Ink - 01

539 49 18
                                    

Vote komen, share cerita ini, ikuti terus kelanjutannya.

⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲
Ink - 01 - wrong decision
⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲⇲

2 tahun kemudian.

Kerajaan Pajajaran, Balairung.

Ini sudah 4 tahun setelah kejadian hukuman cambuk Raden Kian Santang, ternyata benar perkataan dari Prabu Niskala Wastu Kencana.

"Mohon maaf Gusti Prabu , sejak lenyap Raden Kian Santang kondisi Pajajaran kini menjadi di luar kendali,"lapor seorang punggawa kerajaan, Kini sang Prabu terlihat sangat bingung karena akhir akhir ini. Kerajaan Pajajaran sering di Landa masalah.

Dari luar Balairung Kerajaan, terlihat seorang tabib selama ini setelah merawat putrinya sedang berlari ke arah dalam Balairung, membuat anggota keluarga kerajaan kaget.

"Mohon ampun, beribu-ribu ampun. Gusti Prabu, Hamba ingin mengabarkan jika Nyimas Ratna Wulan sudah sadar," ujar Tabib itu yang langsung bersimpuh di kaki Prabu Siliwangi.

Saat Keluarga kerajaan ingin bangun dari tempat duduk masing masing, tiba-tiba masuk lah seorang perempuan muda. perempuan itu tampak anggun dengan balutan kebaya merah dengan kerah berwarna emas dengan taburan mutiara putih.

"Putriku Ratna Wulan," panggil sosok Ratu yang mengenakan pakaian hampir seperti yang di kenakan oleh Perempuan itu. Ratu itu tidak lain adalah Ratu Ambet Kasih.

Mata indah milik perempuan itu kini sedang menyisir area Balairung.

"Kemana Rayi Kian Santang?"tanya perempuan itu yang adalah Nyimas Ratna Wulan.

Hening, Nyimas Ratna Wulan tahu jika ada yang tidak beres. Kemudian Nyimas Ratna Wulan menghela nafas pendek.

"Ternyata benar yang aku dengar. Aku juga mendukung keputusan Rayi Kian Santang,"ujar Nyimas Ratna Wulan dengan tatapan kekecewaan.

"Apa yang dirimu maksud, Rayi?" tanya sosok pemuda yang berpakaian pakaian berwarna merah, ia adalah Raden Gagak Ngampar.

"Heh, kalian yakin ingin mendengar penjelasan ku! Kalian saja tidak mendengar penjelasan Rayi Kian Santang,"ucap Nyimas Ratna Wulan dengan nada sinis, dirinya tidak habis pikir.

"Putriku Ratna Wulan,"panggil Prabu Siliwangi, Nyimas Ratna Wulan berdecih pelan.

"Jika kalian ingin menegakkan keadilan untukku Ayahanda. Kalian cari tahu kebenaran dengan wanita Iblis bernama Mayang Karuna," ujar Nyimas Ratna Wulan sinis, ia tidak bisa memaafkan apa yang sudah di perbuat oleh wanita itu.

"Putri ku! "bentak Prabu Siliwangi yang marah atas nada Nyimas Ratna Wulan.

"Hahaha, Ayahanda Prabu. Kau melakukan kesalahan yang sama lagi?" ujar Nyimas Ratna Wulan dengan nada tegas.

Semua orang tahu Nyimas Ratna Wulan adalah anak yang patuh, dan juga tidak pernah berkata hal tidak tidak tentang orang yang tanpa dasar.

"Rayi, kumohon kau jelaskan apa kesalahan kami,"ujar Raden Gagak Ngampar yang telah menangis, itu pertama kali ia menangis.

"Huft, Raka. Jika kita sudah tinggal lama bersama dengan Rayi Kian Santang seharusnya kita hafal tentang semua perilakunya. tapi dengan mempercayai kabar yang tidak berdasar itu kalian sudah menghancurkan sebuah kepercayaan," ujar Nyimas Ratna Wulan yang membuat semua terdiam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Abyss Of Regret ( Slow Up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang