4. Black Rose

2.2K 232 21
                                    

Tapi ternyata, tak semudah yang dirinya kira. Dia bahkan tak mendapatkan informasi apapun tentang Harry. Dimana Harry tinggal, atau bahkan informasi umum. Seolah jika seseorang telah menutupnya keberadaannya.

Berbeda dengan James Potter, Draco lebih mudah mendapatkan informasi dari pria itu. Betapa mengejutkannya jika James tidak tinggal bersama Harry selama 5 tahun ini, bahkan hidup sendirian di Italy setelah mengganti semua identitasnya.

Lalu selama ini, Harry tinggal bersama siapa? Bagaimana Harry hidup, sementara informasi yang dirinya dapatkan tentang Harry, sangatlah minim.

Pria itu menghela nafas lelah, menyandar pada kursi di belakangnya dan menyapu rambut kearah belakang.

Layar monitor yang menyala, tak Draco hiraukan. Sudah 1 minggu ini, dirinya tak bisa menemukan keberadaan Harry setelah kejadian di jalanan London minggu lalu.

Pandangannya tak sengaja melihat kearah buku sisian Laptop miliknya. Itu adalah buku harian Harry yang tak sengaja Draco temukan 1 bulan yang lalu. Buku harian bersampul merah tua yang sudah mulai lapuk dan sobek.

Kembali membacanya dan melihat setiap lembar isi dari buku harian itu.

-21 April 2002
Buku, hari ini aku bertemu seorang anak lelaki yang baik di pesta keluarga malam ini. Dia mau berteman dengan Harry selain kakak James.

Semoga aku bisa kembali bertemu dengannya.

Tulisan tangan yang tidak rapi itu, Draco yakin jika Harry masih berusia 7 saat menulisnya.

Lalu dirinya terus membuka lembaran demi lembaran, melihat tulisan tangan Harry dan semua curhatan hatinya.

-18 Maret 2005
Anak itu, ternyata menjadi teman seklasku. Dia ternyata tinggal di Paris selama ini. Harry senang sekali, anak itu bernama Draco.

Kami senang saat kembali bertemu dan Draco mau berteman denganku lagi.

Draco, terimakasih karena telah mau menjadi teman Harry disaat yang lain menjauh.

Draco ingat, ketika Harry menjadi anak yang selalu dibuli saat SD. Karena semua orang tau jika Harry telah menjadi buangan dari keluarga Potter.

Lalu Draco kembali melanjutkan membaca isi diarynya. Isi diary saat Harry SD, kebanyakan menceritakan tentang dirinya dan harinya yang dibully saat sekolah.

-8 Januari 2008
Mereka memaksaku untuk memakai kacamata. Mama bilang, Harry tidak boleh terlihat mencolok. Harry katanya berwajah jelek, jadi Mama memberikan kacamata untuk Harry.

Mama ingin menutupi wajah Harry, karena jijik saat melihat wajah Harry.

Draco tau, bahkan dirinya menjadi saksi bertapa tidak diinginkannya Harry dalam keluarga Potter.

-1 September 2008
Akhinya aku memasuki jenjang SMP. Tapi sayang, banyak yang tidak mau berteman dengan Harry.

Hanya Draco yang mau berteman dengan Harry, terimakasih Draco...

Ngomong-ngomong, Draco terlihat tampan hari ini dengan memakai gaya rambut barunya.

Mengingat kenangan dulu, ketika Harry memujinya setiap saat karen dia memakai gaya baru untuk memasuki awal sekolah menengah pertama—membuat Draco tersenyum kecil.

Lembaran demi lembaran terbuka, lalu dirinya membuka lembaran yang terisi dengan sebuah foto. Foto dirinya yang berisisian dengan Harry saat memasuki jenjang Sekolah Menengah Akhir.

Dimana Draco mengingat kejadian lucu saat mereka hampir telat mengikuti upacara penerimaan siswa baru, karena begadang semalaman dan bermain game.

Draco merindukan masa-masa itu...

Black RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang