7. Ruang BK

10 0 0
                                    

Ssera berjalan di lorong lorong kelas yang sepi, sepertinya bel masuk telah berbunyi, tapi Ssera tak terlalu memperdulikan itu, ia masih memikirkan soal Winter.

Ssera pun berdecak karena tak mengingat siapa itu Winter, padahal mereka satu angkatan.

"Ini gue yang nolep apa emang beritanya ga nyebar si? logikanya kalau ada kasus pembunuhan pasti rame gasi? tapi kapan? prasaan gue selama sekola disini adem adem aja"-monolog Ssera, wajahnya tampak berpikir keras.

"Kenapa kamu belum masuk kelas?"-suara seseorang mengejutkan Ssera, dan ternyata itu adalah Sinb, Guru BK nya.

"Aah .. saya abis dari toilet, Bu"-jawab Ssera sambil memamerkan deretan giginya.

"Gimana keadaan kamu sekarang? ga di ganggu lagi sama mereka? Ibu denger kamu pacaran sama Jake. Kkk~ permainan yang bagus"-tanya Sinb bertubi tubi, dan terkekeh diakhir, entah ia harus bangga atau bagaimana.

Ssera pun hanya menggaruk tengkuknya sambil tertawa kikuk, sebenarnya ia tidak pernah merencanakan hal ini sebelumnya, bahkan tidak pernah terlintas dipikirannya.

"Bu, saya boleh tanya sesuatu ga?"-tanya Ssera.

"Apa?"

"Ibu tau anak sekolah sini yang namanya Winter?"-tanya Ssera.

Senyum Sinb perlahan memudar, tapi ia mencoba mengontrol raut wajahnya.

"Tau, kenapa tiba tiba kamu tanya begitu?"-tanya Sinb kembali.

"Karena ternyata, salah satu alasan mereka benci sama saya itu, karena saya mirip sama Winter"-tutur Ssera.

Sinb tiba tiba memegang bahu Ssera, lalu tersenyum tipis.

"Kalau mau tau banyak soal dia, pulang sekolah nanti keruangan saya aja"-ucap Sinb mempersilahkan.

"Serius Bu?"-tanya Ssera memastikan.

"Iya, saya bersedia untuk menjawab apa yang kamu tanyakan"-sahut Sinb sambil mengangguk setuju.

.

Bel pulang berbunyi, Ssera segera bergegas keruang BK, tapi Jake menahan tangannya.

"Kenapa?"-tanya Ssera bingung.

"Lo balik bareng gue"-ucap Jake.

Ssera langsung cengar cengir saat ingat.

"Lo pulang duluan aja, gue lagi ada perlu"-sahut Ssera.

"Emang Lo mau kemana dulu? mau gue temenin?"-tanya Jake bertubi tubi dengan wajah datarnya seperti biasa lagi.

"Gausah, keknya bakalan lama deh, soalnya gue mau konsul sama Bu Sinb"-jelas Ssera.

"Konsul apaan?"-tanya Jake penasaran.

Ssera melotot tapi bibirnya berusaha tersenyum, sedikit geram karena Jake banyak sekali bertanya.

"Lanjut kuliah, gue masih bingung nentuin jurusan"-ujar Ssera, lalu tertawa diakhir.

Jake hanya mengangguk mengerti.

"Gue duluan, ya. Bye!"-pamit Ssera.

Jake membalasnya sambil tersenyum tipis, tapi senyum itu seketika pudar saat Ssera hilang dari pandangannya.

.

"Kenapa lama banget?"-tanya Bu Sinb, sambil menyesap coklat panas di cangkirnya, karena cuaca diluar mendung, jadi terasa dingin.

"Abis izin dulu sama Jake-"

Perkataan Ssera terhenti saat tiba tiba Sinb terbatuk, membuat Ssera panik.

Mirrored FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang