8🪔

457 42 5
                                    


𝙃𝙖𝙡𝙡𝙤 𝙪𝙣𝙩𝙪𝙠 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙠𝙞𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙜𝙠 𝙠𝙚𝙩𝙚𝙢𝙪...𝙠𝙚𝙢𝙖𝙧𝙞𝙣2 𝙣𝙙𝙪𝙡𝙪𝙞𝙣 𝙗𝙤𝙤𝙠 𝙡𝙖𝙞𝙣 𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙠𝙚𝙩𝙪𝙣𝙙𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙖.

𝙎𝙚𝙠𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙪𝙨𝙖𝙝𝙖𝙖𝙞𝙣 𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙣𝙪𝙡𝙞𝙨 𝙥𝙚𝙧𝙗𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙞 𝙩𝙚𝙣𝙜𝙖𝙝 𝙗𝙪𝙡𝙖𝙣 𝙨𝙞𝙗𝙪𝙠 𝙗𝙚𝙠𝙚𝙧𝙟𝙖.𝙙𝙚𝙢𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙞𝙖𝙣 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙥𝙚𝙣𝙖𝙨𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙪𝙧𝙪 𝙙𝙞 𝙡𝙖𝙣𝙟𝙪𝙩 𝙙𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙠𝙖𝙧𝙣𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙪𝙥𝙙𝙖𝙩𝙚𝙣𝙮𝙖.

𝙎𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖❤
_____ ________ ______________________ _________ ___

•••

"Aku ada acara besar,kamu dandan yang bagus nanti dikenalin disana"

"Tapi sky gamau ikut phi"

"Kamu itu pacarku sekarang jadi tiap ada undangan pasangan kamu aku ajak,mau aku sama yang lain?"

"Gapapa kalau phi mau pilih"

"Kamu bilang apa!"

"Maksud sky kalau phi nggak nyaman sama sky ya udah gapapa phi bisa cari yang lebih dari sky,sky juga tidak keberatan."

"Tidak keberatan!?apa kamu benar benar menyuruhku melakukan hal itu sky?"jika dimengerti lebih dalam kata kata sky merujuk pada perpisahan.sky tidak menyukai hubungan terpaksa ini.jadi menurut sky jika pai merasa bosan maka phrapai bisa melepasnya begitu saja dan memilih pasangan lain.begitu juga sky yang akan punya pasangannya sendiri.

"Enggak,sky kan cuma-"sky mencoba menjelaskan lagi,namun pai terlanjur marah sekarang.

Plak

"Ulangi lagi!!"pai kesal karna sky benar benar tidak cemburu apapun padanya.berarti sky memang tidak mencintainya.

Sky menunduk,ia takut menatap mata phrapai.mereka sedang ada di ruang tamu.dan bibi itu pergi sebelum ia kena imbas tuannya.

"Udahlah jangan nangis,naik keatas aku tungguh lima belas menit di bawah!"

Sky beranjak pergi kekamar,dengan memakai riasan sederhana sky masih sesenggukan mengingat marahnya pai."apa harus ditampar ya?kan bisa ngomong baik baik hiks"

Sky sedih menunduk di depan cermin.pai menatapnya dari jauh.seharusnya dia lebih banyak sabar menghadapi bocah kecilnya ini.

Phrapai menghelah nafas gusar kali ini dia keterlaluan.sky tidak sadar jika dibelakangnya ada phrapai.saat ia berbalik tetiba tubuhnya tenggelam begitu saja.

"Maafkan aku.aku terlalu emosi hingga menamparmu tadi." Bukannya meredah justru tangisan sky makin kencang."jangan di'ingatkan hikss,pipi sky sakit hikss"

Pai mengusap wajah merona itu perlahan.sky tidak berani menatap wajah phrapai."maafkan phii.."pai menciumnya.mengecup kedua mata juga pipinya.terakhir pai mengecup keningnya lama.

"Hikss" Sky kembali memeluknya.pai merengkuhnya lebih erat dan mengusap punggung bergetar ini.

Seminggu kemudian.

ℓєηтєяα FP.(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang