“Biarkan saja mereka tau bahwa aku masih milikmu.” Kenzo berucap dengan ekspresi wajah yang tidak terbaca.
(Name) semakin memberontak dan sedikit memukul bahu kenzo. “Lepasin!! Kalo kamu kayak gini malah makin risih tau?!” Bentak (name) karna merasa sangat-sangat tidak nyaman.
Kenzo melebarkan matanya, terkejut akan pertamakali mendengar (name) membentaknya. Kenzo mengerutkan keningnya dan berdiri dari duduknya.
“Kok kamu berubah?”
“Apaan sih.”
Kenzo berdecih lalu menarik pergelangan tangan kanan (name) kasar sampai (name) berdiri dan menabrak tubuh Kenzo, Kenzo mencengkram pergelangan tangan (name) kuat kuat.
“Jawab aku, apa yang pria itu lakuin ke kamu sampai kamu berubah begini?” Tatapan Kenzo yang awalnya lembut menjadi tajam saat mengatakan kalimat itu.
(Name) menaikan satu alisnya heran. “Apaan sih, kamu yang berubah! Lepasin, sakit tau!” Pekik (name) merasakan rasa perih di pergelangan tangannya gara-gara Kenzo terlalu kuat mencengkeramnya.
Kenzo tarik tangan (name) keatas, alhasil tubuh (name) ikut tertarik dan menempel di tubuh Kenzo. (Name) memberontak dan mencoba mundur menjauh dari tubuh Kenzo. Semakin (name) memberontak semakin kencang cengkeraman Kenzo.
“Kamu bilang sakit? INI RASA SAKIT YANG SESUNGGUHNYA!” Kenzo lalu mendorong tubuh (name) cukup keras sampai tubuh (name) jatuh keatas kursi kayu tadi.
(Name) menggeram sakit karna punggungnya menghantam keras kayu di belakangnya. “Apa yang kamu lakuin?!!”
“KAMU BILANG APA YANG AKU LAKUIN?!! POKOKNYA TITIK!.... ” Kenzo menggantung ucapannya, Kenzo sedikit membungkuk dan mengunci tubuh (name) dengan kedua tangan Kenzo.
“... Choose me. choose me.” Lanjut Kenzo lalu menarik rahang (name) mendekat ke wajah Kenzo dengan paksa.
Kenzo semakin mendekat dan ia miringkan sedikit wajahnya. Sebelum kedua benda kenyal itu menempel, (Name) dengan sekuat tenaga menendang betis Kenzo dan menggigit tangan kiri Kenzo.
“Arghh!!” Kenzo memekik kesakitan karna gigitan (name). Lalu (name) yang melihat Kenzo mulai lengah langsung kabur kembali masuk ke kantor.
“Heh, gadis gila.” Monolog kenzo sambil melihat punggung (name) yang perlahan-lahan menjauh. Kenzo lalu menatap tangan kiri yang di gigit (name). Kenzo terkekeh ringan.
“Bahaya... ” Gumam Kenzo masih melihat ke bekas gigitan (name) yang lumayan berbekas merah dan meninggalkan sedikit Saliva (name). Kenzo menjulurkan lidahnya dan menjilat bekas gigitan itu.
“Oh, shit. Jika dirasakan secara langsung akan jauh lebih nikmat.” Monolog kenzo setelah menjilat nya. Lalu Kenzo merapikan pakaiannya lagi, dan berjalan santai menuju kantor yang tak jauh dengan berlagak polos bak tidak terjadi apa-apa.
Kenzo menyeringai, disaat ia sudah berada di dalam kantor dan menatap (name). (Name) membuang muka menghindari kontak mata dengannya. Kenzo kembali ke kursinya.
(Name) menghela nafas, beruntung meja kerja mereka cukup jauh. “Agak merinding. Agaknya saat itu aku tak pernah mengalami kejadian seperti ini.” Batin (name) dan merasakan bulu kuduknya berdiri.
***
Gojo satoru, sekarang sedang duduk di ruang kepala sekolah. Akibat telat masuk kerja selama 1 jam. Bukannya takut dihukum, gojo malah dengan enteng mengorek telinga nya dengan
Cotton buds di depan kepsek yang sedang menahan emosinya.“Tck, satoru. Sudah aku bilang datang jam tujuh, kan? Lihat sekarang sudah jam delapan.” ucap yaga masih sabar.
“Ya ampun, hanya telat sedikit tidak membuatku lemah.” Sombong gojo masih mempertahankan senyuman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gojo satrong
Fiksi Penggemar"Sebuah epilog tanpa prolog. Kisah yang tak pernah dimulai, Namun sudah berakhir tanpa kata selesai." -K Dunia ini memang aneh, semuanya aneh, begitu pula diriku. Mengetahui bahwa dia berselingkuh, namun hati ini tetap teguh mencintainya tanpa rapuh...