__HAPPY READING!Bau amis menyeruak ke seluruh jalan. Jalanan yang sudah rusak parah dan bangunan bertingkat tinggi yang sudah roboh, serta gerimis yang menghujam daerah ini semakin lama menjadi hujan berangin. Wanita dengan pakaian kasual kemeja dan rok panjang berlari menggunakan sepatu boots menuju jasad manusia yang tergeletak.
"Kenapa?" Wanita itu bergumam lirih sembari berjongkok dan memangku jasad itu.
Darah merembes ke baju wanita itu. Tubuh wanita itu basah kuyup. Ia menangis tanpa bersuara, suaranya kelu saat melihat pria yang terkapar tak berdaya di tanah dengan badan dan kakinya terpisah. Ia terus menangis namun air hujan menutupi air matanya.
"Gak usah nangis... " Mata wanita itu membelalak saat melihat pria yang ia lihat telah meninggal membuka kelopak mata nya dengan susah payah.
Ia melihat pria itu tersenyum kecil padanya. "Aku.. gak nangis," Ucapnya lirih.
Darah keluar dari mulut pria itu saat hendak berucap. "Maaf... Aku harap... Kamu bahagia selalu." Perkataan itu sukses membuat wanita itu menangis namun berusaha tetap tersenyum.
"Apa gunanya aku hidup, kalau gak ada kamu?" Ucap wanita itu dengan putus asa.
Nafas pria itu terasa berat dan nadinya melemah. "Jangan... Nyusul aku dulu, ya?" Mata pria itu menutup.
Itu kata-kata terakhirnya. Namun wanita itu terus-menerus menggoyangkan tubuh pria itu supaya membuka matanya lagi.
"Hey? Bangun... Gojo... Gojo? Satoru?... Hey?! Bangun!!... " Wanita itu berteriak frustasi. Ia memeluk tubuh pria bernama gojo itu dengan lembut sambil menangis.
Wanita itu terus menangis. Namun tiba-tiba, pria dengan tatto di sekujur tubuhnya tertawa terbahak-bahak. Wanita itu mendongak menatap pria yang berdiri tegak dan berkacak pinggang itu. Pria itu tertawa terbahak-bahak melihat nasib wanita yang bersimpuh memeluk jasad musuhnya.
"Buat apa menangisi pria lemah, huh?" Suara berat dan terdengar menusuk keluar dari mulut pria itu. Keberadaan auranya sangat mengintimidasi, serasa seperti bukan manusia.
Wanita itu meneguk saliva nya susah. Kekhawatiran mendominasi wajahnya. "S-siapa?.. " Cicit wanita itu.
Pria itu menyeringai arogan. "Aku? Kau tanya siapa aku? Huh! Tentu saja aku pria hebat yang membunuh pria lemah di pelukanmu itu." Ucapnya dengan percaya diri.
Wanita itu membelalakkan matanya kaget sekaligus takut. Bola matanya bergetar akibat takut. Namun, ia tetap memeluk erat dan enggan pergi meninggalkan pria di pelukannya.
Pria dengan tatto di sekujur tubuhnya itu melangkahkan kakinya sedikit mendekat ke arah wanita itu. Pandangannya tajam dan menatap wanita itu dari bawah ke atas. Seakan-akan sedang menilai penampilan wanita tersebut.
Pria bertato itu menyeringai kembali setelah menilai penampilan wanita itu. "Lumayan. Huh, wanita memang seleranya pria yang lemah, ya? Padahal sudah jelas ada pria yang kuat di hadapannya. Tapi malah terus memeluk pria lemah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gojo satrong
Fanfiction"Sebuah epilog tanpa prolog. Kisah yang tak pernah dimulai, Namun sudah berakhir tanpa kata selesai." -K Dunia ini memang aneh, semuanya aneh, begitu pula diriku. Mengetahui bahwa dia berselingkuh, namun hati ini tetap teguh mencintainya tanpa rapuh...