kyuhoon 🔞 first and last

7.7K 98 5
                                    

Author: kyu_shaaa💐 dan REA 💐





















netra indahnya menatap kosong pemandangan ibu kota di sore hari.

Saat ini, Kota jakarta sedang diguyur hujan deras. Sama derasnya seperti tangisan pria manis yang kini sedang meratapi nasibnya bahwa tepat malam ini.. Adalah hari terakhir ia hidup.

Menurut prediksi dokter.

Berlarut-larut jidan menangis, jidan baru sadar, jika ada lengan kekar yang sedang melingkari leher jidan dari belakang seraya menumpu dagunya di atas kepala jidan.

Jelas Jidan terkejut, segera ia melihat ke kaca jendela untuk memastikan siapa orang itu.

Lalu betapa terkejutnya jidan Saat tahu orang itu adalah sang kekasih, segera ia hapus air mata nya menggunakan kedua tangan.

Jidan tak mau terlihat lemah di depan sang kekasih.

Yang kekasihnya harus lihat adalah senyuman bahagianya. Bukan tangisan sedihnya.

Jidan menyunggingkan senyuman manisnya. juna, (kekasih jidan) bisa melihat itu lewat kaca jendela

"Juju?"

Juju. panggilan lucu yang jidan buat sejak awal mereka bertemu.

"Juju udah beli martabak nya??"

Juna mengangguk "Daritadi. Mungkin sekarang martabak nya udah dingin tuh."

Jidan terdiam. Berarti, cukup lama sang kekasih menyaksikan nya menangis? Astaga..

"Huh?! Dingin? Eum.. yaudah, Ayo kita makan bareng-bareng. Tapi Juju suapin ian oke?" Ujarnya, di balas anggukan oleh Juna.

'ian' adalah panggilan khusus dari Juna sejak awal mereka resmi menjadi sepasang kekasih.

Jidan memutar balik kursi rodanya menghadap Juna yang sudah memegang satu kotak berisi martabak manis rasa keju.

Juna memasuki satu potongan kecil martabak itu ke dalam mulut jidan yang sudah terbuka.

Ditengah-tengah mengunyah martabak nya, jidan membuat ekspresi aneh seolah martabak itu kurang enak.

"Juju.. martabak nya hambar!"

Juna tersenyum kecil

"Sengaja. Tadi aku request ke Abang nya adonan sama toping jangan di pake-in gula." Jawabnya santai. Juna melakukan ini agar penyakit sang kekasih tidak semakin parah.

Dokter juga sudah memperingati jangan mengkonsumsi makanan yang mengandung gula sedikitpun.

Jidan merenggut kesal "tapi ian pengen yang manis!!"

"Manisnya kan udah ada di ian"

Seketika pipi jidan memanas, jidan tertunduk malu. Padahal sang kekasih sudah beberapa kali melontarkan kalimat tersebut. Tapi tetap saja, kalimat itu membuat hatinya berdebar

"Juju ga boleh gombal terus! ian malu, jantung ian jadi berisik! hng!!"

Protesnya kesal lalu melipat kedua tangannya dan membuang mukanya tanda merajuk.

Juna terbahak kencang, ayolah tuhan.. Kekasihnya sudah berumur lebih dari dua puluh tahun, tapi mengapa tingkahnya lebih lucu daripada anak kecil yang masih berusia Lima tahun!?

"ian.. jawab pertanyaan aku oke?" Titah Juna seraya menyuapkan lagi potongan kecil martabak ke mulut jidan

"Pertanyaan apa?"

Jiun submisive oneshot/twoshot 🔞🌚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang