Dan semua selesai di sini................
Tentu saja tidak,kini aku menatap Dian dengan tatapan penuh harapan ,aku memegang tangan nya.
"Dian".
"Ya kenapa sayang?".
"Bagaimana jika kau juga menyusul orang yang mencintai mu".
"Maksud kamu?".
Aku berdiri dari posisi ku,aku menatap nya aku membuat nya berdiri di tepi Balkon sama seperti posisi Biyan tadi dan ya,aku mendorong nya sampai ia terjatuh.
"Lu gila far!".
Dia berteriak pada ku.
Dan......
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Aku membuka mata ku,aku melihat ruangan bernuansa putih,aku mengatur nafas ku,aku menangis di sini.
"Biyan Dian".
POV BIYAN
Aku mendengar suara dari ruangan dimana Fares di rawat,aku melihat nya menangis,aku menghampiri nya lalu memeluk nya dan menenangkan nya.
"Kenapa kok nangis".
"Aku mimpi buruk bi".
"Astaga Fares ku kira kamu kenapa, itu cuma mimpi ,udah ya jangan nangis , aku mau beliin kamu makanan barusan".
"Jangan pergi bi, jangan tinggalin Fares".
"Aku cuma mau pergi beli makanan res sebentar aja,habis ini aku balik ".
Aku bisa melihat dia kembali menangis,aku memeluk kembali, mengelus rambut nya.
"Iya udah iya gak keluar , Biyan di sini aja nemenin kamu,tapi kamu diam dulu res ,okey?".
"Iya ".
Aku melihat fares sudah berhenti menangis,aku tersenyum.
"Ngapain lu meluk meluk pacar gua bi".
"Pacar lu nangis barusan lu kemana aja?".
"Gua baru dari luar ambil baju ganti Fares di mobil".
"Fares udah boleh pulang?".
"Iya".