CHAPTER 1 - INTRODUCE

2.5K 80 2
                                    

^^POV Mila^^

Aku menguap lebar. Cahaya matahari membuatku terbangun di Selasa yang cerah. Kulirik jam yang ada di meja kecil di samping tempat tidurku. Pukul 05.30 WIB. Ini hari pertamaku di sekolah jadi aku bangun lebih awal. Sesaat kemudian terdengar suara pintu diketuk dengan sangat keras. Itu pastilah Mona, adikku. Siapa lagi? Mama dan Papaku tidak pernah mengetuk pintuku sekeras itu apalagi sepagi ini.

"Kak Mila bangun!!"dugaanku benar itu adikku terbukti dari teriakannya.

"Iya ini kakak udah bangun"sahutku lalu berjalan menuju pintu untuk membukanya.

Mona langsung nyelonong masuk setelah aku membukakan pintu untuknya.

"Kakak payah nih. Masa' jam segini baru bangun"ledeknya.

"Bodoh"ujarku.

"Udah buruan mandi. Aku udah mandi donk, tinggal sarapan doank"katanya.

Aku menaikkan sebelah alis. Ya, badannya memang terlihat lembab dan rambutnya sedang dibalut handuk yang menandakan dia baru saja selesai mandi.

"Apa?"sepertinya dia menyadari kalau aku memperhatikannya.

"Tidak"ujarku sambil melirik jam. Baru jam segini dia udah mandi?

"Ayo buruan mandi inikan hari yang penting buat kita. Gak boleh telat"ujarnya.

"Iya, iya"kataku sambil mengambil handukku dan masuk ke dalam kamar mandi.

30 menit kemudian, aku sudah siap di depan rumah menunggu Mona.

"Mona!!"teriakku.

"Iya kak"sahutnya sembari keluar dari rumah.

"Ayo kita masih harus ke halte"ujarku.

Aku membuka pagar rumahku yang lumayan tinggi. Terlihat olehku seorang cowok yang sedang mencoba menyalakan mesin motornya yang mungkin kehabisan bensin. Sebenarnya, aku ingin membantunya tapi Mona sudah jauh berjalan jadi aku memutuskan mengejar Mona tanpa melihat wajah cowok itu.

"Mona kamu kenapa sih. Kok buru-buru gitu?"tanyaku sambil terus mengejarnya.

"Kak, aku kan udah janji sama Babas buat berangkat bareng"sahutnya.

"Ya elah kirain apaan"ujarku.

Akhirnya kami tiba juga di halte bis. Saat kami berdua bersama beberapa siswa lain menunggu bis sekolah, Bastian datang menghampiri kami.

"Pagi Mona! Pagi kak Mila!"sapanya.

"Pagi Bas!"balasku dan Mona hampir bersamaan.


^^POV Kevin^^

Aku mencari kunci motorku di seluruh sudut rumah. Tapi, tak kutemukan di manapun. Sesekali aku melirik jam tanganku untuk memastikan aku belum terlambat.

"Kak aku duluan ya. Lama banget sih nyari kunci motornya udah mau telat nih"seru Bastian dari luar rumah.

"Iya duluan aja"sahutku.

"Kok kamu belum berangkat?"tanya Mamaku.

"Iya nih Ma, kunci motorku hilang"ujarku.

"Emang kamu simpan di mana kemarin?"tanyanya

"Aku gantung di sini Ma"kataku sambil menunjuk paku yang tertancap di dinding ruang tengah.

"Mungkin kamu lupa kali"ujarnya.

"Nggak Ma. Aku narohnya emang selalu di situ jadi gak mungkin lupa"ujarku mulai panik.

Papa yang baru selesai mandi menghampiri kami.

"Kamu kenapa jam segini belum berangkat Vin?"tanya Papa.

"Ini Pa, kunci motorku hilang"jelasku.

"Loh? Berarti kunci motor yang ada di kulkas punya kamu?"tanya Papa.

"Hah? Dikulkas?"aku keheranan. "Ini pasti ulahnya Babas"lanjutku sambil berlari menuju dapur.

"Aku berangkat dulu ya"seruku setelah mengambil kunci motorku.

Aku segera menyalakan mesin motorku dan langsung melaju dengan kecepatan tinggi. Beberapa kali aku hampir menabrak para pejalan kaki saking buru-burunya. Tapi tetap saja aku enggan untuk menurunkan kecepatan. Mau bagaimana lagi aku benar-benar tidak ingin terlambat.

**TO BE CONTINUE....**

SAY YOU LOVE METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang