Seminggu berlalu begitu saja sejak hari pertama pelatihan bersama Alfie yang Raven jalani.
Dan sejak dia menanyakan pada Alfie tentang wajah Louise dalam wujud manusianya, sampai sekarang Alfie tidak memberikan jawaban sedikit pun.
Seolah-olah tengah menutupi sesuatu atau mungkin Alfie sendiri pun memang tidak tahu meski sudah sekian lama bersama Louise.
Raven pun tidak mau bertanya lebih banyak lagi.
"Aku tidak melihat wajahnya, saat aku tiba-tiba sampai di tempatnya berada dia langsung menutupi wajahnya saat berwujud manusia," ucapnya saat Alfie bertanya balik padanya hari itu.
Lalu ekspresi Alfie kembali normal setelah mendengar itu, bahkan terlihat seperti ekspresi lega.
"Ekhem! Aku tidak pernah melihat wajahnya selama berwujud manusia. Kalau kau tanya apa alasannya, aku tidak akan memberi tahu kau untuk saat ini," sahut Alfie setelahnya.
"Apa semua orang di sini memang suka melakukan hal-hal rumit? Apa susahnya tinggal katakan saja," celetuk Raven setengah memancing agak Alfie mau memberi tahunya saat itu.
Namun, Alfie hanya tertawa kecil dengan gaya setengah angkuh andalannya.
"Kau tanyakan dulu pada orangnya langsung. Setelah kau dapat jawaban darinya, kita ucapkan bersama-sama masing-masing jawaban yang Louise berikan pada kita."
Raven tidak mengerti kenapa Alfie bertingkah seperti itu seolah-olah mempermainkannya.
Dia tidak yakin bisa memprediksi isi pikiran orang-orang yang sudah hidup jauh lebih lama darinya di sini.
Pengalaman seperti apa yang sudah mereka alami dia tidak tahu, dan seberapa rumitnya kehidupan di dunia ini dia juga tidak tahu.
Pada akhirnya Raven hanya mendesah malas mendengar ucapan Alfie yang tidak mampu dia pahami tujuannya itu.
"Cukup untuk hari ini. Sampai jumpa lagi besok, dan jangan coba-coba untuk kabur dari latihan lagi." Setelah mengatakan itu Alfie langsung pergi teleportasi menggunakan lubang hitamnya entah ke mana.
Hari ini setelah latihannya dengan Alfie, Raven tidak sengaja melihat seseorang berjalan menuju area halaman belakang istana.
Memakai topeng putih dan berpakaian serba hitam sederhana dengan sebuah pedang yang dikenalnya dari dunia asalnya.
"Rambut itu ... Louise?" gumam Raven saat mengingat perempuan pertamanya dengan wujud manusia Louise seminggu lalu.
Warna rambut yang mencolok di antara orang-orang di area istana itu membuat Raven cukup yakin kalau hanya Louise yang memilikinya.
"Kenapa dia berpenampilan dan berpakaian seperti itu?" monolog Raven yang tanpa sadar kini malah mengikuti langkah orang yang dia yakini adalah Louise itu menuju halaman belakang istana.
Setelah melewati peternakan, kandang, dan taman, akhirnya langkah Louise terhenti pada area kincir air di dekat air terjun.
Tempat Raven jatuh hari itu saat dia mencoba kabur.
Dari balik badan kincir kecil pada hilir sungai di bawah air terjun itu Raven bersembunyi.
Mengamati Louise yang sepertinya tengah melakukan pemanasan.
"Pfftt!" Raven langsung membekap mulutnya sendiri saat kelepasan akan tertawa.
Dia merasa tergelitik saat melihat gerakan yang dilakukan Louise.
Itu terlihat seperti gerakan pemanasan umum dari dunianya dan biasanya dilakukan oleh anak-anak sekolah.
Beruntung deru air yang cukup bising mampu meredam suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Majesty [Smut, Yaoi/BL-fantasy]
Любовные романы[M-preg] Kehidupan Raven berubah total saat tiba-tiba dia dipanggil ke dunia lain oleh seseorang yang mengaku sebagai raja iblis. Dan yang paling tidak masuk akalnya adalah saat raja iblis itu menyatakan dia sebagai calon istri. "Yang benar saja! Ku...