For the Mission

01. A Wedding

Dunia berada di tepi kehancuran berkat musim dingin abadi ulah keisengan dokter Garaki sialan, yang telah menggerakan bola raksasa serupa bulan yang mengorbit pada bumi. Jika bulan hanya memantulkan cahaya matahari, maka bola es raksasa tersebut menyerap energi panas di sekitar sehingga panas matahari penyongsong kehidupan makhluk bumi harus lenyap sebelum mencapai permukaan.

Para ilmuwan dan pemimpin di seluruh negeri telah melakukan berbagai upaya mulai dari meledakkan bola misterius tersebut hingga membakarnya dengan panas di atas 1000 derajat celcius. Tentu melalui para relawan yang melakukan misi bom bunuh diri dan secara tidak langsung membakar diri mereka hidup-hidup.

Sayangnya, usaha mereka sia-sia karena sekali lagi, bola es raksasa menyerap panas dan memiliki kemampuan anti nuklir.

Sialnya, dokter gila biang keladi dari musibah ini telah menonaktifkan detak jantungnya dengan meminum racun racikan sendiri. Jika saja, tua bangka berumur ratusan tahun-berkat quirknya -masih hidup, Bakugou Katsuki mungkin dapat bernapas lebih tenang dan menjalani kehidupan manis bersama kekasihnya.

Andai saja tua bangka itu masih hidup walaupun hanya sel otaknya, Katsuki mungkin tidak perlu melibatkan spermanya dalam misi peledakan es raksasa yang telah diberi nama Giace-20.

Jika saja, ada cara lain yang bisa diusahakan, mungkin pahlawan pro berlabel dynamight tersebut tidak akan mendapat surat perintah tidak masuk akal dari Kaisar Jepang yang intinya, menciptakan alat untuk meledakkan Giace-20.

Jika berbagai zat peledak lain tidak bisa memengaruhi Giace-20, maka sebaliknya, energi dari keringat Katsuki dapat menekan daya serap panas pada bola raksasa tersebut. Hanya butuh bantuan semburan api untuk mendorong tersebarnya ledakan dan bantuan es untuk dapat mengantisipasi tercapainya jilatan api ke permukaan bumi.

Dengan kata lain, dibutuhkan setidaknya pengguna quirk api, es, dan ledakan dalam satu tubuh, masing-masing berjumlah 6 kandidat.

"Ini gila!" Sembur pahlawan pro dynamight di hadapan dewan usai penjelasan panjang lebar tentang segala macam prosedur dan tujuan misi gila tersebut. Di sisinya, duduk tenang sang pahlawan nomor lima, Shouto.

"Di mana para ilmuwan berbakat? Apakah otak kalian mengalami korsleting sehingga yang terbesit di kepala bodoh kalian hanyalah mengembangbiakkan spermaku?"

"Kenapa harus dengan orang ini?!" Seraya menunjuk Shouto.

"Bukankah akan lebih masuk akal jika menyatukannya dengan ovum wanita?"

"Modifikasi organ reproduksi? Bukankah sistem kloning akan lebih efisien? Bahkan para penjahat amatiran pun dapat menciptakan kloningan ratusan nomu."

Katsuki memberondong dengan berbagai pertanyaan namun jawaban dari lawan bicara selalu bisa membungkam mulutnya. Terlebih sosok yang seharusnya memihak Katsuki, pro hero Shouto, justru menusuknya menggunakan persetujuan konyol dengan embel-embel keselamatan masyarakat dunia dan keberlangsungan kehidupan di bumi. Sial, terkutuklah setengah bajingan nan lugu lagi baik hati ini. Shouto terlalu baik dan lugu. Meski terlihat dingin dari luar, tapi hatinya terlampau lembut bahkan bukan tipe yang akan membentak anak-anak yang mencaci dan menghajarnya habis-habisan.

"Dynamight, kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini-"

"Ini bukan cuma soal ketidak nyamananku, sialan." Katsuki memotong ucapan Hawks, menyisir rambutnya ke belakang. "Ini tidak bisa dilakukan."

Undangan pernikahannya telah disebar. Dalam kurun waktu kurang dari dua bulan, dia telah melepas masa lajangnya dengan wanita yang ia cintai. Membangun kerajaan kecil dengan istri dan anak-anak. Dan menjadi seorang ayah bagi gremlin kecilnya.