Vesper Nightshade

16 6 4
                                    

Vesper Nightshade ialah hantu yang hidup di Pulau Casper, terkenal dengan pulau hantu terbesar seantero Mystique. Vesper terlahir dari pernikahan antara manusia dengan sosok hantu yang tidak sengaja ayahnya temui saat melakukan ritual di salah satu pegunungan tertinggi di desanya. Vesper kini tinggal bersama Ibu dan adiknya karena Ayahnya seorang manusia tidak bisa masuk ke dunia hantu. Vesper dengan kekuatannya yang dapat melewati dimensi hantu menuju dimensi manusia membuatnya sangat mudah berinteraksi langsung dengan mereka. Namun apa tujuan Vesper ke dunia manusia itu?.

Vesper Nightshade memiliki kekuatan yang berbeda dari hantu-hantu lainnya. Kekuatan melewati dimensi manusia yang ia miliki, menjadi kekuatan yang istimewa. Namun, Vesper belum terbiasa untuk menggunakan kekuatannya itu. Berkali-kali latihan ia lakukan setiap harinya, berharap keajaiban datang untuknya.

Pulau Casper dikenal sebagai pulau terbesar penuh dengan rumah para hantu yang terbuat dari sisa-sisa tulang manusia hingga dibuatnya istana untuk seorang raja pemimpin Mystique. Pulau besar itu tidak hanya di huni oleh Vesper dan keluarganya saja, berbagai kalangan jenis hantu memiliki rumah di sana. Hantu urban menjadi hantu yang mendominasi Pulau Casper itu, mereka terkenal ramah dan mudah bergaul.

Suatu hari ketika Vesper sedang berlatih di sebuah taman untuk menguasai kekuatan yang dimilikinya, teman hantunya yang bernama Sadako datang untuk menyapa Vesper. Sadako adalah teman baik Vesper, mereka berteman sejak kecil karena hanya Sadako yang bisa menerima background Vesper. Sadako datang tidak untuk membuang-buang waktunya hanya untuk berbicara dengan Vesper, melainkan ingin ikut berlatih bersama dengan Vesper. Sadako memang tidak mempunyai kekuatan itu, tetapi Sadako hanya menemani Vesper saat latihan. Vesper selalu merasa senang dengan datangnya Sadako, mereka selalu bermain dan bercanda bersama layaknya saudara. Sadako terkenal dengan aksi jahilnya yang biasa dia lakukan di seluruh pulau, kejahilannya itu sampai membuat orang waspada dengannya. Tetapi Sadako adalah hantu yang baik, kejahilan yang dia lakukan tidak berlebihan tetapi memang membuat hantu yang lainnya merasa kesal. Saat Sadako menemani Vesper berlatih pun masih bisa menjahili temannya itu, Vesper. Terjadi percakapan antara keduanya saat mereka berlatih bersama

“Hai Ves, apakah kamu yakin ingin pergi ke dunia manusia itu?”

“Tentu saja, lantas apa gunanya Aku berlatih jika tidak untuk ke sana?”

“Siapa yang tahu? Barangkali kamu menemukan pasangan hidupmu di sana”

“Ada-ada saja kamu ini” jawab Vesper sembari melakukan gerakan latihannya itu.

Wuusshhh

Angin melewati Vesper dan Sadako sangat cepat tepat di depan mata mereka. Awalnya mereka kira siapa, ternyata ia adalah Sped, hantu tercepat kedua setelah Spot seantero Mystique. Sped lantas berbicara mengenai keadaan dunia manusia kepada Vesper yang tengah sibuk latihan dan ditemani Sadako yang duduk di kursi belakang karena sudah lelah. Sped memberitahukan sebuah cerita kepada Vesper tentang dunia manusia dari seorang hantu tua di sebuah kuil yang memiliki kekuatan langka seperti dirinya.

“Dahulu kala ada... aaaa”
Sped terdiam seketika karena mulutnya dibungkam oleh tangan Sadako yang cepat tanggap itu. Sped kemudian menggunakan kedua tangannya untuk melepaskan bungkaman dari Sadako.

Wuuttt

“Heii sudahlah jangan mengarang cerita lagi” tegur Sadako dengan tatapan tajam ke arah Sped yang berada di sampingnya

“Oke, tenanglah wahai para teman hantuku yang baik. Aku akan bercerita tentang kebenaran dunia manusia itu seperti apa, Aku dapat cerita ini dari si tua hantu di kuil sana” ucap Sped yang kemudian menjauhkan badannya dari mereka berdua.

Vesper masih tetap melanjutkan latihannya tanpa menghiraukan mereka berdua.

“Hei lihat temanmu itu, semangat sekali dia melatih kekuatannya itu”
Sadako hanya memutar matanya karena kesal.

Akhirnya Vesper selesai dengan latihannya hari ini. Mereka bertiga mulai mengobrol di sebuah kursi taman yang sangat rapuh. Sped menceritakan bahwa kehidupan manusia itu sangat menyeramkan, para hantu di sana akan di vacum dan di kurung di sebuah botol kecil berbalut kain merah menutupi seluruh bagian botol itu, terlebih dengan mereka yang sangat takut dengan hantu mereka akan menjerit sekencang-kencangnya dan lari ke ranjang untuk menutupi kepala mereka.

“Hei bukankah itu bagus?” tanya Sadako.

“Apa? Mereka yang lari karena takut kepada kita?”

“Yap, benar sekali”

“Tidak kawan, tidak semudah itu”

Sped kemudian melanjutkan ceritanya itu.

Para hantu di sana akan di buang menuju lembah kematian dan para hantu yang sudah berada di lembah kematian tidak kan bisa kembali ke asal mereka lagi. Kecuali dengan si tua hantu itu. Vesper mulai berpikir dan sedikit ragu untuk melanjutkan perjalanannya ke sana, dunia manusia. Vesper kemudian berjalan kembali ke rumah sambil memikirkan perkataan Sped. Namun, dengan wajah tenang Vesper berkata

“Ahh tidak seburuk yang kau katakan Sped. Mari kita kembali ke rumah” kata Vesper dengan hati yang sedikit ragu.

Vesper melamun sepanjang jalan menuju rumah. Sadako yang tidak senang melihat temannya sedih hanya karena perkataan Sped, mengajak Vesper untuk makan Twouo bersama. Mereka berdua membelokkan badan ke sebuah restoran tepi jalan untuk makan bersama. Mereka tertawa bersama dan memakan makanan mereka dengan lahap.

*

Kringgg...kringgg (Alarm)
Alarm kamar milik Vesper berbunyi di keesokan harinya. Vesper yang masih mengantuk mencoba meraih alarmnya itu dengan mengulurkan tangan selagi badannya masih terbaring di tepi kasur. Dan Vesper terjatuh karena tangannya tidak sampai dalam meraih alarmnya.

Brukk

“Aduhh”
“Oke bagun, Aku bangun. Bisakah kamu diam sekarang!” ucap Vesper dengan menunjuk jam alarm di atas meja dengan posisinya yang masih menutup mata sambil berdiri. Alarm mati seketika dan Vesper kembali tidur di lantai rumahnya.

Kringgg...kringgg

Suara alarm berbunyi untuk kedua kalinya. Vesper yang mulai kesal langsung memukul jam itu dengan kedua tangannya.

Darrr...darr...darr

Wuusshhh...pyarr (suara dari jam alarm yang dibuang menuju luar jendela oleh Vesper)

Dengan badan membungkuk dan mata yang masih terpejam Vesper berjalan pelan menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya itu dan menggosok gigi di depan cermin.

Ngikk... byurrr (suara putaran keran dan air)

“Oke selesai” ucap Vesper.

Vesper melanjutkan Sarapan bersama keluarganya di dapur. Ibu dan Adik Vesper sudah menunggu di sana sejak beberapa menit yang lalu. Ibunya terheran dengannya pagi ini, Vesper terlihat kebingungan. Ibunya memperhatikan gaya makan yang tidak biasanya. Dengan kepala menunduk menatap kayu meja dan tangan kanan memegang sendok yang terus mengirimkan makanan dari mangkuk ke mulutnya begitu asyik memutar-mutar makanan membuat Ibunya merasa dia bukan anaknya.

“Kau terlihat murung? Ada apa dengan harimu?” tanya Ibu yang tangan kanannya memegang dagu Vesper.

“Tidak apa Bu, hanya tidurku yang tidak nyenyak”

“Owh begitukah? Baiklah jaga dirimu baik-baik okey, Ibu sayang dirimu” ucap Ibu sambil mengecup kening Vesper.

Vesper NightshadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang