chapter 6

36 4 0
                                    

Keeho terkekeh.

" Oh ayo lahh kita belum berkenalan secara langsung manis" ujar keeho seraya mengikuti theo yang sibuk membersihkan meja meja di cafe.

Theo mengabaikan keberadaan keeho.

Jiung hanya mengamati dari jauh lalu ia melihat intak membawa dua americano ke meja nya.

" Apa yang kau suka?" Tanya jiung saat intak menaruh dua minuman itu di meja jiung.

Intak melirik ke arah jiung sebentar.

" ?" Intak hanya menatap tanya jiung.

"Apa kau suka cookies?"tanya jiung.

Intak hanya menggeleng kan kepala nya lalu menatap keeho yang sedari mengikuti kemana theo pergi.

Jiung menghela nafasnya

"Jika urusan mu sudah selesai! Segera lah pergi bersama nya.. dia menganggu kenyamanan pelanggan lain" ujar intak seraya menunjuk kearah keeho dengan dagu nya.

"Menganggu kenyaman pelanggan lain atau kenyaman mu? " Tanya jiung

Intak langsung menatap jiung .

" Menurut mu? Lihat pelanggan ku risih melihat pelayan cafe ini di ikuti oleh teman mu itu" ujar intak, jiung melirik keeho yang berdiam seraya menunggu theo mencatat pesanan pelanggan lain.

" Cepat pesan.. tinggal tunjuk saja menunya kenapa harus memilih sudah lah hamburger saja dan potato" ujar keeho

"Kau bisa diam tidak sih?!" Tanya theo marah..

Pelanggan itu memilih berdiri dan pergi meninggalkan cafe. Intak melipat kedua lengan nya di dada saat jiung tersenyum malu di depan nya.

" Bawa dia pergi! Pesanan mu sudah datang kan?" Tanya intak seraya beranjak pergi

'Susah sekali sih!! pasti gara gara keeho! ' pikir jiung kesal.

Jiung memilih berjalan ke arah dapur niat nya pengen ngikutin intak. Baru saja di ambang pintu intak sudah keluar dengan membawa nampan lain.

Intak menghela nafas nya lelah.

" Pulang lahh jiung! Aku sedang bekerja" ujar intak

" Sudah ku bilang diam!" Teriak theo kesal membuat seisi cafe menatap nya.. termasuk intak dan juga jiung.

Intak menatap jiung ,tatapan itu membuat jiung menunduk sedih..

" Kalau begitu katakan dulu apa yang kau suka intakiee.. aku janji setelah itu aku akan pergi dan membawa keeho" ujar jiung seraya menunduk.

" Bukan nya aku sudah bilang? Aku tidak menyukai apapun? Apa itu kurang jelas?" Tanya intak.

" Tidak mungkin aku tak percaya" ujar jiung kekeh.

" Baik lah aku suka kau diam dan pergi dari sini " ujar intak .

" Bukan itu! Maksud ku makanan.. apa yang intakiee suka apa yang intakiee gak suka.. " ujar jiung seraya menatap intak.

Percuma saja jadi intak menjawab ngasal.

" Makanan apapun kecuali cokelat dan yang manis " jawab intak.. jiung pun tersenyum dan mengangguk dengan semangat.. lalu menatap intak..

" Baik lah.. gomawo intakiee" ujar jiung seraya memberikan kiss jauh ke intak lalu beranjak pergi dan menyeret keeho keluar dari cafe.. bahkan sampai meninggalkan minuman nya di meja.

Theo pun akhir nya bisa bernafas lega setelah keeho di bawa paksa oleh jiung.

Jiung tersenyum dan itu membuat keeho menatap nya aneh.

" Aku bahkan belum kenalan dengan nya!" Ujar keeho kesal. Dan semakin kesal saat melihat jiung tersenyum bodoh.

" Sudah lah~ pulang sana! Nanti eoma mu mencari mu" ujar jiung seraya menaiki sepeda nya.

" Yak jiung! Tunggu dulu! " ujar keeho seraya menaiki sepedanya dan mengikuti jiung.

Skip

Keesokan hari nya

Intak membuka loker nya dan merasakan ada seseorang yang berdiri di samping nya.. yang sibuk menatap nya. Intak menutup loker nya dan kini menatap jiung yang tersenyum memuja pada nya.

" Intakiee kenapa tampan setiap hari sih?" Tanya jiung

" Oh iyaaa intakiee aku membuat bekal buat intakiee.. intakiee makan ya" ujar jiung.. intak pun menunjukkan kotak bekal di lengan nya.

" Aku bawa bekal dari rumah.. kau makan saja bekal mu" ujar intak.

" Tidak bisa begitu! Aku membuat nya  untuk intakiee! Jadi harus intakiee yang makan!" Ujar jiung. Intak memejam kan mata nya

Jiung merebut bekal intak dan memberikan bekal nya pada intak.

"Tukar saja kalo gitu" ujar jiung .

" Kembalikan bekal ku" ujar intak, jiung hanya menggelengkan kepala nya seraya tersenyum .

Jiung berjalan ke kelas nya dengan menatap kotak bekal di lengan nya dengan senyuman.

" Bekal intak" monolog jiung seraya membuka nya .

Jiung terdiam dan menatap bekal itu.

Tuk tuk

Jiung menatap si pelaku yang sudah mengetuk meja di depan nya.

" Kemari kan bekal ku.. apa kau yakin suka dengan bekal yang aku bawa?" Tanya intak.

Jiung menatap sedih intak lalu melihat intak menaruh bekal buatannya di samping bekal intak..

" Makan lah bekal mu.. dan biar kan aku memakan bekal ku" ujar intak , jiung pun menggelengkan kepalanya . Lalu membawa lagi bekal intak dan memakan nya.

Intak mengamati jiung dalam diam.

Gluk

Jiung menelan makanan nya .

Jiung memakan nya lagi kali ini lebih banyak dari suapan pertama.

Jiung tersenyum pada intak yang sedari tadi menatap nya dengan intes.

Intak menghela nafasnya lelah. 

" Jangan paksakan diri mu ji" ujar intak datar, jiung hanya menggelengkan kepalanya.

" aku sukaa intakiee.. ini makanan terenak yang aku rasakan setelah masakan eoma ku" ujar jiung seraya menunduk sedih

" Sekarang intakiee makan bekal dari ku yaa" ujar jiung seraya membuka kotak bekal yang ada di depan nya dan menaruh di depan intak. Ia memberikan sumpit ke intak.

Mau tak mau intak pun menerima sumpit itu dan menyuap kan makanan ke dalam mulut nya..

Skip..

Jiung tersenyum seraya menatap intak.

" Intakiee mulai besok kita tukar bekal lagi ya?" Tanya jiung seraya menatap mohon pada intak. Dan intak hanya diam tak merespon ucapan jiung.

Tapi memang bekal intak sangat enakk makanyaa jiung pengen lagi.. apapun yang di bawa intak bakal jiung makan kok.










Tbc..

Jan lupa tinggalin jejaknya yaa makasihh️🥰

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang