Halloween telah tiba dan kampus mereka tampak lebih meriah dari biasanya. Semua mahasiswa tampak sibuk mempersiapkan diri untuk pesta Halloween tahunan kampus. Ada yang sibuk menghias kampus dengan labu dan hantu, ada yang sibuk mencari kostum terbaik, dan ada juga yang sibuk mempersiapkan makanan dan minuman untuk pesta.
Eren yang selalu antusias dengan perayaan ini, telah mempersiapkan kostum vampirnya dengan cermat. Dia tampak tidak sabar untuk memamerkan kostumnya dan menikmati pesta.
"Ini akan menjadi pesta yang menyenangkan.", gumamnya.
Di sisi lain, Mikasa tampak sedikit cemas. Meski dia telah mempersiapkan kostum kucingnya, dia merasa sedikit khawatir tentang apa yang akan terjadi nanti malam.
"Apakah kostum ini akan cocok denganku?", Mikasa bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Saat malam tiba dan pesta dimulai, Mikasa merasa terkejut dengan suasana yang sangat meriah. Semua orang tampak menikmati pesta, tertawa dan bercanda dengan teman-teman mereka. Suasana yang meriah itu membuat Mikasa merasa lebih rileks dan dia bahkan merasa senang saat melihat Eren yang tampak begitu bahagia dengan kostum vampirnya.
🌷💮🌷
Namun, saat Mikasa memasuki area pesta dengan kostum kucingnya, dia langsung menjadi pusat perhatian. Tatapan semua orang tertuju padanya, membuatnya merasa sedikit gugup. Para mahasiswa laki-laki tampak terpesona oleh penampilan Mikasa yang menawan. Mereka memandangi Mikasa dengan tatapan penuh kagum, membuat Mikasa merasa sedikit tidak nyaman.
"Dia terlihat sangat seksi."
"Cantik sekali."
"Luar biasa"
Itulah bisik-bisik yang didengar Mikasa dari para mahasiswa.Melihat itu, Eren langsung merasa marah. Dia menatap tajam setiap laki-laki yang berani memandangi Mikasa dengan tatapan lapar. Meski dia tahu ini adalah pesta dan semua orang tampak menikmati diri mereka, dia tidak bisa menahan rasa cemburunya.
Mikasa berjalan menuju tempat teman-temannya berkumpul, mencoba mengabaikan tatapan yang ditujukan padanya. Jean, salah satu temannya, tampak tidak berkedip memandangi Mikasa, membuat Mikasa merasa malu dengan kostumnya yang agak terbuka.
Namun, Mikasa memilih untuk mengabaikan Jean dan lebih memilih untuk mengobrol dengan Sasha, temannya yang selalu ceria. Sasha tampak sangat antusias dengan pesta dan kostumnya, dan Mikasa merasa lebih nyaman berbicara dengannya.
"Hei Mikasa kamu terlihat sangat cantik dan kostummu sangat cocok untukmu.", komentar Sasha.
"Terimakasih kamu juga terlihat keren dengan kostum labumu.", jawab Mikasa.
"Kamu tahu, Mikasa, aku agak kesulitan mencari kostum untuk acara ini. Aku bingung harus memilih kostum apa. Namun, karena aku selalu suka makanan, akhirnya aku memutuskan untuk memakai kostum labu," cerocos Sasha.
"Huh seperti biasa.", Mikasa menghela nafas.
Sementara itu, Eren tampak marah setengah mati melihat Jean yang terus memandangi Mikasa. Dia dan Jean mulai bertengkar, tetapi Mikasa tampak tidak peduli dan terus mengobrol dengan Sasha.
Sementara Mikasa dan Sasha tengah asyik berbicara, Armin, teman baik mereka, mendekat.
"Mikasa, kamu tampak sangat cantik dengan kostum itu," puji Armin dengan tulus.
Mendengar pujian dari Armin, Mikasa merasa malu.
"Terima kasih, Armin.", jawab Mikasa, mencoba menutupi rasa malunya.Namun, Eren yang mendengar percakapan itu tampak makin marah. Dia mendelik ke arah Armin, merasa cemburu dengan pujian yang diberikan Armin kepada Mikasa.
Di sisi lain, Annie yang juga menyukai Armin, merasa cemburu melihat Armin memuji Mikasa. Namun, dia berusaha menutupi rasa cemburunya dan memilih untuk bergabung dengan teman-temannya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
MULTIKASA ( Oneshoot Mikasa )
RandomKumpulan Oneshoot Mikasa Semicanon dan AU •OOC •18+