1 : blues

2.7K 202 37
                                    

《 CHAPTER 1 : BLUES 》

- - - - —— -- —— - - - -

Jika kalian pikir aku bahagia, itu tidak benar. Permintaan memiliki seorang kakak adalah kesalahan yang paling besar kubuat. Yang aku impikan saat itu adalah, memiliki teman main ketika ayah dan ibu sedang tidak pulang ke rumah.

Aku berharap dengan kehadirannya saat itu, membawa kebahagiaan bagiku. Tapi ternyata tidak, aku merasa diriku sudah rusak dan tidak pantas. Aku mengharapkan sebuah kasih sayang dan perhatian dari seorang saudara, tapi yang kuterima adalah kasih sayang yang berbeda.

Kasih sayang membuatku trauma, kasih sayang yang membuatku takut untuk melakukan suatu hal.

"Apa aku pernah membolehkanmu untuk berbicara dengan laki-laki itu hm?"

Pertanyaan itu, sebuah pertanyaan aneh yang ditujukan dari seorang kakak pada adik laki-lakinya. Aku meringkuk ketakutan dibawahnya, seragam sekolahku tampak kusut, pipiku sembab, serta pergelangan tanganku yang memerah akibat cengkraman dengan tenaga yang tidak masuk akal.

"A-aku nggak ngerti maksud kakak," suara dan tubuhku bergetar ketakutan. Sifatnya mulai berubah ketika aku menduduki usia SMP.

Dia mencengkram pipiku dengan satu tangannya, cengkramannya sangat kuat sampai aku merasa rahangku rasanya akan patah.

"Selalu, kamu selalu beralasan seperti itu baby. Should i give you a lesson?"














"Ahh!! Ngghh!! K-kakak! S-sunoo nggak mau.. stopp!!" Jika saat itu dia menggunakan kata 'hukuman' dengan ciuman kasar menuntut dan membuat leher serta tulang selangka ku memar dan penuh bekas gigitan.

Kali ini berbeda, tubuhku benar-benar dibuat hancur olehnya. Disaat itu aku berpikir "bagaimana bisa seorang kakak melakukan hal seperti ini pada adiknya?"

Dan kadang aku merasa bahwa memang akulah yang keterlaluan dan menjadi anak yang nakal karena tidak mematuhi perintah kakakku. Padahal, tindakan seperti ini bukanlah hal yang normal, atau dapat diwajarkan.

Plak!!

Aku memekik saat telapak tangan besarnya memukul bokongku sangat keras hingga terasa perih dan kebas.

"Kamu hanya milikku sunoo, aku tidak akan membiarkan orang lain mendekatimu, atau mengambilmu dariku. Kau hanya milikku!" Bak hewan buas, dia terus menyetubuhiku dan menggeram seperti salah satunya.

Lust || SunsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang