"Siang Dis, ngelamun aja?" Seseorang tiba-tiba muncul dengan suara yang sangat mengejutkan.
"Ehh siang Pak, enggak Pak cuman lagi ngeliatin mereka aja." Balasku pada Bapak nahkoda kapal tersebut.
"Siapa mereka itu Pak?" Timpalku lagi.
"Oh itu penduduk pulau ini Dis, mereka akan menjual barang-barangnya. Setiap tiga hari sekali kami selalu mengantarkan pegawai pemerintah kesini untuk mengambil barang-barang yang dijual penduduk." Begitulah penjelasan Pak Harry yang bagiku sangat jelas. Lalu Pak Harry pergi meninggalkanku karena masih ada yang harus dikerjakannya.
Ternyata itu tujuan penduduk sangat ramai saat kapal tiba. Akhirnya rasa penasaranku telah terbayar lunas.
Terlihat memang disana ada beberapa orang yang mengenakan pakaian seragam. Sepertinya mereka adalah pegawai dari pemerintahan tersebut yang ditugaskan untuk melayani para penduduk disini.
Para penduduk tampak antri dengan tertib menunggu gilirannya masing-masing. Terlintas dibenakku "Ternyata pemerintah peduli juga dengan tempat-tempat terpencil seperti ini."
Para pegawai tersebut mengambil semua barang yang dijual oleh penduduk lalu memberinya uang.
Setelah cukup lama aku memperhatikan kegiatan mereka. Kuputuskan untuk turun dari kapal dan melihat keadaan sekitar.
******
Betapa takjubnya aku saat melihat pemandangan pulau. Semua terlihat begitu asri. Ada pepohonan tumbuh dengan bebasnya. Dan yang paling membuatku takjub adalah ada pantai yang luas dengan pasir yang sangat putih serta disekitar pantai tumbuh pohon-pohon kelapa yang menambah keindahan pantai.
Aku bisa melihat pantai ini sangat bersih. Tanpa ada sampah sedikitpun. Sepertinya pantai ini belum tercemar sama sekali.
Sangat lama aku berada dipantai ini. Untuk sekedar menikmati betapa segarnya air, sejuknya udara dan lembutnya pasir pantai. Bahkan saking senangnya aku, aku tak tahu jika kapal yang kunaiki tadi telah pergi. Yang tertinggal hanya beberapa orang nelayan yang hendak merapatkan perahunya.
Tanpa sadar matahari mulai menenggelamkan diri. Tetapi aku tak menyia-nyiakan kesempatan ini, walaupun waktu mulai gelap aku tetap dipantai ini. Untuk menikmati betapa indahnya matahari terbenam. Sampai pada akhirnya matahari pun menenggelamkan diri sepenuhnya.
"Astaga, gimana ini? Nanti ada binatang buas." Tanyaku pada diri sendiri. Aku bingung. Karena hari memang sudah gelap.
"Gimana ya, gak ada orang lagi." Ucapku lagi semakin panik. Aku pun celingak-celinguk kekanan dan ke kiri berharap masih ada orang.
"Eh, itu orang bukan ya." Tampak dari kejauhan sepertinya ada seseorang sedang berjalan.
Ayo kesempatan. Aku pun berlari sekencang-kencangnya untuk mendekati orang tersebut. Semakin dekat aku berlari ternyata benar itu memang orang sedang berjalan. Dalam hati aku cukup senang.
"Hei tunggu..." Aku menjerit sekuat-kuatnya. Sampai orang tersebut pun berhenti dan menoleh.
"Hosh hosh.. capek banget." Aku menundukkan badanku dengan nafas yang masih terengah-engah.
"Kau tak apa?" Suara tersebut terdengar lembut sekali ditelinga.
Aku mendengus panjang dan menegakkan tubuhku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Goodbye
Teen FictionDissa memutuskan untuk pergi meninggalkan kota kelahiranya itu. Keputusannya itu adalah hal yang akan mengubah hidupnya. Akankah mengubahnya menjadi lebih baik ataukah sebaliknya?