01. Aku mencintaimu, Renjun!

3.3K 275 14
                                    

Namaku Park Renjun, remaja berusia 18 tahun. Tidak ada yang spesial dalam hidupku, hanya seorang remaja biasa yang bersekolah di sekolah biasa dan dikelilingi oleh orang-orang biasa juga.

Tapi semua itu tidak lagi menjadi hal biasa ketika seorang pria bernama Lee Jeno yang begitu bodoh dan menyebalkan hadir dalam kehidupanku. Aku terjebak dengan dirinya yang selalu menempel padaku. Entahlah aku sendiri juga tidak tahu kenapa hal itu bisa terjadi dalam hidupku.

Lee Jeno. Aku akui dia memang pria yang tampan dan sangat memesona tapi jangan tertipu dengan semua itu, sebab pada kenyataannya dia hanyalah orang bodoh yang selalu mengikuti kemanapun aku pergi, dia baru pindah ke sekolah kami beberapa bulan yang lalu dan kami satu kelas bahkan satu bangku. Demi Tuhan, itu sangat menyebalkan, aku tidak tahu bagaimana latar belakang keluarganya atau apa pun tentang dirinya, hanya beberapa hal yang aku tahu dia itu bodoh, keras kepala dan menyebalkan.

Lihatlah. Seperti saat ini, si menyebalkan itu tengah mengikuti langkah kakiku yang hendak ke kantin untuk mengisi perut.

“Renjun~ Renjun~ Renjunnn~” Ya, itu adalah suara Jeno yang terus memanggil namaku.

Aku terus berjalan dan mencoba mengabaikan setiap ucapan menyebalkannya. Aku sudah berusaha melarangnya untuk ikut, tapi dasar Jeno, sifat keras kepalanya melebihi diriku sendiri dan hasilnya ia mengikuti ku sampai sekarang.

Aku melambaikan tangan pada Jaemin, Haechan, Yangyang dan Shotaro yang terlihat tenang menikmati makan siang mereka. Ketika aku hendak kesana tiba-tiba saja Jeno menghentikan ku dengan menarik belakang jasku.

“Ah, berhenti menarik jasku! Kau ini kenapa?” Tanyaku sambil melotot marah kepadanya. Bagaimana tidak marah jika aku hampir terjungkal karena perbuatannya.

“Apa kau akan kesana dan meninggalkan aku sendirian? Jangan lakukan itu, kita cari tempat duduk yang lain saja.”

“Tidak mau! Kau saja sendiri”

Aku melepaskan tangannya yang masih memegang belakang jasku dan meninggalkan Jeno sendirian. Aku benar-benar terganggu jika terus berada dijarak sedekat itu dengan dirinya.

Aku mengambil makanan dan ikut bergabung dengan teman-temanku. Mereka semua memandangku dengan tatapan yang membuatku kesal, seolah aku adalah penjahat yang telah membunuh seseorang, meski tidak sampai begitu.

“Kenapa kalian menatapku seperti itu?” Tanyaku sebelum mulai makan.

“Hei!  Renjun, apa kau tidak kasihan dengan Jeno? Bagaimana bisa kau meninggalkannya sendirian di sana?” Jaemin yang cerewet mulai beraksi. Aku hanya memutar bola mataku jengah.

“Dia itu murid baru, dia hanya mengenal dirimu disini.” Tambah Haechan yang memang selalu baik pada semua orang, seharusnya Jeno menempel pada Haechan bukan kepadaku. Itu akan lebih baik.

“Aku rasa dia juga menyukaimu itulah kenapa dia terus mengikuti kemana pun kau pergi.” Kata Yangyang pemuda yang begitu populer di antara kami, seharusnya Jeno menyukainya kenapa harus aku.

“Hem, sepertinya itu benar.” Shotaro membenarkan.

Aku sudah biasa mendengar ocehan dan ceramah gratis dari para sahabatku ini. “Hei! Sudah berapa kali aku bilang. Aku tidak suka dengannya jadi jangan paksa aku!!”

“Kau hanya belum menyadarinya, Renjun.” Shotaro masih saja seperti itu. Dia bagaikan orang tua yang selalu menasihati anak-anaknya.

Bukan aku tidak peduli, hanya saja pembicaraan ini pasti tidak akan ada habisnya. Jadi aku abaikan saja ucapan teman-temanku dan fokus pada makanan yang sudah menunggu untuk aku makan ini. Mendengar ocehan mereka hanya akan membuat perutku semakin lapar.

My Lovely, Renjun! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang