Di ruangan icu terdapat laki laki muda yang sedang terbaring lemah tak berdaya dengan alat yang Ada di tubuh nya akibat kecelakaan tunggal yang di alami dimana seorang pengemudi yang sedang mengendarai mobilnya begitu kencang hingga tak sadar Ada seseorang yang menyebrang lalu menabrak nya hingga terpental cukup jauh dari posisi awal.
"Dek bangunlah phi sangat tidak bisa melihat mu terluka seperti ini, maafkan phi tidak bisa menjaga mu"ucap seorang laki laki yang mungkin umur nya tak beda jauh darinya menangis dengan memegangi tangan adiknya.
Clekk..
Suara pintu terdengar di buka menampilkan seorang wanita paruh baya menghampiri mereka. Lalu mengelus halus kepala anak laki laki nya yang duduk di sebelah adik nya.
"James sayang pulang lah dulu Istirahat lah nak kau sudah menjaga yim dari semalaman bukan nya kau juga harus menyerah kan berkas lamaran mu ke perusahaan yang sudah kau Lamar"
"Tapi mae" Sangkal James karena sungguh dia juga tidak bisa membiarkan sang mae menjaga sendiri adiknya tapi dia juga butuh pekerjaan itu. Semenjak ayah nya meninggal keluarga james jatuh miskin karena sang ayah meninggalkan begitu banyak hutang untuk membangun bisnis nya, mau tidak mau seluruh aset yang bisa di jual, dijual oleh sang ibu untuk melunasi semua hutang nya.
"Tidak apa mae akan menjaga yim mae tidak akan kelelahan, kau bersiap lah tidur lah dulu sejenak agar lelah mu hilang James" Ibu James menyakinkan James dan memberi senyuman yang begitu hangat membuat james ikut tersenyum lalu bangkit dari duduknya.
"Baiklah mae aku akan pulang kalau gitu, mae jangan kelelahan ya tidur lah jika mae merasa badan nya sudah capek"lalu dia menoleh ke arah yim.
" Yim phi pulang dulu ya kau akan di jaga oleh mae phi harus mengurus lamaran phi cepat lah sadar yim phi dan mae sangat menyayangi mu, maaf kan phi tidak bisa menjagamu malam itu" Unjar James dan air mata kembali menetes
"Sudahlah sayang jangan salah kan dirimu ini semua musibah, kamu hati hati ya sayang semangat dan semoga kau ke trima"
James hanya mengangguk lalu berjalan keluar meninggalkan ruangan sang adik.
Sesampai nya di rumah James langsung bergegas menyiapkan berkas lamaran yang di butuh kan untuk dia bawa besok ke perusahaan yang sudah dia Lamar.
Dengan sibuk mencari berkas berkas James tidak sengaja menemukan foto kecil dimana foto itu memperlihatkan dua anak kecil yang saling merangkul satu sama lain dengan senyum yang mengembang di bilah bibir mereka masing masing.
"Phi apa kau baik baik saja aku sangat merindukan mu, aku ingin bertemu dengan mu, maafkan aku jika aku pergi tanpa memberi alasan untukmu, maafkan aku karna meninggalkan mu, aku sangat rindu kamu aku tersiksa phi aku kehilangan ayah dan aku juga kehilangan mu, aku yakin kau tumbuh menjadi pria dewasa dengan wajah tampan mu kan, semoga takdir menemukan kita ya phi walau aku tidak yakin kita bisa bertemu" James memeluk foto itu dan lagi lagi meneteskan airmata nya, dia berbaring di atas kasurnya tanpa sadar dia terlelap dengan keadaan airmata masih membahasi pipinya.
Keesokan harinya James bersiap siap dengan pakain yang rapih dan formal, hari ini adalah hari di mana dia akan menyerahkan lamaran nya sekaligus interview , karena itu dia berdoa agar di terima di perusahaan itu karna sudah jauh jauh hari dia melamar di beberapa perusahaan namun semuanya menolaknya dan perusahaan ini adalah harapan terakhir nya.
"Huh semangat James semoga kamu diterima dan bisa bekerja dengan baik, tuhan bantu aku agar bisa lolos interview kali ini, hanya ini harapan terakhir ku tuhan"
James pun segera mencari bus karna jika dia naik taksi online dia akan mengeluarkan biaya cukup mahal hanya untuk taksi saja sedangkan jika dia naik bus sedikit hemat lagi pula menurut nya ini juga masih pagi jadi tak masalah jika dia pergi menaiki bus.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY
Teen FictionKisah cinta yang tulus dan sejati dari seorang laki laki yang mampu merelakan nyawanya hanya untuk sang pujaan hati selamat membaca ya gais #ntjames #bxb #cintataksejati