Seorang pria berjalan keluar dari minimarket membawa sekantung minuman dengan langkah pelan melewati warung yang tengah menampilkan pembawa acara berita di televisi.
"Berita hari ini. Telah di temukan seorang mayat perempuan berada di semak-semak rumput menjalar di daerah anggrek nomor 23 dekat pabrik tahu yang sudah lama tidak beroperasi. Di duga mayat korban sudah lebih dari tiga hari."
Ia berhenti tepat di depan warung itu menyimak berita hari ini bersama dengan beberapa orang yang juga sedang menonton berita tersebut.
"Sampai saat ini polisi masih mencari pelaku dari aksi pembunuhan berantai yang beberapa bulan ini cukup meresahkan masyarakat. Terlebih lagi kondisi korban yang mengenaskan dengan tubuh yang berlumur darah bercampur bau Wine yang pekat."
"Lo tau gak kalo pelakunya sama dengan pelaku kasus pembunuhan bulan lalu?" Seseorang di sebelahnya bertanya pada temannya
"Dari mana lo tau pelakunya sama?"
"Kata perempuan pembawa berita barusan, dia mengatakan korbannya juga di siram memakai Wine."
"Ah iya korban bulan lalu yang di temukan polisi di sebelah toko kosong itu kan?"
"Iya! Gue merinding banget kalo ngomongin tentang psikopat yang telah membunuh banyak orang."
"Tetapi kenapa polisi sangat sulit menangkap pelakunya, fakta bahwa pelakunya satu orang yang sama pastinya akan lebih mudah untuk menyelidikinya bukan?"
"Terus kenapa lo kepo, dan kenapa lo jadi sepenasaran ini apa anda polisi tuan, hey kita masih SMA bro." Teriak temannya kesal lalu meninggalkannya begitu saja
"Tunggu woi." Temannya satu lagi berlari mengejar temannya yang sudah mulai menjauh
"Semoga saja polisi cepat menangkap pelakunya."
Aku menoleh ke samping kiri ku terdapat wanita berumur sekitar 40 tahun itu berucap setelah menyaksikan berita tersebut.
Tidak mau membuang waktu lagi, aku pun berjalan kembali untuk sampai ke rumahku.
Akhir-akhir ini memang banyak sekali kasus pembunuhan, membuatku juga takut untuk keluar rumah di saat sepi.
Aku sampai di rumahku yang cukup besar ini, aku hanya tinggal bersama ayahku karena kedua orang tuaku belum lama ini bercerai. Dan aku memutuskan untuk tinggal bersama ayah, sedangkan ibuku ia tinggal sendirian melanjutkan hidupnya. Ayahku ia akan berkerja di sore hari dan pulang sebelum tengah malam.
Maka dari itu waktu aku bertemu ayahku hanya pada waktu sebelum berangkat sekolah, dan kami sarapan bersama. Ketika aku pulang sekolah ayahku akan menaruh kunci rumah di bawah pot bunga yang ada di depan rumah kami.
Aku hanya sendirian sampai ayahku pulang. Sunyi senyapnya rumah, aku rasakan beberapa minggu terakhir pasca orang tuaku baru saja berpisah.
Ya, aku menyukai suasana sepi ini ketimbang aku harus mendengar suara teriakan dan barang pecah ketika mereka sedang bertengkar. Pertengkaran itu hanya seputar ekonomi keluarga dan ketidaksamaan pendapat. Aku merasa frustasi dan tertekan jikalau mereka tertekan, mereka bertengkar tanpa mau melihat ku yang terkena dampaknya. Mental ku hancur berantakan karena mereka. Tetapi sekarang aku bahagia setidaknya aku tidak akan mendengar lagi keributan yang selalu terjadi di dalam rumah ini.
°°°
Seorang pria berjalan dengan cepat sesekali berlari kecil untuk sampai di kelasnya, ia dengan semangat yang menggebu-gebu membawa berita yang akan di sampaikan pada teman-temannya.
Dengan nafas yang memburu ia membungkuk menaruh tangannya di meja guru dengan sedikit mengebrak meja menimbulkan suara nyaring membuat atensi teman sekelasnya teralih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Psychopath
Mystery / Thrillersiapa pelakunya? "Tutup mulut jika kau ingin hidup." • • • [ On Going ] • • • start : 7 Mei 2023