Erdin part 3

9.8K 51 0
                                    

Aku melanjutkan memasak makanan untukku dan Ilham. Begitu masakan jadi aku langsung membawanya kemeja makan dan kami makan bersama.

Singkat cerita selesai makan aku menggendong Ilham ala bridal style dan menuju kamarku. Ilham membantu membawa teko berisi air. Namun baru tiba di lantai 3 aku sudah tidak kuat apalagi kepala bayiku sudah menyembul keluar dari lubangku. "Eeengh Ilham ngggh eeenggh aku sudah tidak kuat nggh eeenggh ngggh Ilham. " Aku menurunkan Ilham dengan perlahan ke lantai dan Ilham menaruh teko berisi air pelan pelan ke lantai. "Astaga Erdin kenapa kamu nggak bilang kalau mau melahirkan lagi. " Aku menggenggam tangan Erdin sambil mengatur posisiku. "Eeengh ngggh aku berpikir ngggh untuk melahirkan ngggh dikamar bersamamu Ilham tapi ngggh eeenggh aku sudah tidak kuat ngggh eeenggh ngggh. "Ilham berusaha berdiri akupun juga ikut berdiri. "Ayo Erdin kita kekamar terdekat. Jangan melahirkan disini. " Aku setuju. "Baiklah nggh eeenggh nggh huuh huuh maaf ya nggh eeenggh love nggh eeenggh. " Tidak lupa Ilham membawa ceret berisi air itu. Ya walaupun lebih seperti aku membantu Ilham berjalan karena kakinya yang keseleo. "Sssh tidak apa apa sayang. Aku justru senang bisa membantu mu melahirkan anak kita. " Aku mencium pipi Ilham.

Begitu tiba di kamar aku langsung mengatur posisi untuk melahirkan dibantu oleh Ilham. Bahu bayiku sudah keluar separuh. "Ngggh eeenggh Ilham ngggh eeenggh ngggh bahunya keluar nggh eeenggh ngggh." Ilham menarik sedikit bahu bayiku. "Ayo sayang dorong yang kuat. Kamu hebat Erdin. " Aku mengatur nafasku dan kembali mendorong dengan kuat. "Engggh ngggh eeenggh uuh ngggh eeenggh ngggh uuugh sakit ngggh eeenggh sakit banget ngggh eeenggh aku nggak kuat. " Bahu bayiku berhasil keluar. "Kamu kuat sayang lihat bahunya berhasil keluar hmmm. Erdin aku tau kamu kuat sayang." Aku mengangguk.

"Eeengh ngggh eeenggh iya Ilham ngggh eeenggh ngggh setelah ini ngggh eeenggh kamu ngggh eeenggh pokoknya tinggal sama aku ngggh enggggh yaa nggggh ennngh jangan pergi lagi ngggh eeenggh ngggh Ilham ngggggh eeenggh sakit ngggh eeenggh ngggh. " Aku meremas kuat tangan Ilham saat  badan bayiku keluar sedikit. "Iya Erdin aku disini bersamamu... tapi memang kamu masih menganggapku kekasihmu... tapi sudahlah yang penting bayi kita lahir dulu... ayoo sayang kamu hebat... badannya mulai keluar separuh Erdin. " Ilham membantu menarik badan bayiku. Aku langsung mencium bibir  Ilham sedikit lama. "Eeengh ngggh eeenggh aku ngggh enggggh mencintaimu Ilham ngggh eeenggh ngggh eeenggh baiklah ngggh eeenggh ngggh maukah nggh ngggh eeenggh kamu jadi kekasihku ngggh eeenggh ngggh eeenggh ngggh Ilham ngggh eeenggh ngggh. " Badannya sudah keluar separuh dan aku sedikit kesal karena Ilham malah ketawa. "Kamu itu Din hehehe malah menyatakan cinta saat sedang begini. Humm tapi terimakasih karena tetap mencintaiku. " Ilham menciumku dengan lembut tapi akhirnya mulai lebih menuntut. Hingga aku melepaskan paksa karena badan bayiku yang keluar sepenuhnya.

"Uuugh nggghh enggh aku nggh suka kamu menciumku love ngggh eeenggh tapi sekarang ngggh aku sedang melahirkan anak kita ngggh eeenggh Ilham ngggh eeenggh bayi kita akan lahir ngggh eeenggh ngggh eeenggh ngggh eeenggh ngggh aaaagh." Dengan satu dorongan kuat aku berhasil melahirkan bayi perempuan yang cantik. Ilham segera menggendongnya dan memberikannya padaku untuk aku susui. "Bayi kita cantik sekali Erdin. Mau kamu beri nama siapa?" Aku melihat bayiku yang mirip sekali dengan Ilham. "Uhmm kalau aku mau beri nama Dilla. Dia cantik banget mirip sepertimu love. " Aku mencium kening Dilla.

"Iya Dilla cantik din. Terimakasih sayang udah melahirkan bayi bayi yang lucu. " Aku mengangguk. "Huuum aku juga senang bisa mela-ngggh eeenggh love ngggh eeenggh sepertinya ngggh masih ada ngggh eeenggh bayi lagi ngggh eeenggh aku udah ngggh eeenggh nggak kuat love nggh eeenggh. " Ilham melihat kearah lubangku. "Iya sayang aku bisa lihat kepalanya. No kamu kuat Erdin kamu harus kuat demi aku dan bayi kita. Jangan bilang begitu sayang aku takut. "  Aku mengelus pipi Ilham. "Ngggh eeenggh maaf love ngggh iyaa aku kuat ngggh eeenggh jangan takut yaa..."Ilham menciumku. "Aku disini disampingmu Erdin jadi jangan menyerah. " Aku mengangguk. "Eeengh ngggh eeenggh ngggh ngggh eeenggh sakit love nggh eeenggh. " Aku menggenggam erat tangan Ilham dan satu tangan lagi menggendong Dilla yang sedang menyusu padaku.

"Ayoo sayang kepala bayinya sudah keluar. Kamu bisa sayang. " Aku mengatur nafasku dan kembali mendorong dengan kuat. Lalu aku teringat dengan kedua bayiku dikamar. "Ngggh eeenggh ngggh eeeeengggh Ilham engggh tolong cek anak anak ngggh eeenggh di kamar ngggh eeenggh. " Ilham menggeleng. "Terus kamu gimana sayang. Aku nggak mau ninggalin kamu. " Aku menghela nafas. "Baiklah nggh eeenggh ayoo aku ikut ngggh eeenggh.  Eeeeengggh ngggh aku mohon Ilham perasaanku ngggh eeenggh nggak enak ngggh eeenggh ngggh." Bahunya mulai keluar sedikit, Ilham menarik sedikit bahu bayiku.

"Baiklah sayang tapi seenggaknya tunggu badan bayinya keluar sedikit yaa... "Aku mengangguk. "Eeeeengggh ngggh eeenggh baiklah ngggh eeenggh ngggh eeenggh ngggh eeenggh sakit ngggh eeenggh. "  Akhirnya bahu bayiku berhasil keluar semua. "Nggh eeenggh love nggh eeenggh sekarang pergilah ke ngggh eeenggh anak anak ngggh eeenggh ngggh eeenggh ngggh nggggh aku gapapa disini sama Dilla ngggh eeenggh. "Ilham menciumku dan Dilla lalu berusaha berdiri dan mencoba berjalan namun baru beberapa langkah Ilham jatuh. 

"Ilham astaga ngggh eeenggh aku lupa ngggh kakimu keseleo nggh eeenggh ngggh. "Aku berusaha berdiri dan mendekati Ilham yang jatuh beberapa langkah dariku. "Maaf sayang aku nggak bisa kakiku sakit sekali hiks hiks tadi aja kamu yang bantu aku jalan hiks maaf." Aku menidurkan Dilla yang sudah terlelap dikasur kemudian aku mendekati  Ilham lalu berjongkok dan memeluknya dengan satu tangan sedangkan tanganku satu lagi aku gunakan untuk memegangi bayiku yang menggantung. "Tidak apa nggh eeenggh love nggh eeenggh berarti nggghh aku harus segera melahirkan bayi kita nggh eeenggh katanya nggh eeenggh kamu mau ngggh melihatku melahirkan ngggh eeenggh ngggh eeenggh ngggh sakit love ngggh eeenggh ngggh badannya keluar separuh ngggh eeenggh ngggh." Ilham langsung menatap kearahku dan menciumku. Lalu aku melepaskan pelukanku dan merubah posisi menjadi posisi setengah jongkok dengan pantatku didepan muka Ilham. Disitu Ilham membantuku menarik badan bayiku.

"Ngggh eeenggh ngggh eeenggh sakit ngggh eeenggh Ilham ngggh eeenggh ngggh. " Aku mendorong dengan kuat hingga akhirnya lahirlah bayi laki-laki. Akhirnya bayi itu diberi nama Faris oleh Ilham. Aku beristirahat sebentar sambil menyusui Faris. Setelah hampir satu jam aku membantu Ilham berjalan sambil menggendong Dilla sedangkan Ilham menggendong Faris. Malam itu aku memastikan semua bayiku sudah tertidur lelap dan akupun tertidur sambil memeluk Ilham.

Author POV

Malam itu karena Erdin sudah terlalu lelah dia tidak merasakan bahwa Ilham memasukkan juniornya kedalam lubangnya dan bermain dengannya hingga pagi. Setelah Ilham puas bermain dengan Erdin, diapun tidur sambil mengemut puting milik Erdin.

Tbc or End maybe

Mpreg birth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang