terakhir untukmu 2

121 5 0
                                    

Setelah tin diam terlalu lama di depan pintu kamar Jeff sudah memutuskan untuk membuka pintu tersebut

Tapi pemandangan yang ia lihat sekarang sangat menyayat hatinya seketika, bagaimana tidak , kamar Jeff seperti kapal pecah sedangkan Jeff terisak di atas kasur di tutup oleh selinutnya dengan badan yang bergetar hebat

Tin hati² jalan ke arah Jeff dan setelah itu langsung memeluk Jeff di balik selimut tersebut

"Kk, kk kenapa emm, mau cerita sama tin biar bebannya pergi jauh" bisik tin di telinga Jeff

Tin melepaskan pelukannya, Jeff berbalik dan membuka selimutnya seketika ia melihat pacarnya sekarang di depan nya dengan raut wajah khawatir sambil menahan air mata yang akan turun

"Tinnn hiksss hikss hikkssss" tin yang peka apa yang di butuhkan Jeff sekarang yaitu hanya pelukan hangat darinya

"Menangislah sekencang kk ngk papa asalkan beban kk berkurang setelah menangis tapi ceritakan kpd tin nanti"

"Hiksss hiksss tinnn sakittt hiksss sakittt hiksss"

"Dimana sayang yang sakitt emm" tanya tin lembut kpd Jeff

"Hiksss hiksss hiksss di-di sini hikss hiksss sakitt tinnn"
Jeff menunjuk dadanya dan tin mengelus nya dengan lembut

"Masih sakit kk"Jeff hanya menggelengkan kepalanya di perut tin

"Ku harap kau baik² saja kk setelah ini "

"Aku tau ini sangat menyakitkan tin tapi apalah daya ku karna rasa sakit sialan ini seperti menggerogoti seluruh badan ku hanya tersisa hatiku "

(Apakah 2 hati bisa saling mengungkapkan perasaan mereka masing² atau malah sebaliknya)

Setelah lama Jeff menangis, Jeff sekarang posisinya tiduran sambil di peluk tin

"Sekarang kk cerita sama tin knp kk bisa seperti ini "

"Jangan marah dan jangan sakit apa lagi kecewa dengan kk"

"Ngk kok , tin ngk bakalan marah sama pacar tin sendiri"
Jeff menatap mata tin dengan sangat lekat seperti ingin berpisah selama²nya

"Janji "

"Janji kelingking" mereka berdua pun menautkan kelingking mereka

"Sekarang kk cerita "

"Sebenarnya kk mengidam kanker jantung sudah 6 tahun , selama 6 tahun penyakit kk jarang kumat tapi setelah memasuki 7 tahun rasa sakit itu muncul lagi tapi lebih sering dan karna kk jarang kemoterapi waktu itu makanya makin parah jadi tadi pagi kk"

"Kk di telpon mama untuk pulang karna ada seseorang untuk mendonorkan jantung nya tapi kk takut untuk melaksanakan operasi itu sedangkan besok mama datang menjemputku tanpa ada penolakan atau alasan lainnya lagi"

"Segitu kuatnya kau kk menahan sakit mu di depan ku supaya aku ngk mengetahuinya agar aku tidak bersedih " batin tin

"Knp kk nyembunyiin nya dari tin kk" tanya tin dengan lirih

"Maafin kk, karna kk ngk mau kamu sedih karna penyakit sialan ini "

"Trus knp kk masih takut untuk operasi bedah jantung"

"Sebenarnya kk pengen sehat tapi kk sudah berjanji pada diri kk kalau sewaktu kk pergi dan pulang setelah sukses akan membawakan cincin pernikahan untuk kita tapi kalau operasinya gagal berarti kk datang di bawa peti mati "

"Jadi kk harap, kalau sewaktu kk datang sudah sukses Terima ya lamaran kk tapi kalau kk datang di bawa dengan peti Terima ya ke pergian kk dengan ikhlas mungkin kita ngk jodoh saat ini tapi nanti di surga hiksss hiksss hiksss" pecah sudah tangisan Jeff seketika setelah mengucapkan  kata terakhir tersebut

Harapanku?  [jeffbarcode]  T A M A TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang