Bab 4

3.8K 266 24
                                    

Winter sudah dinyatakan sebagai Guide sejak umur 5 tahun.

Tidak seperti orangtuanya yang khawatir jika dia akan melanjutkan hal yang berbahaya, Winter bahkan tidak pernah menginginkan dirinya menjadi seorang Guide.

Sudah 23 tahun dia melakukan tes pencocokan untuk menemukan partner esper nya.

Sampai dia bertemu dengan Karina.

Sudah beberapa hari dia menandatangani surat pengunduran diri dan pindah ke kediaman khusus Guide.

Hidup disini ternyata cukup sederhana. Di pagi hari, dia harus melakukan konseling perawatan mental untuk mengobati efek samping dari insiden sebelumnya.
Dan di siang harinya, dia melakukan pelatihan tentang Esper.

Dan dia belum pernah bertemu dengan Karina sejak hari itu.

Manurut dokumen yang diberikan padanya, Karina adalah Esper dengan ability spesialisasi fisika. Yang kemampuannya sangat fokus pada pembunuhan.

Hanya itu yang dia ketahui.

Winter berhak mendapatkan laporan dari Karina tapi Karina menolaknya.

"Dia bahkan belum menyatakan apapun. Mungkinkah ini baik-baik saja?" Ucap Winter.

Winter naik keatas kasurnya.
Dia akan tidur saja. Lelah juga setelah melakukan kelas sampai sore.

.

.

.

Di sebuah tempat...

Karina berdiri diujung dinding pembatas, dimana dibawah ada sebuah monster yang sedang berjalan.

"Kau benar-benar membawanya ke asrama khusus Guide?" Ucap Giselle.

"Lalu aku harus membawanya kemana?" Ucap Karina tanpa menatap Giselle.

"Bawa dia ke rumahmu"

"Dasar gila"

Karina turun dan langsung membunuh monster itu dalam sekali gerakan.

Kemampuan Karina sangat paten.
Itulah kenapa dia termasuk golongan Esper rank SSS+.

Tentara yang ikut dengannya mulai membunuh monster kecil yang ada disana.

Tempat ini dulunya adalah sebuah kantor Pemerintah tapi harus berhenti beroperasi karena terjadi serangan monster dan teroris.

Hingga menjadi sarang mosnter.

Pemerintah akan memakai kembali gedung untuk dijadikan kamp Esper agar bisa dengan siaga melawan monster jika datang kembali.

Karina mengangkat mosnter dengan kekuatannya, dia langsung menjatuhkannya ke tanah dengan keras hingga beberapa bagian tubuhnya terpotong-potong.

"Kau terlalu brutal" ucap Giselle.

"Urusi urusanmu, Giselle" ucap Karina tajam.

"Kau menghabiskan energi yang banyak. Jika melebihi batas, kau akan kehilangan kendali atas tubuhmu" ucap Giselle mengingatkan.

Karina berjalan menjauh.
Dia harus melakukan tugasnya.

Setelah semuanya selesai, mereka berkumpul untuk membuat laporan kepada atasan mereka.

"Aku dengar Esper Yo sudah menemuk Guide nya, selamat"

Esper lain memberikan selamat untuknya.

"Setelah sekian lama menunggu akhirnya datang juga. Kau bisa memperbaiki namamu dari label Esper No Guide"

Orang ini terus mengganggunya.

Karina menatap orang itu.
Seorang Esper laki-laki yang berbeda dua rank depannya. Tentu saja Karina yang teratas.

"Aku penasaran dengan Guide milik Esper Yo, apakah dia laki-laki atau perempuan?"

Karina masih bisa diam mendengarkan ocehan pria itu.

"Jika wanita, mungkin aku bisa mendapatkannya?"

Shit.

Karina menggerakkan pecahan kaca yang ada disana dan langsung menyerang Esper itu.

Orang-orang kaget disana.

"Kau terlalu banyak bicara" ucap Karina dingin.

Untungnya, pecahan kaca itu hanya menggores pipinya saja. Bukan mata atau paling buruk jantungnya.

Karina berjalan pergi dari sana.
Dia masuk kedalam mobilnya dan pergi.

Didalam sana, dia hanya diam. Sampai sebuah perasaan lelah luar biasa menerjangnya.

"Shit!"

Mobilnya hendak menabrak.
Karina langsung berhenti di bahu jalan, dia mengatur nafasnya. Dia memegang lehernya yang terasa tercekik, Karina tidak bisa bernapas.

Apa ini?

Winter.

Nama itu langsung terlintas dipikirannya.

Dia langsung melajukan mobilnya. Karina harus segera pergi menemui Winter untuk menetralkan kekuatannya.

Saat sampai di gerbang, dia dihadang oleh seorang petugas keamanan.

"Permisi"

Orang itu mengetuk kaca mobilnya.

"Apa yang ingin kau lak- Esper Yo?!"

Orang itu terkejut.

Gerbang dibuka.
Mobilnya masuk kedalam.

"Wah dia benar-benar Esper Yo"

Karina melakukan verifikasi wajah. Asrama ini begitu ketat karena para Guide ada didalamnya.

Setelah sampai di kamar Winter, dia membukanya.

Karina menaruh mantelnya dan berjalan kearah kamar Winter. Cukup gelap dan terlihat Winter yang sedang tertidur dengan pulas disana.

Dia mendekat dan duduk disamping Winter, tangannya terangkat untuk memegang pipi Winter.

"Akhirnya kita bertemu lagi"

.

.

.

TBC

My Psycho Esper Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang