Tiba di Lapangan

10 0 0
                                    

kuhirup udara yang sama
kuraup wajah, disapa angin
bahang menyerbu kulit

dan itu, siapa melaung dari kejauhan?

kunaiki teksi, penuh dan sendat
pemandu berkata (mengulang petikan yang tertampal di papan pemuka), “kita semua adalah benih-benih, ditiupkan nasib, dan akan tumbuh selagi tanahnya baik.”

sekarang,
terbentang seribu jalan di hadapanku
terbayang seribu pengalaman di fikiranku

Tercatat: sajak-sajak Abdullah HussainiWhere stories live. Discover now