lanjut s2

224 8 6
                                    

Sudah hampir 2 tahun mereka berdua tak ketemu, tukar kabar pun tidak pernah karna setelah tin pindah ke negara tempat tinggal kakek dan nenek nya tin mulai sibuk mempelajari tentang perusahaan di sana, dan mulai lupa menanyakan kabar tentang jeff gimana

Sedangkan jeff kita ngk tau gimana kabar nya tai yang jelas di cerita baru nanti kalian akan tau gimana kisah mereka berdua selanjutnya dan juga gimana keadaan jeff di sana

Saat tin sedang fokus dengan berkas yang bertumpuk di atas meja, setiap hari kerjaan tin begini terus, sifat tin mulai merubah dan jadi tin yang tegas dan dingin bukan tin yang dulu, cute, manja, apa lagi mudah nangis

Tin memijat pelipisnya yang sangat berdenyut sambil menghela nafas kasar dan tiba² pintu ruangan di ketuk seseorang dari luar

"Masuk"

"Permisi tuan, besok kita ada meeting sama klien yang dari Singapura "

"Atur"

"Baik boss, oh ya boss ada kabar baik juga banyak perusahaan yang meminta agar kita kerja sama dengan proyek pembangunan hotel yang kita buat"

"Nanti saja "

"Itu saja tuan, kalau gitu saya permisi "tin hanya menganggukkan kepalanya lalu melanjutkan kerjaan yang menumpuk

" lembur lagi, lembur lagi, hah"tin hanya bisa menghembuskan nafas kasar

"Kalau gini² terus kapan mau istirahatnya, tin² kamu memang super sibuk sekarang " gumam yin sambil terus memeriksa dokumen tersebut

Tapi ada seorang pria imut masuk ke dalam ruangan tin sambil membawa bekal makan siang, hal tersebut sudah biasa bagi tin

"Makan siang sekarang " titah pria imut tersebut

"Kamu tiap hari ngk usah bawain aku bekal seperti ini, nanti kamu capek "entah knp tin kalau bicara dengan pria yang ada di hadapannya sangat lah lembut dan panjang tidak seperti ke orang lain

" aku ngk repot tin, lagian aku bisa di rumah sendirian "

"Hah, reza dengarkan aku " pria tersebut melihat tin

Tin berjalan ke sampinh pria imut tersebut sambil memijat bahu reza sambil sesekali mengelus pucuk kepala raihan

"Aku ngk mau kamu capek "raihan berdiri dan memeluk tin sambil membuat ekspresi wajahnya yang ngk bisa tin lihat

" boleh ngk sih makan reza sekarang juga,soalnya imut bangat nih orang arahdjsjsbdbhd"batin tin

"Jangan marah ya, aku hanya ingin kamu makan sehat tin "

"Hah, kalau itu mau kamu ya udah, lagian aku ngk bisa larang kamu "

"Nanti malam kamu mau jalan² "

"Mau² , raihan mau banget "

"Good boy " tin mengusak rambut reza sampai berantakan

"Berantakan lohh.. "

"Maaf² " tin merapikan rambut reza sambil terkekeh melihat raut wajah raihan yang kesel

"Berapaan lama sih dandannya "

"Lama bangat tau "

"Aduhh maafin tin ya"

"Iya"

"Mana senyum manis nya "  reza pun tersenyum manis

"Cantik bangat, suapin makan " kata tin

"Ya udah sini duduk " mereka berdua pun duduk di sofa yang ada di ruangan tin

"Masak apa hari "

"Ramyeon "

"Wah bangat tuh "

"Ya udah buka mulutnya " reza pun menyuapin nya dengan telaten dan sabar

"Jadi bagaimana perkembangan di sini "

"Ya seperti biasa lancar dan berkembang pesat "

"Kamu punya impian ngk "tanya reza

" punya lah "kata tin sambil mencek perkembangan kantor dari tablet nya sambil makan di suapin oleh reza

" apa tuh, jadi kepo deh "

"Kalau boleh aku ingin........... "

"................ " reza sangat terkejut dan hampir saja bekal yang dia pegang hampir jatuh tapi dengan sigap tin menangkapnya dengan cepat

"Aku serius reza, itu lah rencana ku nantinya " kata tin


~T A M A T~💍

AKHIRNYA TAMAT JUGA, MAKASIH SUDAH MAU MEMBACA NOVEL AUTHOR SAMPAI PART INI DAN JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN REKOMENDASI KAN NOVEL AUTHOR KPD TEMAN KALIAN YANG FUJOSHI/FUDAN

SAMPAI KETEMU DI CERITA S2NYA YANG PENASARAN APA YANG DI KATAKAN TIN SILAHKAN KOMEN YANG MAU S2NYA AUTHOR AKAN BUAT TAPI CERITANYA AKAN SEDIKIT BERBEDA DAN MUNGKIN BANYAK KONFLIK DI SANA

SEKIAN TERIMA KASIH
SAMPAI JUMPA DI CERITA LAINNYA 🤭👋



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Harapanku?  [jeffbarcode]  T A M A TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang