Basket

1.4K 169 5
                                    

Hari-hari Jian di sekolah berjalan dengan baik, dia punya teman Bayu yang selalu bersamanya, mereka sangat cocok. Oh, jangan lupakan Naya yang selalu nempel dengan Jian dan Bayu, bahkan tidak jarang Jian melihat Bayu dan Naya yang bertengkar karena hal sepele seperti sekarang.

"Jian, ngapain sih ikutan basket? Mending fotografi aja sama aku" Ucap Naya.

"Yee, apaan sih lu, orang Jian mau sama gua basket, sana sana ini mah urusan anak cowo, anak cewe jangan ikut campur"

"Apaan sih orang yang temenan duluan sama Jian juga aku"

"Mending tanya Jian aja, dia mau ikutnya apa? Lu mau ikut apa Ji?" Tanya Bayu.

"Maaf Nay" Jian meminta maaf.

Naya mengerucutkan bibirnya, dia kesal karena Jian tidak ikut ekskul fotografi dengannya.

Perdebatan mereka berhenti karena guru telah datang.

"Jangan lupa nanti sepulang sekolah ada kumpul perdana" Bisik Bayu.

Jian mengangguk.

Aduh, dia sebenarnya belum izin kepada Bunda dan kakak-kakaknya. Jian nanti harus mengirim pesan.

Jian kini fokus memerhatikan guru yang sedang menjelaskan, dia sudah bertekad di SMA ini dia akan sedikit lebih serius dalam belajar, Bayu di sampingnya sudah menguap beberapa kali, dia benar-benar tidak serius belajar.

Jian melirik Bayu, lihatlah dia bahkan sudah terkantuk-kantuk, Jian terkekeh melihat Bayu yang sedang berusaha menahan kantuk, lucu.

Akhirnya jam istirahat datang, seketika mata Bayu menjadi cerah, kantuk yang dari tadi menghampirinya hilang entah kemana.

"Ji, ayo" Ajak Bayu.

"Kalian mau kemana?" Tanya Naya.

"Bukan urusan lo" Bayu menjulurkan lidahnya.

"Rese!"

"Kita mau ke kanti, mau ikut Nay?" Tanya Jian.

"Ji, ngapain sih ngajak dia?" Tanya Bayu.

"Berisik nanti ganggu makan kita"

Jian terkekeh, sementara Naya sudah memasang muka sebal.

Meskipun Bayu bersikap seperti itu kepada Naya, tapi dia tidak pernah protes jika Naya ada diantara mereka, atau jika akhirnya harus bersabar karena Naya sangat berisik.

Pertemanan mereka secara natural terjalin, dengan semua perbedaan karakter mereka. Rasanya ketika pertama bertemu mereka seperti tidak cocok dan tidak akan mungkin berteman. Tapi sekarang mereka berteman dengan baik.

"Nay, lu ga punya kakak atau adek ya?" Tanya Bayu.

Naya menggeleng, dia anak tunggal.

"Kalau Jian udah pasti punya kakak, gua sering lihat dia dianterin kakaknya"

Jian mengangguk membenarkan.

"Iya aku bungsu" Jawab Jian.

"Udah keliatan" sela Naya.

"Apanya?" Tanya Jian.

"Ya kalau kamu anak bungsu" Jawab Naya.

"Ko bisa?" Tanya Jian polos.

"Lu bisa liat juga kan?" Tanya Naya pada Bayu.

Bayu hanya mengangguk karena mulutnya penuh dengan makanan.

"Sebenarnya aku juga punya kembaran"

"SERIUS?" tanya Naya dan Bayu bersamaan.

Jian mengangguk.

Blue | Park Jisung | NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang