Chapter 9

411 56 26
                                    

Jisoo pov

Pagi ini aku tengah disibukkan dengan segala keperluan untuk rencana liburan dadakan yg diusulkan jennie dan lisa semalam.

Kedua manusia itu benar² sesuatu, memberi planning yg tak bisa kami tolak sama sekali.

Dengan dalih lisa yg mengidam untuk berkumpul bersama kami semua di villa jennie yg berada di sebuah perbukitan yg jauh dari pusat kota.

Dengan bujuk rayunya kami akhirnya menuruti bumil satu itu untuk libur 3 hari kedepan disana. Sebeneranya itu ide yg cukup bagus karna kami semua memang membutuhkannya.

Kesibukan kami membuat tak ada kesempatan untuk berkumpul sama sekali, bahkan terakhir kali aku bertemu mereka saat lisa mengidam bertemu rose.

Mengenai hubungan lisa dan rose aku tak menaruh cemburu sama sekali, meski aku tau mereka terlibat hubungan dahulu tapi aku yakin rose bukanlah orang yg tega berbuat sesuatu di belakangku.

Dia begitu mencintai kedua putri kami, dan juga rose begitu mencintaiku, ia melakukan apapun demi kebahagiaanku, sehingga tak ada celah bagiku untuk meragukan cintanya sedikitpun.

"Hah selesai, sana pergi ke amma perlihatkan penampilan terbaik kalian, eomma akan bersiap sebentar dan menyusul", ucapku kepada kedua putriku yg sudak kudandani secantik mungkin.

"Nde eomma", jawab mereka serentak dan segera keluar menuju rose, sedangkan aku memilih untuk segera bersiap sebentar karna kami sudah harus berangkat.

Setelah memastikan dandanan ku sempurna aku segera meraih tas dan menuju ke bawah karna 5 menit lagi kami harus berangkat.

Saat aku sampai di bawah rose ternyata sudah menungguku dengan wajah kesalnya yg ditekuk. Astaga ini pasti karna ia kesal menungguku.

"Kenapa lama sekali, aku jamuran menunggumu bunny", rengeknya dan segera memeluk pinggangku.

Aku hanya memutar mataku malas jika rose sudah bertingkah manja seperti ini, bahkan ia tak malu di depan kedua putrinya sendiri.

"Aku tak selama itu hon jangan berlebihan. Look apa kau tak malu pada kedua putrimu karna bertingkah begini", balasku padanya.

"Tidak, mereka bahkan menikmati aku yg manja ini benar kan guys", ucapnya mencari setuju.

"Ne amma, kalian sangat lucu hihi", saut si sulung pada kami.

Aku hanya tertawa dan segera meminta rose untuk berangkat sekarang karna perjalanan kami masih sangat panjang.

Sepanjang perjalanan rose dan kedua anak kami bernyanyi dengan riangnya, mulai dari lagu anak² sampai pada galau remaja yg bukan umur mereka.

Aku hanya membiarkan karna bagaimanapun kedua anakku memang suka bernyanyi tertular dari ammanya yg memang hobi bersuara itu.

Setelah 2 jam perjalanan akhirnya mobil sedikit tenang karna kedua anakku sudah tertidur di kursi mereka dengan tenang. Hanya senandung lembut dari rose dan aku yg mengisi perjalanan panjang kami.

"Hon, aku mau bertanya sesuatu padamu", tanyaku pada rose yg masih asik dengan lagunya.

"Hm apa itu, tanyakan saja bunny", jawabnya.

"Apa kau merasakan sesuatu yg aneh pada jennie akhir² ini?", tanyaku lagi sedikit ragu.

"Aneh?, aneh seperti apa?", tanyanya balik padaku.

"Tidakkah kau perhatikan kalau jennie seperti semakin kurus akhir² ini, dan juga sering terlihat lelah", jelasku padanya.

"Mungkin jennie sedang diet bunny, makanya dia kurus dan terlihat lelah", jawabnya lagi menerka.

My Simple Lie✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang