LP 3

61 2 1
                                    

Dan....

Setelah itu aku melihat fares mulai membuka matanya,aku bisa melihat Dian bahagia.

"Fares lu bangun res".

"Dian kok lu nangis?".

"Jangan pejamin mata lu lagi ya, bertahan ya res kita udah bebas,kita udah hampir sampa ke rumah sakit ".

Aku mulai mendekati mereka , dengan langkah yang sedikit berat sembari dengan air mata yang menetes entah kapan air mata itu menetes aku pun tidak tau.

Aku memegang pundak mereka Dian ,aku memanggil nya "Dian".

Dian langsung menoleh pada arah ku , dia ketakutan dia mundur perlahan lahan dari tempat nya berdiri sekarang.

Aku pun juga sama,aku semakin melangkah maju ,aku ingin semakin mendekat padanya .

"Berhentilah aku tidak akan menyakiti mu".aku berkata langkah ku berhenti .

Dian menghentikan langkah nya ,aku tersenyum padanya, beberapa detik setelah nya aku meneteskan air mata ku

Aku mendekati nya dengan senyuman tulus, sementara Dian menjauh dari ku , memegang tangan nya perlahan.

Tapi Dian menghempas tangan ku.

"Ga usah nyentuh gua,orang jahat kek lu gak pantes nyentuh gua, karena lu Fares jadi kayak gini ,lu lihat kondisi dia lu gak buta kan".

Akupun mengangguk padanya .

"Gua tau Dian , t tapi gua ngelakuin itu karena gua marah,gua cinta lu".

"Lu gak cinta gua!,lu cuma cinta sama diri lu sendiri,lu egois ".

"G gua gak egois gua cinta lu".

"Kalau lu emang cinta gua lu harusnya gak nyakitin fares,lu gak seharusnya giniin kita,gaada cinta yang kayak gini bi,lu egois lu cuma mikirin diri lu sendiri, kalau lu emang cinta sama gua lu gaakan giniin orang yang gua cinta lu harus nya mikirin hidup gua, gimana hidup gua kalau tanpa dia bi,tapi lu".

Aku menundukkan kepala ku ,aku memegang erat seluruh jari jari ku,aku memainkan nya dengan air mata yang sudah berderai.

"T terus,gua harus gimana ".

"Lepasin gua bi , biarin gua bahagia jangan kayak gini".

"Tapi gua gak bisa ngelihat ini semua Dian,gua gak bisa ngerelain lu".

"Lu bisa bi, lu belum coba kan lu gak boleh bilang gak bisa bi ".

Aku hanya terdiam aku tidak bisa menjawab apapun dan aku memilih untuk pergi meninggalkan mereka,aku kemana pada ruangan pelampiasan ku,aku memecahkan barang barang yang ada di sana lagi dan lagi,dan ya aku melukai diriku sendiri untuk semakin tenang.

Perlahan aku mengambil buku tempat dimana aku menyimpan semua foto , aku membaca segala pada foto ini .

Kalau ada yang rusak hubungan Fares sama Dian gua gak segan buat mukulin mereka.

Gua bahagia ngelihat mereka bahagia.

Meskipun agak gak rela tapi harus tetep happy happy kiyowo.

Aku menangisi segala aku menangisi perbuatan yang telah ku lakukan.

Aku menangis sembari memeluk buku yang telah ku simpan buku yang tidak di ketahui oleh Dian dan juga fares.

Aku terus menangis pada malam itu sampai akhirnya aku tertidur dengan pulas.

......

Pada keesokan harinya

lingkar plot twist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang