Episode -8

895 116 8
                                    

—🔥—

Ace terkekeh pelan saat melihat kelakukan adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ace terkekeh pelan saat melihat kelakukan adiknya. Hei, mereka baru saja bertemu di alabasta. Sudah lama rasanya sejak mereka bertemu terakhir kali saat dirinya berlayar. Ace menatap dengan tersenyum sambil memperhatikan setiap kru bajak laut milik adik kesayangannya itu.

"Jadi, apa yang sedang komandan divisi dua shirohige lakukan di grand line?"

Ace menoleh menatap salah satu kru luffy yang bertanya padanya. Dirinya hanya tersenyum kemudian menunjukan wajahnya yang serius sebelum menjawab pertanyaan tersebut. "Aku sedang mencari seseorang..."

Perkataan Ace berhasil membuat semua orang di kapal menatapnya dengan serius dan penasaran, menunggu pria itu melanjutkan ucapannya.

"Salah satu mantan anak buahku, dan kru kami. Kurohige..."

"Kurohige?" Luffy bertanya dengan bingung dan kerutan di wajahnya.

Ace hanya mengangguk dan tidak menjawab apapun. Sementara kru adiknya itu hanya menatap dengan penasaran tapi enggan untuk bertanya lebih lanjut, lagipula mereka tidak berhak untuk ikut campur masalah kru bajak laut orang lain.

Sadar akan suasana yang menegang membuat Ace kembali tersenyum dan terkekeh. "Hei kenapa kalian semua jadi diam? Ayolah jangan pikirkan itu hahaha!"

"Benar juga hahaha yoshh ayo berpesta lagi!"

Ace tersenyum melihat suasana yang kembali seperti sebelumnya. Dirinya tidak berniat untuk merusak acara menarik pada kapal adiknya. Tubuhnya bersandar kembali pada dek kapal dan memejamkan matanya. Memilih untuk tidur atau lebih tepatnya, menjauh.

Pikiran Ace sekarang berkelana, bukan hanya tentang mencari kurohige. Tapi juga berpikir tentang kesayangannya, Istrinya [Name]. Matanya terbuka, menyipit pelan pada luffy yang tertawa. Ace berpikir dia tidak akan menceritakan apapun tengang [Name] pada adiknya atau orang lain.

"Hoi Ace kau tidur ya?"

Ace tidak menjawab apapun dan hanya menyeringai singkat dalam tidurnya untuk menanggapi pertanyaan adiknya. Dirinya masih terlena dalam bayangannya, memikirkan istrinya dan memikirkan perasaanya.

—|🔥

Cuaca panas yang melanda tidak menghentikan [Name] untuk terus berjalan pulang ke rumahnya. Wajahnya terlihat kelelahan karena panasnya matahari saat ini, tapi senyumannya tidak luntur sama sekali.

"Ara~ [Name]-chan, kau habis berbelanja lagi? dimana suamimu sudah lama aku tidak melihatnya?"

Langkah [Name] terhenti untuk melihat kesampingnya. Salah satu tetangga baru saja menyapanya dan menanyakan kabar suaminya. Tentu saja dia harus menjawabnya dengan lembut.

"Iya bibi, suamiku masih pergi berlayar..."

"Astaga jahat sekali, kau pasti kesepian ya nak?" Ungkap salah satu wanita tua yang juga berkumpul disana. Matanya menatap [Name] dengan kasihan.

Sementara [Name] hanya menggeleng pelan dan masih tersenyum, mencoba menjawab pertanyaan orang-orang tersebut yang darimanapun terlihat sedang mencoba menyudutkannya. "Tidak kok, aku baik-baik saja. terima kasih sudah khawatir bibi, aku permisi dulu..."

[Name] menunduk pelan sebelum kembali berbalik untuk berjalan ke rumahnya. Dirinya tidak mau meluangkan waktu untuk membicarakan orang lain tanpa kau tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Suaminya pasti berselingkuh..."

"Hei bukankah seharusnya dia yang di curigai?"

"Dia bilang tidak kesepian, berapa banyak pria yang sudah dia bawa selama suaminya pergi?"

[Name] dapat mendengarnya tentu saja. Langkah kakinya bergerak semakin cepat, berusaha mencapai rumahnya. Apapun yang dikatakan orang-orang disana, semuanya tidaklah benar. Mereka bahkan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Mereka semua tidak ada yang tahu tentang hubungannya dengan Ace seperti apa. Ini bukan hanya tentang hubungan suami istri, tapi juga tentang rasa kepercayaan.

"Dasar wanita, senang sekali membicarakan orang lain..." [Name] mengunci pintu rumahnya setelah masuk dan berjalan untuk menyimpan barang-barang yang dibawanya.

Matanya tertuju pada surat diatas meja. Satu-satunya surat yang tidak dia masukkan kedalam kotak kesayangannya. Tentu saja, itu adalah surat dari suaminya.

Surat cerai.

















"Sampai kapanpun aku tidak akan menandatanganinya, Ace..."













To be continued

—| selamat siangg semuanya! 😁🔥

yuk mari kita semua siap- siap jadi janda dulu yuk 😊🫶🏻

Jangan lupa untuk selalu melakukan

VOTE dan KOMEN!

Sekian! Sampai Jumpa!

[Husband] Ace x Reader ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang