Tok Tok Tok"Ya ampun apalagi?! Nan buka Nan!"
"Ogah lah, anjir udah 4 orang dateng cuman buat kek nyuruh nyari kucing" kesal Jenan, ia tetap goleran di kasur sambil main game di handphonenya.
Mau tak mau Chandra dengan muka dongkolnya beranjak membuka pintu yang menampilkan seorang siswi yang tak di sangkanya akan datang ke kamar miliknya dan Jenan.
Chandra membuka mata dan mulutnya lebar, sungguh di hadapannya saat ini berdiri Keisya XII Ips 3 salah satu siswi populer ketua cheerleader di sekolah mereka dari Asrama Dawnmarie.
"Chandra kan? Jenannya ada?" Keisya tersenyum singkat matanya melihat kesana-kemari dalam kamar Chandra dan Jenan.
"Ada kak, tunggu sebentar. Nan!" ucap Chandra menutup pintu kamar, tak mungkin ia membiarkan seorang gadis masuk ke kamar miliknya dan Jenan, sangat tidak etis apalagi kalau sampai ada yang melihat takutnya dikira melakukan yang tidak-tidak.
"Nan anjir lo di cari Kak Keisya. Buset Kak Keisya makin hari makin kinclong aja. Tanyain dong Nan skincare routinenya gue juga pengen" heboh Chandra sambil narik Jenan yang ogah-ogahan tak peduli dengan celotehan sahabatnya itu.
"Nan lo ga waras kalo nyia-nyiain cewe kek Kak Keisya anjrot"
"Apasi Chan. Gamau gue sibuk, anying cover gue cover! Aelah death.. lu si" kesal Jenan ia benar-benar di tarik sampe bangun sempoyongan dan hapenya di rebut paksa oleh Chandra. Tenaga Chandra ngga maen-maen.
"Buruan itu ditungguin neng cantik" lagi dan lagi kali ini Chandra ngedorong tubuh Jenan hingga laki-laki itu hampir saja menabrakkan dirinya ke pintu kamar mereka.
"Kenapa Kes?" Tanya Jenan langsung saat ia membuka pintu, lalu ia mengamati gadis di depannya itu.
Memakai hoodie kebesaran, rambut yang diikat asal-asalan dan kacamata besarnya yang seolah menutupi bekas kemerahan di matanya seperti habis menangis tapi terlihat masih tetap cantik seperti kata Chandra.
Jenan tak yakin sahabatnya itu akan mengamati gadis di depannya ini sedetail itu pasalnya hal pertama yang terlintas dipikiran Chandra pastilah reputasi dan kecantikan Keisya.
"Gue mau minta tolong bisa?" Ucap Keisya sembari membenarkan letak kacamatanya.
"Ya? Ada apa?" Tanya Jenan pada gadis di depannya itu namun malah melihat Keisya memandangi sekeliling mereka seperti ingin memberitahu Jenan namun raut tak ingin orang lain mendengar apa yang ingin ia lontarkan. Jenan mengerti maksud gerak-gerik Keisya lalu mengajak gadis itu untuk pergi ke tempat yang lebih private.
"Gue boleh ajak Chandra ga?" Keisya mengangguki pertanyaan Jenan.
"CHAN! AYO KELUAR!" Teriak Jenan yang membuat Chandra seketika berada di pintu kamar mereka, lalu tanpa basa basi Jenan menarik sahabatnya itu untuk pergi bersama dirinya dan Keisya.
---
Di Gazebo yang berada di ujung taman kini ketiganya duduk melingkar menghindari tatapan penuh penasaran anak-anak yang lewat.
Apalagi dengan keberadaan Keisya di dekat keduanya membuat banyak mata yang melirik ke arah mereka sekaligus menghindari gosip seperti tahun lalu saat Jenan masih menjabat sebagai kapten basket yang dikabarkan berpacaran dengan Keisya padahal tidak mereka hanyalah teman dekat. Maka dari itu Jenan sengaja mengajak Chandra, capek dia diomongin mulu.
"Kes, lo katanya mau minta bantuan ke kita, minta bantuan apa?"
"Kipo kucing gue ilang Jen" Jenan menghela nafas dalam, sedangkan Keisya mulai berlinang air mata membicarakan kucing kesayangannya yang entah ada di mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
II. Dark Side
Mystery / Thriller4 bulan setelah terbongkarnya kasus Pembunuhan Arga dan pembunuhan berantai di SMA Mandeville, sekolah telah dibuka kembali setelah yayasan sekolah merombak hampir semua guru dan peraturan SMA Mandeville juga memperkuat keamanan agar kejadian sepert...