lihat?" Ucap shotaro

"Eh, gadis kecil daddy"

"Apaan sih dad? Udah jawab pertanyaan taro"

"Lihat nih"

"Siapa anak itu dad?" Ucap shotaro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Siapa anak itu dad?" Ucap shotaro

"Itu kamu sayang"

"Beneran?"

"Iya sayang"

Shotaro mengambil foto itu dan menunjukkan pada winwin yang sedang maskeran di ruang tamu

"Buna"

"Iya sayang?"

"Iya sayang?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini aku?"

"Aihh, dapat dari mana kamu?"

"Dari Daddy"

"Gadis kecil ku sudah besar, padahal rasanya masih kecil"

"Apasih Buna!!! Aku udah gede!!!"

"Buna ingat banget pas ngelahirin kamu"

"Emang kenapa?"

Shotaro story

"Sayang, sakit" ucap winwin sambil menangis

"Iya sayang, sabar ya. Demi anak kita"

"Kenapa bisa sesakit ini?"

"Padahal sudah di bius tetapi tetap terasa sakit, sabar ya sayang. Aku yakin kamu bisa"

"Sayang, jangan nangis"

"Aku ga nangis kok"

"Tapi kamu keluar air mata"

"Air matanya yang nakal"

Akhirnya perut winwin sudah di jahit oleh dokter

Winwin di ruang rawat

"Sayang, makasih ya" ucap yuta

"Makasih buat?"

"Makasih udah ngelahirin 4 anak"

"Sayang, besok besok bikin anak itu mikir mikir ya, jangan empat. Gw cape"

"Iya sayang, maaf. Ga sengaja"

TOK TOK TOK

"Permisi buk, ini anaknya perempuan yang sehat"

"Terimakasih sus"

Lalu perawatan itu pergi ke luar

"Sayang, anak kita omega semua ya? Ga ada alpha. Mau bikin lagi ga?"

"Ga! Enak aja!"

Semenjak shotaro lahir

Winwin benar benar sibuk mengurusnya. Terutama saat shotaro tengah malam menangis, entah itu ingin susu lah, mengganti popok lah, dan lain lain.

Saat shotaro 5 bulan ia sudah bisa berbicara

"Buna!" Teriak shotaro kecil

"Ehh, sayang. Apa?" Ucap winwin kaget

"Bu-bu-BUNA!"

"SAYANG!!! TARO SAYANG!" Teriak winwin

"Kenapa yang? Dia kenapa?" -yuta

"Sayang, bilang lagi"

"BUNA! BUNA!"

"Yang bener aja?! Kenapa harus Buna dulu? Kenapa ga Daddy."

Back to original story

"Sungguh? Aku tak percaya. Sebentar, apakah Buna nangis?"

"Tidak sayang"

"Tetapi Buna tidak pintar berbohong" ucap xiaojun

"Eh, sayang. Putri kecil kami sudah dewasa. Kamu sudah memiliki pasangan, sebentar lagi akan menikah. Lalu menjadi seorang ibu. Dahulu kau masih menangis untuk minum. Sekarang sudah bisa sendiri. Tak terasa, banyak waktu yang terbuang. Sekarang kau sudah berumur 22. Buna tetap menganggap kamu Putri kecil. Buna ingat saat Daddy menangis gara gara Kamu. Jadi Buna ikut menangis."

"Bun" -renjun

"Begitu juga xiaojun. Anak sulung ku sudah besar. Sebentar lagi akan menikah. Dahulu rasanya masih 7 tahun. Sekarang sudah 27 tahun. Mengapa kalian bisa SE cepat ini beranjak dewasa? Renjun dulu selalu menangis saat tidak di berikan mainan oleh xiaojun. Dan mainan kamu sama jaemin. Jaemin sekarang juga sudah besar. Bahkan ingin di kamar dengan jeno. Sahabat dari kecil yang menjadi suami istri. Dulu jaemin dan shotaro saat jam makan selalu ingin di gendong. Sekarang sudah tidak. Kalian sudah bisa jalan sendiri. Saat shotaro Buna gendong, jaemin cemburu, ingin di gendong juga. Dulu saat kalian makan selalu ingin di suapi sekarang tidak."

"Buna..." -xiaojun, renjun, jaemin, shotaro.

"Selama kalian hidup, kalian benar benar membuat Buna bangga, dengan tumbuh kembang kalian saja Buna sudah Sangat bangga. Entah bagaimana besok jika kalian semua sudah menikah. Apakah cucuku lebih banyak dari anakku?"

Family || Yuwin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang