Apa itu hidup?
Bisakah hidup sepengap ini?Mengapa?
Ada apa?
Bagaimana?Sampai kapan pertanyaan ini ada di benakku?
Aku sudah terpaku,
Apakah semuanya keliru?
Dari awal apa salah dengan hidupku?(Lia Angelista)
•••
"Untung untung keknya bu Sud belum dateng. " Lia menepuk dadanya lega. Menyimpan tas di mejanya, Lia duduk dan menyapa Lisa disampingnya.
"Sa, ada pr nda?"
"Ada ia, bahasa Indonesia loh. Lo disuruh nulis novel tema bebas gtu. " Lisa memperlihatkan catatan nya ke Lia.
"Ehh masa? Coba sini Lia lihat dulu. " Lia mengambil buku catatan Lisa dan membacanya dengan cepat.
"Weh beneran ada, aaaaaa gimana nih Lia belum ngerjain. Jam pertama Bu Sud lagi. Gimana dong?" Mata Lia memerah.
"Apa nih? Lo marahin putri gua ya sa? Bisa bisanya lo ya?! Mau gua kasih kecoak?" Etra datang ke arah meja Lia dengan tas yang di tenteng di tangannya.
"Apa sih! Kagak gua apa apain juga. Kalian drama banget." Lisa melirik sinis, lalu pindah ke belakang.
"Etra, kok Lisa nya diusir?" Lia menyeka air matanya. Menggembungkan pipinya dengan kesal.
"Loh loh. " Etra menyimpan tasnya dan duduk di samping Lia.
"Gini loh, kamu kenapa? Kok nangis gtu?" Etra melihat ke arah Lia dengan serius. "Jangan nangis ah! Jelek tau. "
"Ihhh napa sih?! Lia nda jelek. Etra yang jelek. " Lia memukul Etra dengan tasnya.
"Aww iya.. Iya.. Lo paling cantik seantero dunia ya kan. " Etra merangkul bahu Lia, menjawil pipi Lia dengan nakal.
"Ngapain sentuh-sentuh. Pergi sana. Ga guna. " Lia melepaskan tangan Etra dari bahunya dan melengos pergi.
"Lah salah gua lagi!" Etra mengacak-acak rambutnya, geram.
•
Koridor
"Ehh emang ya si Etra tuh orang paling nyebelin seantero jaya." Lia mengutuk, berjalan dengan kaki di hentakkan. Lia terus menggembungkan pipinya kesal.
Lia yang tidak fokus melihat jalan, akhirnya menabrak seseorang.
"Eh siapa lagi ini! Nabrak Lia, plus lah keselnya. " Lia terus berdecak kesal.
"Lia!" Mendengar suara yang memanggil namanya Lia tertegun.
"Kok kayak nda asing ya," Lia menyentuh dagunya, matanya melirik ke atas perlahan.
"Eh ibu, maaf maaf Lia tidak sengaja." Lia menggaruk rambutnya, cengegesan.
Bu Sud hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Kenapa disini? Ayo masuk kelas. Kok malah keluar. Mau kemana? Bolos?". Ujar bu Sud dengan ketus.
" Ehh iya bu, tadinya Lia mo manggil ibu loh... Dan kebetulan banget! Ibunya disini. " Lia tersenyum lebar, "Mari bu mari. " Lia mengapit tangan Bu Sud, dan membawanya ke kelas.
Bu Sud hanya bisa pasrah di gandeng Lia. Mengikuti langkah Lia ke kelas.
°
Kelas 11
"Hey hey ada bu Sud tuh, duduk duduk kalian. Gurunya datang." Mila berteriak, mencoba memberi tahu orang-orang di belakang nya yang sedang mabar.
Spontan tiap orang yang sedang sibuk dengan halnya masing-masing, buru-buru kembali ke tempat duduknya.
"Selamat pagi semua!" Bu Sud menyapa murid-muridnya dengan senyuman, menyimpan buku paket, absensi dan laptop yang dibawanya di atas meja.
"Sst.. Lia, lo darimana aja?" Dibelakang Lia, Etra berbisik tanya.
Lia tidak bergeming, dia hanya diam. Tak mengubris apa yang mau disampaikan orang di belakangnya.
"Elah, lo masih marah ya sama gua? Meskipun gua nda salah, ya maap. Maafin gua ya. Please." Etra menangkup kan kedua tangannya.
Lia tetap tidak bergeming, ia malas. Malas dengan segalanya, pokoknya serah lah Demetra di belakang mau ngapain.
"Li.. Lia..., " Etra menendang kecil kursi yang di duduki Lia.
"Li.. Ayolah gua salah. Maafin gua elah. Bercanda doang. "
"Tapi serius ia, gua salahnya dimana dah? Perasaan gua selalu benar."
"Lo kali yang salah sama gua." Etra menendag mejanya dengan frustasi.
"Dibelakang? Demetra? Apa yang kamu lakukan?" Bu Sud yang sudah mulai menjelaskan ppt nya bertanya.
Mata Bu Sud menanam, ia menyimpan spidol yang di pegangnya dan berjalan ke arah meja Demetra.
"Ehh ibu? Nda papa kok bu. Saya tadi eughh latihan.. Iya.. Latihan taekwondo bu. Ibu tau kan, yang tendang tendang itu. Nahh saya lagi praktekin sekarang. " Demetra menekuk kakinya sejajar, punggungnya ia tetapkan setegap mungkin.
"Belajar taekwondo?" Bu Sud bertanya retoris.
"Iya bu.. " Demetra menggaruk kepalanya malu.
"Ohh.... " Bu Sud tersenyum. "Keluar kamu dari kelas saya!" Bu Sud menunjuk pintu keluar kelas.
"Yah Bu, saya kan udah jujur loh. " Demetra mengeluh.
"Berisik kamu. Ayo keluar!" Bu Sud naik pitam, dia menaikkan oktaf suaranya.
"Demetra Aryavana! Keluar dari kelas saya sekarang juga! "
"Iya bu iya. " Demetra dengan lesu menerima nasibnya.
Di depan pintu, Demetra masih sempat melirik ke arah Lia dengan kesal. Lia memalingkan muka.
"Ayo anak-anak, sampai mana tadi kita?" Bu Sud mengambil kembali spidolnya dan melanjutkan penjelasan yang sempat ia tunda.

KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi] What's wrong with me?!
Novela JuvenilSinopsis Hidup begitu menjengkelkan Tiada pasti dan terlalu memuakkan Apa yang terjadi ketika hidup tapi terasa mati? Apa yang membawamu ketika tawa itu hanya palsu? Siapa yang akan menghentikan mu menangis ketika hati selalu teriris? Hidup dan...