Jennie selesai menonton gulungan berita itu, ia pun mematikan proyektornya dan turun ke lantai bawah. Dalam 7 hari, ketika namanya sekarang Jennifer Ruby Jane akan menghilang untuk selamanya dan nama barunya Jennifer Jane Deuki, ia kini harus pindah dan menempati sebuah rumah di wilayah kota terpencil. Ini adalah Minggu terakhirnya sebagai Jennifer Ruby Jane.
Kim Jennie, merasa kalau umur abadinya menjadi kelemahan terbesarnya, dia juga harus mempertahankan sumpahnya selama 60 tahun terakhir. Sebelum ia mengakhirinya, Jennie akan mendatangi perayaan tahun baru malam nanti.
Tring.. tring..
"Halo.."
"Jennifer, kau tidak akan membuatku mendatangi acara ini sendirian bukan?" Tanya wanita di seberang sana.
"Tahun lalu kau juga menanyakan hal itu, kenapa kau tidak percaya padaku?" Kekeh Jennie yang baru saja sampai di rumahnya.
"Oh aku hanya tak yakin kalau kau mendapatkan ajakan yang lebih menarik daripada ajakanku."
"Tidak mungkin, aku akan menjemputmu, jam 8 malam?" Jennie menyalakan lampu rumahnya dan berjalan menuju kamar tidur.
"Sebenarnya untuk itulah aku menelponmu, Grand Hotel akan mengirimkan sebuah mobil untuk menjemputku." Jelas wanita itu.
"Ya ampun.."
"Kau pernah merayakan tahun baru di sana?"
"Pernah sekali, bertahun-tahun lalu." Jennie mengingat-ingat, bertahun-tahun lalu yang bisa saja Hyeri belum lahir saat itu.
"Aku yakin itu sangat menyenangkan."
"Sebaiknya aku bersiap-siap, sampai ketemu nanti, sampai jumpa." Jennie mematikan sambungan telponnya.
Sebuah pintu geser pun terbuka, menampilkan sebuah meja rias dan koleksi gaun miliknya, Jennie mengambil salah satu gaun dan melihatnya di cermin memastikan apakah ini cocok untuk malam nanti?
"Kau lapar?" Jennie melihat Kuma yang duduk di lantai dengan raut wajah sedih, "tidak?" Kuma hanya terdiam disana dan kini ia mulai berbaring lemas, "kau mau ikut denganku malam ini ya?" Tebak Jennie, "maaf Kuma-ya, tapi ini malamnya para wanita."
***
Jennie berjalan menuju ruang utama di Grand Hotel, banyak orang yang sedang berkumpul di koridor memegang minuman mereka dan berbincang bersama teman-temannya.
Saat sedang mencari temannya, Jennie melihat sebuah foto hitam putih di dinding hotel, foto dirinya dan beberapa teman lelaki, di awal tahun-tahun kehidupan abadinya di mulai.
Sambil memegang segelas sampanye, Jennie masuk ke ruangan utama ia melihat Hyeri sedang memainkan piano yang mengiringi para tamu malam ini. Saat musiknya berhenti, Jennie memberikan tepuk tangan kencang untuk temannya itu.
"Selamat tahun baru.." saat Hyeri sudah kembali ke tempat duduknya, Jennie merangkul wanita itu dari belakang.
"Oh hei Jen, kau kan yang tadi memberikan tepuk tangan untukku?" Tanya Hyeri.
"Bagaimana kau bisa tau?" Jennie duduk di samping Hyeri.
"Kau memang selalu seperti itu," Kekehnya, "minumlah.."
"Sudah, katakan padaku apa yang aku lewatkan?"
"Tidak banyak, tanpa memandang usia malam tahun baru tetaplah malam dimana segala sesuatu tampak mungkin." Ucap Hyeri.
"Apa resolusimu untuk tahun depan?"
"Sama seperti biasanya, cinta sejati, bagaimana denganmu?"
"Aku? Aku ingin menikmati hidup seolah-olah ini adalah tahun terakhirku." Jennie memandangi langit-langit ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little Secret [END]
FanfictionSeorang wanita yang selama 6 dekade terakhir menyembunyikan identitas aslinya demi keselamatan hidup dirinya sendiri dan sang anak perempuan. Parasnya yang tetap menawan bahkan di umurnya yang tidak lagi muda cukup menyulitkan untuknya karena harus...