Lee Ssera anak berusia 18 tahun itu, kini tengah menyuapi Neneknya yang sudah 3 tahun mengalami struk. Tiba tiba ada suara seperti pecahan kaca dari ruang tengah, membuat Ssera menoleh, dan segera berjalan cepat kearah pintu kamar, sebelum meletakan piring diatas nakas.
"Kak Sowon"-lirihnya.
Rupa rupanya suami Sowon yang menyebabkan kebisingan itu, ia melemparkan vas bunga hingga pecah berkeping keping dilantai.
"Sayang, Ibu cuma berdua dirumah sama Ssera, kalau Ssera sekolah gak ada yang jagain, kalau disini kan ada aku"-jelas Sowon, mencoba menenangkan suaminya tersebut, dengan suara bergetar.
Tapi suaminya itu malah berdecak.
"Udah, aku capek nikah sama kamu, udah mandul, sekarang bawa Ibu kamu yang penyakitan, belum lagi adek kamu yang beban itu-'
"SEUNGCHEOL!"-bentak Sowon tak percaya, matanya yang berkaca menatap seungcheol tajam.
"Besok kita urus perceraiannya"-dingin seungcheol, lalu berjalan cepat kekamar, Sowon hanya berdiri mematung, senyum nanarnya muncul berbarengan dengan air mata yang keluar.
Tak lama seungcheol keluar dari kamar, membawa koper yang berisi pakaian Sowon, dan melemparnya kedepan perempuan yang akan menjadi mantan istrinya itu.
"Bawa barang barang kamu, angkat kaki sekarang juga dari sini"-usir seungcheol.
Sowon hanya terdiam menahan tangisnya, lalu mendongak menatap seungcheol tajam.
"Oiya, adek sama Ibu kamu juga harus siap siap-"
"Kita bakal pergi besok"-potong Sowon, menghentikan langkah seungcheol, yang kini menoleh kearahnya.
"Ibu sama Ssera pasti udah tidur, kita bakal pulang jam 4 pagi besok, biarin mereka tidur dulu"-lirih Sowon.
.
Ssera membuka matanya, ternyata ia sedang berada didalam taksi sekarang, disamping ada Neneknya, dan didepan ada seorang supir dan Kakaknya. Ssera baru ingat bahwa dia sudah lama menangis secara diam diam, hingga akhirnya terlelap.
"Semuanya gara gara Ssera kan, Kak?"
"Engga, yang salah itu Kakak, karena udah nikah sama cowok brengsek kek dia"
Begitulah percakapan Ssera dan Sowon saat sedang mengemasi barang barang dikamar, hebatnya Sowon masih bisa tersenyum dihadapan Ssera kala itu.
.
Tahun ajaran baru dimulai, dan kini Ssera sudah menginjak kelas 12. Sebenarnya, Nenek dan dirinya pindah kerumah Sowon saat Ssera masuk SMA, dan sekarang mereka kembali kerumah Neneknya lagi, yang posisinya jauh dari sekolah, membuat Ssera harus berjalan lumayan jauh ke halte bus, dan juga harus berangkat lebih pagi.
Sesampainya disekolah, Ssera tidak bisa fokus, ia terus memikirkan Kakak dan Neneknya itu.
Kak Sowon pasti stress banget sekarang, mikirin perceraiannya, mikirin biaya berobat Nenek, apalagi sebentar lagi harus bayar tagihan SPP sekolah, ck! apa gue harus cari kerja juga, ya? tapi dimana?- batin Ssera.
Ditengah Ssera yang terhanyut dalam pikirannya, tiba tiba ada motor yang lewat dengan kecepatan tinggi disamping Ssera, sehingga membuat air genangan yang ada di aspal, mengenai Ssera. Ssera sempat membuka mulutnya shock, lalu menatap motor yang pergi menjauh itu dengan tatapan tajam.
"WOI! DASAR ORANG GILA!!"-teriak Ssera kesal, sampai sampai orang orang yang ada di parkiran menoleh kearahnya.
Ssera berdecak, tatapannya terlihat tajam, ia menarik nafas dalam dan menghembuskannya kasar. Lalu lanjut berjalan kearah kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirrored Fate
FanfictionLee Ssera yang mendapat perundungan di kelas 12 karena hal yang tidak masuk akal, setelah ia selidiki alasannya, akhirnya membuat sebuah rahasia besar sekolah terbongkar.