terungkap sudah

145 5 1
                                    

Tin yang mendengar perkataan Jeff barusan membuat hatinya seperti di tusuk 1.000 duri dan air mata pun mewakili perasaannya dengan cara keluar dari sarangnya membasahi permukaan wajah tin

"Hiksss hiksss hiksss kk maafin aku selama ini hikss hiksss karna ngk nanya apakah kk penyakit hikss hiksss hiksss"

"Tin jangan nangis ini bukan slaah mu melainkan penyakit sialan ini jadi sebenarnya ini slaah kk sudah tak berati tau tentang rahasia sebesar ini darimu tin hikss hiksss hiksss"

"Kk mau sehat "

"Iya"

"Besok aku kasih tau gimana caranya untuk kk sehat "

"Bener "

"Iya "

Jeff memeluk tin dengan sngat erat sambil terisak kecil

"Aku mencintai mu brengsekk" kata tin

"Aku juga mencintaimu bayi besar " jawab Jeff

Mereka berdua pun tertawa bersama di dalam kamar tersebut

"Aku juga mau bilang sesuatu sama kk"

"Apa sayang, katakan saja "

"Huh, kalau kk sudah tamat atau pergi aku juga akan pergi ke layar negri tepat nya ke rumah grandma dan grandpa yang ada di lyar negeri untuk belajar mengelika perusahaan sambil sekolah "

"Tin  apakah kau kembali lagi "

"Itu pasti, aku akan pulang ke tanah ke lahiran ku demi menunggu pangeranku "

"Ku harap kamu jangan lupain aku"

"Ok kk Jeff"

"Tin"

"Apa kk "

"Mau nen"

"Ohh, ternyata bayi besarku udah haus sehabis nangis iya"
Jeff hanya menggangukkan kepala lucu seperti anak kecil yang minta mainan

Tin pun menyikap bajunya sampai atas dada dan langsung di lahap oleh Jeff dengan rakus sekali

"Sshh jangan di gigit kk "

..................... Pagi '
Hari sudah pagi dan sekarang Jeff sedang menunggu mamanya datang bersama tin di depan rumah dengan koper besar

Tapi tak lama kemudian mobil hitam berhenti di depan mereka dan Jeff melihat mamanya

"Barcode tin iyakan " tanya mama Jeff dengan ramah sambil menjukurkan tangannya

"Iya tan saya barcode tin " sambil menjabat hangat tangan wanita tersebut dengan wajah yang ling lung

"Saya mamanya Jeff kamu pacarnya Jeff ya, Jeff sering kirim poto kamu apalagi cerita tentang kamu " tin di buat tersipu malu oleh ibu jeff yang sedang berdiri di depan tin

"I-iya tan"jawab tin dengan gugup

" tin aku pamit pergi ya"kata jeff sambil mengelus pipi tin yang tembem, tapi tin langsung memeluk jeff erat dan menyembunyikan mukanya di dada jeff sambil menangis

"Kk jangan pernah pergi jauh dari tin hikss hiksss " ya Tuhan kalau tin seperti ini jeff pasti ngk bakalan rela pergi dari sisi tin karna dia juga ingin terus berada di sisi tin selamanya tapi apalah daya yang mempunyai penyakit parah harus melalui bbrp proses panjang

"Kk janji bakalan pulang cepat, begitu juga kamu harus pulang ke Indonesia "tin hanya menganggukkan kepalanya

" hei lihat kk sini "jeff memegang kedua pipi tin dan terlihat wajah nangis tin yang sangat menggemaskan baginya knp tidak mata yang merah dan hidung yang merah akubat terlalu sering menangis

" kalau kk ngk ada disini tolong kamu jangan matikan hp kamu dan begitu juga sosmed kamu karna sewaktu² kk akan mengabari kamu dari jauh "sambil mengusap air mata tin

" tin ngk bakalan matikan HP nya "jawab tin  sersk karna menangis

" anak pinter, kalau sewaktu² kk hilang kabar tolong cari tau  ya dan samperin kk ke sana, karna kita ngk tau takdir gimana keadaannya nanti, itu pesan kk untukmu"

Harapanku?  [jeffbarcode]  T A M A TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang