34.Pembalasan

78 3 0
                                    

Pagi ini Rose merengek meminta pulang dari rumah sakit. Ia sudah dilarang karena masih belum terlalu sembuh.

Tetapi karena Rose tetap kekeh akhirnya ia pun diizinkan pulang.

"Kalian pergi sekolah kan?" Tanya Rose.

"Enggak, kita mau jaga lo aja" Jawab Alaska yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Rose pada keenam sahabat nya.

"Kalian harus ke sekolah, kalau gak sekolah nanti aku marah sama kalian. "

"Tapi Rose, kita malas banget sekolah kalau gak ada lo" Ujar Gio dengan muka yang memelas.

"Gak ada, kalian harus ke sekolah. Dan gak boleh ada yang bolos. Semua pelajaran harus kalian hadiri, awas aja" Setelah mengatakan itu Rose lebih dahulu menuju mobil meninggalkan mereka yang menganga di tempat.

Jika dilihat-lihat Rose ini bisa seperti ibu mereka.

***
Kini mereka sudah memasuki perkarangan rumah Rose. Ada yang membuat mereka menyeringit bingung.

Mengapa ada beberapa mobil yang sepertinya baru terparkir di depan mansion Rose?

Dengan segera mereka turun dari mobil dan masuk ke dalam mansion.

Mereka langsung dikagetkan dengan kedatangan para orang tua mereka.

"MOMMY, DADDY" Teriak Rose yang sangat menggema dan memeluk orang tuanya.

Begitu pun dengan yang lainnya. Mereka juga sibuk saling mengutarakan rasa rindu satu sama lain dengan orang tua mereka.

"Bun, kenapa bisa disini?" Tanya Vier yang membuat bundanya menatap sinis Vier.

"Seharusnya kamu Tanya kabar bunda. Bukan malah tanya kenapa bunda bisa disini" Omel sang bunda yang hanya dibalas cengiran singkat oleh Vier.

"Bunda dan ayah sehat-sehat kan selama disana?" Tanya Leo.

"Iya, kami sehat kok. Kalian juga sehatkan? Gak bertengkar kan disini?" Tanya bundanya.

"Kami sehat dan akur-akur aja bunda" Jawab Vier seadanya.

"Kalian asik banget ya ngobrol nya" Celetuk sang ayah yang sedari tadi hanya memperhatikan interaksi kedua anak dan istrinya itu.

"Maaf yah, kita lupa" Jawab Vier dan Leo datar.

"Kalian ini kalau sama ayah datar-datar. Giliran sama bunda langsung kayak bayi kecil" Ujar sang ayah sok dramatis.

Vier dan Leo tidak menghiraukan ucapan dramatis dari sang ayah. Kini mereka pergi menuju dapur untuk masak bersama.

Saat sedang masak tiba-tiba telepon Vier berbunyi.

Ia pun segera menjauh dari area dapur dan mengangkatnya. Rose dan para sahabat nya yang melihat itu menghentikan pekerjaan mereka dan menunggu Vier.

"Kenapa?" Tanya Leo.

"Sekarang" Titah Vier tegas yang langsung mendapatkan anggukan dari kelima sahabat nya (-Rose).

"Sekarang apa? Kalian mau kemana? Aku boleh ikut gak?" Pertanyaan bertubi-tubi tersebut di lempar kan oleh Rose kepada para sahabat nya.

"Kita ada rapat biasa, lo gak boleh ikut" Ujar Vier tegas lalu pergi keluar mansion.

Para sahabatnya pun mengikuti Vier dari belakang kecuali Rose yang masih melamun memikirkan sesuatu.

"Mereka mau kemana? Pasti ada masalah, aku harus ikutin mereka" Gumam Rose, ia langsung mengeluarkan ponselnya dan menelpon seseorang.

Queen's A Disaster (this story doesn't continue) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang