6 Oktober 2023
"Mencari studio baru?" pekik sang sahabat pemilik sudah coklat nan panjang, Yurika yang tidak percaya dengan keputusan wanita dihadapannya yang dengan tenang terlihat menyeruput kopi dari gelas plastik yang baru saja ia beli. Ia duduk dengan tenang seakan mencari studio baru sama mudahnya dengan membeli kandang hewan peliharaan baru. Masih pagi sudah memberi tahu kejadian luar biasa. Ia pun hampir me nyemburkan kopi panasnya. Tapi sungguh tidak mungkin.
"Padahal rumahmu sudah cukup bagus."
Yurika lalu menutup mulutnya. Ia lupa bahwa ia telah mengucapkan kata terlarang. Kata 'Rumah' akan membuat wanita yang juga seniornya itu terdiam selama satu minggu tanpa bicara sepatah kata pun. Ia pun tak tahu apa penyebab dibaliknya. Sebaliknya, Yurika sangat suka tinggal dirumah daripada di kantornya sekarang.
"Yurika." Kirana menatap wanita itu datar. Suasana seketika hening. Hanya ada suara riuh kendaraan yang ada di jalanan kala itu.
"Untuk saat ini, sepertinya aku kehilangan semua ide kreatif yang seharusnya muncul. Jadi yang harus dilakukan adalah mencari tempat baru." jelasnya lalu tersenyum. Yurika akhirnya bisa bernapas lega karena Kirana ternyata tidak berakhir diam tanpa kata.
"Mungkin aku akan pensiun dari profesi ini dan kembali membuka usaha toko kue." Lanjutnya yang lalu menghabiskan seluruh kopi dalam gelasnya. Kirana tak menghiraukan ekspresi terkejut sang sahabat. Ia tetap melanjutkan kegiatan menatap monitor nya dan mengetikkan sesuatu disana.
"Jangan bercanda! Karyamu sudah banyak diterima banyak penerbit!" Yurika sedikit geram hingga sahabatnya itu terkekeh.
"Aku bercanda. Mana mungkin aku berhenti. Sudah susah payah hingga saat ini, tidak mungkin ku buang begitu saja iya kan?"
Yurika menunjukkan dua jempol tangannya tanda setuju yang membuat keduanya tertawa. Kirana tahu bahwa keputusannya sungguh tiba-tiba. Ia pun sudah memberitahu ibunya akan hal tersebut. Langkah selanjutnya hanya tinggal mencari tempat mana yang akan cocok dengannya.
***
"Kau suka horror?" pertanyaan aneh yang diajukan agen real estate padanya tak membuatnya goyah sedikitpun walaupun sangat aneh. Setibanya disana setelah seminggu akibat keputusan mendadak nya tersebut, ia pun pagi-pagi meluncur ke tempat agen pemasaran guna mencari hunian baru impiannya."Tentu saja tidak!" jawabnya tegas.
"Yah mau bagaimana lagi. Jika kau mau harga paling murah aku hanya punya itu. Tapi sejauh ini tak ada kejadian aneh yang muncul. Lagipula lokasinya dekat SMA Gowon yang terkenal itu."
"Lalu kalau dekat SMA itu memang bagaimana?" tanya Kirana. Lagipula, ia juga alumni SMA tersebut.
"Ya semisal kau ingin membuka bisnis. Lokasi tersebut sangat strategis," ucap pria itu guna meyakinkan nya.
Kirana tak banyak berpikir panjang. Rumah yang ditawarkan cukup menarik baginya. Luasnya juga cukup untuk ditinggalinya seorang diri. Ia menghela napas dan meyakinkan dirinya sendiri.
"Baiklah. Aku ambil sekarang!" Kirana dengan tegas menyetujuinya.
Kirana bernapas lega walau hanya menemukan satu tempat. Entah mengapa ia memilih tempat itu. Bahkan tempat itu tak tercatat di situs penjualan manapun selain seorang pria tua yang menawarkan bangunan itu padanya. Keesokan harinya, pagi sekali Ia hanya datang dengan tangan kosong lalu masuk karena pintunya yang terbuka. Ia bisa melihat sisa etalase dan pot bunga yang sudah usang. Apakah tempat itu bekas toko? Ia tak yakin dengan dugaannya namun tetap melenggang maju menyusuri tiap sudut ruangan. Ia tahu SMA Gowon, namun ia seakan asing dengan tempat tersebut.
"Jadi, haruskah aku telpon orang lain?" batinnya. Kirana lalu memanggil beberapa orang yang membantunya membersihkan tempat tersebut.
Dimulai dari toko depan, rumah terletak dibagian belakang yang langsung terhubung dengan toko oleh satu pintu saja. Ia hanya meminta mereka untuk membersihkan lantai dan juga debu. Sisa kain, sprei, bantal, kasur serta yang lainnya ia pindahkan ke tempat laundry khusus.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDURASMI | JI CHANGMIN
RandomKetika sang mentari diam berteduh, sang indurasmi berkelana mencari setitik cahaya lain yang ia harap adalah sang mentari. Perjalanan mencari pintu keluar dari dunia aneh yang dijalani 30 orang yang telah terjebak selama bertahun-tahun. Putus asa ak...