mi familia

15 0 0
                                    

hey hey, it's key.
sorry krna lama up
selamat membaca 😁




"hei" arlo menepuk pundak kai yang sedari tadi melamun. "kau tak apa kai?" arlo bertanya kepada kai, sedikit khawatir karena muka kai terlihat pucat sekarang.

kai mengangguk pelan sambil berucap "aku baik saja arlo". arlo menghela nafas lega, "baguslah kalau begitu". mereka terdiam sejenak, jujur ada rasa canggung pada diri arlo. dia merasa bersalah kepada kai karena mengusiknya dan juga merayakan hari ulang tahunnya yang bersamaan dengan hari kematian orang tua kai. sudah di pastikan bahwa kai pasti teringat akan kejadian yang membuatnya terpukul.

arlo berdehem berusaha mencairkan suasana "kai, apa yang akan kau lakukan hari ini?". mencoba basa basi, arlo bertanya mengenai kegiatan kai hari ini. "tak ada, aku hanya akan diam di rumah" jawab kai yang sekarang malah fokus ke video gamenya, lagi. "bagaimana kalau kita keluar nanti sore kai? jalan sore ke prairie peaks kelihatannya menyenangkan, dan ku dengar disana ada pasar malam sebagai penutupan musim, mau kesana tidak?". arlo mengoceh panjang lebar yang hanya di balas dengan kata "tidak" oleh kai.

"kai ayolah sekali saja, mari kita bersenang senang" sekarang arlo merayu kai dengan menyenggol lengannya. "kau begitu berisik, mengganggu pagi cerah ku, melemparku dengan kue, dan membuat ku kalah dari game sialan ini" ucap kai yang kesabarannya mulai habis dan membanting psp itu. "wow" arlo sedikit menjauhkan badannya dari kai, lalu mendekatinya lagi "aku atau game mu yang sialan kai?" tanya arlo dengan muka tidak bersalahnya.

kai hanya melempar tatapan tajam mematikan ke temannya itu. di lihat kai si arlo ini malah melempar senyum bodoh kepadanya. 'bolehkah aku membunuh orang ini sekarang juga?' batin kai yang tersiksa karena temannya.

"baiklah ku tanya sekali lagi, kau ikut tidak? kalau iya aku mampir kesini nanti sore untuk menjemputmu" arlo masih berusaha membujuk kai, karena jujur saja ia tidak punya seseorang untuk diajak pergi kecuali kai. "terserah kau saja arlo, aku lelah" akhirnya arlo berhasil mengajak kai pergi. "baiklah kalau begitu, aku harus pergi sekarang kai" arlo yang berdiri tertahan karena kai menarik lengannya. "sekali lagi kau melempar kue ke mukaku, akan ku balas kau dengan melempar mukamu dengan batu" bisik kai tepat di telinga arlo. "ohh baiklahhh, maafkan aku tuan. lain kali tidak ku lakukan lagi". arlo menjauhkan badannya seraya mengejek kai. mereka berdua tidak habis habis bertengkar sampai akhirnya arlo pamit dan meninggalkan rumah kai.

setelah kepergian arlo, kai merasa rumahnya sepi sekali. ia menatap sekeliling rumahnya dan menemukan surfing board tergantung di dindingnya. dari sanalah ia memutuskan untuk berseluncur hari ini.

laki laki itu berjalan ke arah pantai dengan telanjang dada dan menenteng papan seluncur. jam menunjukkan pukul 6.30 para nelayan yang di bibir pantai bersiap untuk menangkap ikan hari ini. "HOYY KAIII, SELAMAT PAGI" ucap salah satu nelayan yang kai ketahui namanya adalah douglas. kai sering memanggilnya dengan sebutan "paman dou". kai membalas sapaan itu dengan tersenyum lebar dan melambaikan tangannya "selamat pagi paman". entah ada apa antara arlo dan kai, namun buktinya laki laki ini berubah 180° menjadi lebih ramah dengan orang lain.

kai menaruh papan seluncurnya asal asalan dan memilih menghampiri douglas yang masih bersiap dengan jaringnya di atas kapal. sampainya di sana, kai langsung saja lompat ke atas kapal tersebut "paman, bagaimana kabar nenek? apakah baik saja?" tanya kai pada dou.

"hey anak nakal, kenapa kau tidak datang mengeceknya sendiri huh?" tanya douglas yang berhasil membuat kai kikuk. dou yang melihat itu terkekeh "tentu nenek baik saja, dan sebagai cucu yang baik.. bukankah sebaiknya kau kesana untuk bertemu dengannya?" tanya dou dengan tangan yang masih sibuk menata jaring. "a-ahh baiklah paman dou, aku akan kesana nanti, setelah surfing sebentar... boleh?" kai sepertinya mencoba bernegosiasi dengan dou, padahal dou sendiri tidak memaksa kai untuk kesana. ia hanya memberikan saran bukan?

brother botheredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang