🌟 CINTA YANG TERLUPAKAN 🌟

1 0 0
                                    

BAB 2__________

" apa yang terjadi dengan pak Burhan nek". tanya yeni mencoba memberanikan diri untuk bertanya.

" Burhan mengalami kecelakaan parah di jalan tol yg baru saja di resmikan". jawab neneknya parau .gurat kesedihan kembali terpancar di wajah nenek yang penuh kerutan namun masih tampak jelas garis wajah yg cantik
" apa parah?. lalu bagaimana dengan keadaannya?"
" mobil itu melaju dengan kecepatan tinggi yang di kemudikan sopirnya.karena mengantuk ban mobilnya tergelincir dan menabrak pembatas tol.supirnya meninggal di tempat.istrinya Burhan meninggal setelah di rawat di rumah sakit beberapa hari kemudian."
" lalu pak Burhan nek....". kataku mulai penasaran dengan cerita nenek
" pak Burhan luka parah dan semua ginjalnya rusak karena benturan yang sangat keras."
" kasihan....". tak sadar aku bergumam
" kakekmu yang mengetahui hal ini segera pergi ke kota untuk melihat keadaan burhan.rasa sayang kakekmu terhadap teman masa kecilnya membuat kakekmu menyumbangkan satu ginjalnya untuk Burhan.". Yeni terkejut.dia tidak menyangka kakeknya akan melakukan hal itu.
" tapi nenek tahu kakek menyumbangkan satu ginjalnya kan?"
Nenek mengangguk pelan.
" kakekmu orang yang keras kepala.dia selalu lakukan apapun yang ingin dia lakukan.tanpa perduli dengan dirinya sendiri"
" lalu bagaimana keadaan kakek setelah hidup dengan satu ginjal nek"
" kakekmu hidup normal seperti biasa.tidak ada yang berubah.melakukan pekerjaan bertani,berkebun,kesawah dan lainnya"
" lalu bagaimana dengan pak Burhan nek?"
" dia baik-baik saja setelah cangkok ginjal.dan juga bisa beraktivitas sesuai dengan rutinitas nya"
" lalu apa pak Burhan sering ke sini  nek?"
" tentu saja.. sebulan sekali Burhan datang ke sini.kadang sendiri, kadang dengan anaknya.setiap datang ke desa kakekmu dan Burhan pasti selalu menghabiskan waktu bersama."
" sungguh menyenangkan punya sahabat seperti itu ". tambahku sambil mengingat Ariani dan wijana.dua sahabat karibku.teman sekolah dari SD sampai sekarang tamat SMA.aku melamun.merindukan sosok dua sahabat ku itu
Nenek tersenyum.sepwrtinya dia paham apa yang ada di pikiranku.
" kelanjutan cerita nenek ini akan ada hubungannya denganmu. uhuk....uhuk....uhuk...". nenek terbatuk-batuk lagi.segera ku ambil air untuknya.
Setelah beberapa saat nenek mulai bercerita lagi.
" ketika orang tuamu meninggal karena penyakit virus covid19.kakekmu terpuruk.dia sangat sedih kehilangan dua orang sekaligus dalam sehari yaitu anak dan menantunya.nenek saat itu juga sering pingsan karena terlalu bersedih."
Aku terdiam.... saat itu umurku baru sepuluh tahun.tak terasa kenangan pahit menyakitkan terukir kembali dalam benakku.airmataku bercucuran...aku menangis.... nenek hanya bisa menyeka air mataku
" saat itu kau juga masih kecil.burhan yg melihat hal itu tidak tega...( inilah kisah mereka.....)

*SEPULUH TAHUN LALU*******

Di sebuah pusara yang masih tampak basah.duduk dua orang laki-laki dewasa yg sudah berumur.mata pria itu tampak sendu dan tak bercahaya.

"Arta.... bisakah kita pulang?. ini hampir senja...besok aku akan antar kau kesini lagi". suara pria di sebelahnya dengan lembut.dia adalah artaya kakek dari yeni.dan di sebelahnya adalah Burhan teman masa kecil nya. terlihat artaya menarik nafas dalam-dalam lalu mengangguk.merekapun beringsut pergi dari makam itu.di perjalanan menuju ke rumah artaya tidak banyak bicara.burhan mengerti kesedihan yang di rasakan sahabatnya itu.dia kehilangan dua orang sekaligus dalam waktu sekejap.anak dan menantunya.
" arta apa yang ada dalam pikiran mu itu?. katakanlah jangan di pendam...". tanya Burhan ingin mencairkan suasana yg hening.artaya tampak menarik nafas dalam-dalam lagi lalu berkata
" umurku yang sudah tidak muda lagi dan istri ku juga sudah tua tapi kami masih punya seorang cucu yg harus kami dampingi membuat aku sesak bur..".. ujarnya sedih.
" bagaimana jika aku meninggal?.  jika istriku juga meninggal, bukankah dia sebatang kara di dunia ini?."
" kau jangan kawatir....aku yang akan menggantikan posisi dirimu .aku akan merawat cucumu seperti cucuku sendiri "
" tapi jika kau yg juga meninggal?". Burhan terdiam.dia tidak berpikir sampai sejauh ini.
" apakah keluargamu mau mendukung cucuku menjadi keluarga?"
" aku tahu apa yg harus di lakukan...". Burhan tersenyum.
" apa yg ingin kau lakukan?"
" sudahlah nanti kita bicarakan lagi sambil makan malam.aku nginep di rumahmu kali ini.aku rindu masakan kakak ipar..". ujarnya sambil menarik tangan artaya menuju rumahnya sendiri.

⭐ CINTA YANG TERLUPAKAN 🌟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang