Dirga sedang menunggu seorang gadis yang tengah bersiap untuk ia ajak keluar malam ini. Karena Dirga bilang tidak pergi terlalu jauh jadi Regita hanya mengenakan hoodie dan celana panjang yang sebenarnya adalah celana tidur.
"Aku udah kak," panggil Regita saat menuruni anak tangga terakhir dan menghampiri Dirga yang duduk di sofa ruang tengah.
"Mamaa, Re pergi sebentar ya sama Kak Dirga" pamitnya sedikit berteriak karena ibunya sedang di kamar mandi.
Mereka memesan makanan melalui drive-thru sebelum akhirnya memilih suatu tempat untuk menyantap makanan ringan tersebut.
"Abis demam kok makan ice cream," cibir Dirga.
"Ih orang dia juga yang ngajakin" elak Regita.
"Ya kan bisa beli yang lain"
"Gak mau, maunya es krik"
"Nakal"
Mereka kembali menikmati makanannya sambil memperhatikan sekitar. Lalu Dirga memulai maksud dan tujuan mengajak Regita keluar malam ini.
"Re" yang dipanggil menoleh. "Sudah seminggu," Dirga memberi jeda "Gimana?"
Regita berhenti mengunyah dan jantungnya mulai berdegup kencang. Ia mengambil nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan Dirga.
"Kak,"
"Kita mulai semuanya."Dirga bingung.
"Let's start a new life together"
Senyum Dirga merekah saat mendengar jawaban dari Regita. Tanpa aba-aba, ia segera memeluk perempuan di depannya dengan erat, mencium puncak kepalanya berkali-kali sambil berucap,
"Terima kasih, Re, terima kasih."
"Saya akan mengusahakan segalanya semaksimal mungkin untuk kamu, untuk kita, terima kasih sudah percaya sama saya. I love you"
"I love you too, Dirga"
Dirga melepaskan pelukannya dan mengambil sesuatu di kantong celananya.
"I know this is far from romantic thing. But I think this ring is representing you, my fiance" Lalu Dirga memasangkan cincin tersebut di jari manis tangan Regita dan mencium punggung tangannya lamat-lamat.
"It doesnt matter how it's going, as long as it's you, I always like it."