chapter 3

37 7 1
                                    

Theo menyipit kan mata nya dan menatap penuh selidik ke orang di depan nya.

" Bukan kah kau hanya memerlukan dua cup Americano saja?" Tanya theo

" Aku butuh satu lagi" ujar orang di depan nya membuat theo memutar matanya malas.

" Ehh bukan ! Aku butuh toping" ujar nya lagi..

" Toping? Kami tak menyediakan toping apapun untuk minuman yang kau pesan tuan" ujar theo malas.

" Toping nya dari sini" ujar orang itu seraya menunjuk kearah dadanya sendiri.

" Aaa.. tunggu disini aku akan mengambil toping khusus untuk mu" ujar theo

" Apa toping nya berbentuk hati?!" Tanya nya

Lelaki itu tampak tak sabar menunggu theo keluar .. namun ternyata theo terlihat mendorong tubuh lelaki yang sedikit bongsor dari nya.

" Yak! Choi Taeyang! Kenapa kau mendorong dorong ku terus!" Ujar intak kesal.

" Diam disini dan layani dia " ujar theo seraya meninggalkan intak di kasir. Intak menghela nafas nya lalu menatap pria di depan nya.

" Ada yang- "

" Keeho?! " Tanya intak seraya kaget..keeho juga menatap intak kaget. Intak melihat jiung berdiri di belakang keeho.

" Aaa jadi kalian yang membutuh kan toping itu?" Tanya intak memastikan..

Keeho menatap intak malas..

" Sudah lah cepat beri aku toping" ujar keeho seraya memutar mata nya.

Intak hanya menunjukan sebuah tulisan yang tertera di meja kasir..

Keeho membaca nya

' tidak menyediakan toping.. jika ingin pake toping beli saja di luar toping nya'

" Apa ini bisa di sebut cafe? Kenapa tidak ada toping!!" Ujar keeho.

" Kenapa tiba tiba tantrum?" Tanya intak seraya memangku dagu nya.

" Kau juga ingin toping?" Tanya intak pada jiung.. jiung hanya diam dan manatap datar intak..

" Jika kau tak butuh toping harus nya kau rebut minuman mu dan mulai lah minum bukan mengikuti jejak teman absurd mu ini.. yoon kami minta maaf tapi sangat di sayang kan kami tidak menyediakan toping . Apalagi toping aneh dari dada .. apa ada toping minuman keluar dari dada seseorang?" Tanya intak seraya menguap.

" Aku tidak memesan toping itu!" Ujar keeho. Intak pun menatap keeho

" Oh ya? Berarti theo berbohong? Dia mengadu dan mendorong ku ke sini karena ada pelanggan baru yang aneh, dia meminta toping dari dada nya.. " ujar intak.

" Aishh.. ayo kita pergi jiee" ujar keeho seraya menarik jiung.

Namun langkah kedua nya berhenti karena intak menarik tangan jiung. Jiung langsung melirik intak begitu juga keeho. Meski terhalang meja tangan intak berhasil menahan jiung.

" Bisa kah kau? Mengekspresikan wajah mu seperti ini ( menunjukan wajah konyol di depan jiung) teman mu ini sedikit menyebalkan dan berlebihan.. hubungan pertemanan kalian akan terlihat pura pura karena kau terlihat tak nyaman dengan sikap nya.. aku tau aku tak berhak mengatakan atau menilai apapun.. tapi sekira nya tunjukan senyuman pada orang di sekitar mu.. " ujar intak seraya menatap jiung dengan seksama.

" Ayo jiee.. kau tak perlu memikir itu.. aku akan tetap menjadi teman mu apapun mimik wajah mu" ujar keeho seraya menarik tangan jiung hingga tangan jiung terlepas dari intak. Jiung menatap intak dengan kaki yang terus melangkah maju.. intak hanya mengangkat bahu nya lalu membereskan meja kasir.

My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang