PROLOG

1 0 0
                                    

Bel istirahat berdering
murid-murid segera berhamburan menuju kantin untuk segera mengisi perut menenangkan cacing yang sudah demo meminta diisi.
tak luput Nava dan kedua temannya juga bergegas menuju tempat langganan mereka.
dari pertama kaki mereka melangkah masuk kedalam kantin, banyak pasang mata yang tertuju pada ketiga gadis itu, ketiganya terkenal akan kecantikannya.
Gea Kartika, cewek berambut sebahu berkulit putih bermata belok dengan bulu mata lentik dan berhidung mancung menjadikannya bak blasteran turkey. Sedangkan Hana Aulia cewek berkulit putih sebening susu dengan mata sipit membuatnya terlihat seperti orang cina apalagi ia gemar sekali mencepol rambutnya, dan terakhir adalah Kania Nava Tanisha atau kerap di sapa Nava, diantara ketiga gadis ini yang paling mencolok adalan Nava, bagaimana tidak, wajahnya yang begitu cantik ditambah rambut panjang dan kulit putih serta bodynya yang aduhai membuat ia menjadi gadis idaman satu sekolah, tidak ada yang tidak mengenalnya. Namun di sisi baik pasti juga ada buruk. Selain terkenal akan kecantikannya Nava juga terkenal suka bergonta ganti pasangan, yah orang cantik ma bebas, slogannya.
"Han, gantian lo yang pesen gih." suruh Gea kepada Hana yang duduk disebelahnya.
"Males ih, lo aja."
"Gantian anjir, gue terus dari kemarin." balas Gea kesal melihat Hana yang terus memainkan ponsel.
"kemarin lusa kan gue udah ih."
"Brisik lo berdua, biar gue aja yang pesen."
Nava beranjak dari tempatnya, ia berjalan menuju satu kedai untuk memesan beberapa makanan.
Dari pojok terlihat beberapa pasang mata yang terus memperhatikan sosok Nava.
"Zak, lo yakin bisa ajak si Nava ke pesta ultah lo?" ucap Farhan kedapa temannya yang terus memandangi gadis yang sudah lama diincarnya.
"Secara kan selama ini lo ditolak terus sama dia." sambungnya lagi membuat yang lain ikut tertawa.
"lo lihat aja nanti, gue pastiin dia bakal dateng." ucap Zaki kepada teman-temannya.
"Jangan terlalu berharap bro, ntar kalau jatuh sakit." ucap Arga menasehati kawannya itu.
"kali ini gue yakin dia bakal dateng, dan dia juga bakal jadi cewek gue." balas Zaki sangat yakin.
"mimpi lo ketinggian."
"gue serius, lihat aja dia bakal dateng kegue dan ngemis-ngemis minta jadi cewek gue." ucap Zaki.
Farhan dan Arga saling bertukar pandangan, sepertinya ada yang direncanakan temannya ini.
"kalian ikut gue."
Zaki berjalan menghampiri meja yang berisikan tiga cewek yang tengah berbicang-bincang.
"Hay cantik." sapa zaki kepada Nava.
namun sang pemilik nama mengabaikannya.
"Cuek amat cantik." Nava tak menghiraukannya
Hal seperti ini sudah biasa terjadi setiap kali ia datang kekantin, kalau bukan karna cacing diperutnya yang mereong minta di isi sebenarnya dia malas datang kekantin.
"Nava Cantik, gue ada undangan buat lo. lusa gue ultah lo dateng ya." Pinta Zaki dengan percaya diri. ia menyodorkan undangan pestanya.
"ga, males. mending gue jalan-jalan sama loly." balasnya, loly adalah kucing peliharaan Nava.
seketika Gea dan Hana tertawa mendengar jawaban sahabatnya itu, parah sekali.
"kok lo gitu si, masak penting loly dari pada gue." balas zaki tidak terima.
"ya jelas lah, lagian gue udah sering bilang sama lo. bisa ga si lo ga usah gangguin gue lagi, keknya kuping lo budek, apa perlu gue anter ketht."
"sabar na, cepet tua lo marah-marah mulu." giliran Farhan yang menimpali.
"mau gue karetin mulut lo!"
"buset galak bener."
Hana menyenggol lengan Farhan, meminta agar kekasihnya itu tak ikut campur.
"Anggep aja ini permintaan terakhir gue, lo dateng ke pesta gue habis itu gue ga bakal ganggu lo lagi." mohon Zaki dengan muka sedihnya.
Farhan dan Arga sedikit kaget dengan kata-kata yang barusan diucapkan oleh temannya, padahal baru beberapa saat tadi temannya itu yakin jika Nava akan menjadi kekasihnya.
"Nah loh, udah dateng aja Na." ucap Hana.
Nava berfikir sejenak, mengapa pula ia harus repot-repot datang,  tapi lumayan jika satu persatu pengganggu hidupannya berkurang.
"gue pegang ucapan lo!" akhirnya ia memilih untuk datang saja, yah lumayan lah party gratis.
"serius Na?" tanya Zaki tak percaya.
"sekali lagi lo tanya gue batalin dateng!"
"jangan gitu dong Nava Cantik." Zaki coba merayu gadis idamannya itu.
seringai kecil terukir dibibir Zaki, seperti ada sesuatu yang direncanakannya. Ntah malapetaka apa yang akan terjadi pada gadi cantik itu, yang jelas semua itu akan merubah hidupnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WHY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang