1. Black Rose

4.5K 277 40
                                    

Ya udah deh, aku update ini aja dulu. Sebenernya ini cerita lama dan cuman 5 chapter, chapter 5nya aja yg belum beres. Tadinya ini buat kejutan setelah he's Not Draco, tamat, tapi semalem malah kepencet publikasi 😂😂😂

Kalo keburu, besok aku update He's Not Draco sama Chapter terakhir cerita ini, selamat menikmati... (Silahkan dibaca, bagi yang mau-mau azza...)
.
.
.
.
.

Harry menatap cermin dengan pandangan kosong, sementara dirinya tak memperdulikan tangan-tangan orang yang sibuk mendandaninya.

Air mata tak terasa menetes keluar, ketika tak sengaja mengingat masalalu yang begitu pahit, sehingga hidupnya yang dulu baik-baik saja, berubah menjadi seperti ini.

Kisahnya yang ingin selalu Harry kubur dengan salam, namun muncul ke-permukaan ketika dia tak ingin membayangkannya.

Orang-orang selalu memanggilnya Black Rose, cantik namun penuh kepedihan.
.
.
.
.

Black Rose
Author : Sunnysun

.
.
.
.

Tangisan itu menggema, ketika seorang pria tinggi terus menginjak dan menendang kepalanya. Permohonan ampun tak pria itu hiraukan, sementara pemuda yang lemah dibawah kakinya menjerit dan menangis, merasakan kekerasan yang dialaminya.

"Aku tidak tau jika kau sepicik itu, Potter!" Draco terus menekan injakan kakinya pada kepala Harry tanpa rasa iba.

"Lepaskan, huks... Aku minta maaf." Menangis tersedu, sembari memegang kaki yang menginjak kepalanya.

"Minta maaf, huh?!" Wajah tampan ya nampak bringas dan menakutkan. "Rasakan ini!"

BUGHHH...

"Arrghhhh!" Harry mersakan Draco mengangkat kakinya keatas, lalu menginjak kembali kepala Harry dengan keras.

Telinganya dan hidungnya berdarah, sementara bekas tendangan di kepalanya memerah dan mulai membiru.

Harry memegang kepalanya yang kesakitan, hanya bisa merintih dan menggelinjang. Rasa sakit tak tertahankan menyerang kepalanya, Draco benar-benar menggunakan tenaganya untuk menyiksa Harry.

"Ku pikir kau adalah pemuda lugu, namun ternyata kau adalah sampah busuk yang tidak berguna!" Draco pergi dan meludahi Harry setelah puas mengeluarkan amarahnya.

Lalu menutup pintu kamar hotel dengan debuman sangat keras .Meninggalkan Harry sendirian, tanpa peduli jika hari ini harusnya menjadi malam pertama mereka, setelah melakukan upacara pernikahan tadi siang.

Harry hanya menangis dan merintih, dia tak seperti yang Draco katakan, semuanya karena salah paham.
.
.
.
.

Draco marah, bahkan selama dirinya menyetir. Hanya satu nama yang selalu terlintas di benaknya—Astoria Greengrass. Wanita yang telah Draco cintai sejak dulu, tapi dia merasa bersalah telah mengkhianati Astoria karena menikahi Harry.

Dulu, sempat naif berpikir jika Harry adalah sahabat terbaiknya. Selalu bercerita bagaimana dia mencintai Astoria dan menyayanginya, menjadikan Harry sebagai tempat keluh kesahnya. Harry tau semua bagaimana Draco mencintai Astoria.

Tapi kenapa? Kenapa Harry malah mengkhianatinya dengan menyetujui perjodohan mereka? Kenapa Harry tidak menolaknya? Kenapa Harry malah mengkhianati kepercayaannya? Draco kecewa dan benar-benar marah, ditusuk sahabat sendiri dari belakang rasanya sangat menyakitkan.

Black RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang