DIA PUTRA KITA

238 16 9
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Typo tanggung sendiri













Sehun masih menangis walau tidak sekencang tadi, bahkan Minggyu yang menikmati mimpinya harus bangun mendengar tangisan Sehun saat Wendy membawanya masuk kedalam.

"Ada apa?"

Wendy menggeleng menjawab pertanyaan Minggyu karena jujur Wendy juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, Chanyeol tidak pernah seperti ini sebelumnya membiarkan Sehun menangis begitu kencang.

"Chanyeol Oppa hanya menitipkan Sehun saja kemudian Pergi entah kemana"

Minggyu menatap wajah merah Sehun yang masih terisak dipangkuan Wendy, tidak tega rasanya melihat Sehun seperti ini.

"Sehun mau Uncle gendong? Mau susu coklat?"

Sehun menggeleng sedih sambil terus mengeratkan tangannya pada tubuh Wendy.

"Sepertinya sesuatu terjadi"

"Kalau dilihat seperti ini sih memang iya"

"Tehun natal hiks.. Ayah mayah.."

Wendy memandang Minggyu yang juga memandangnya seperti berbicara melalui mata mereka.








Chanyeol memarkirkan mobilnya dengan tergesa dihalaman rumahnya dengan buru-buru dirinya masuk kedalam rumah dan kamarnya.

Tangannya panik mengambil koper dan berbagai bajunya yang dilemari Chanyeol masukan ke dalam koper, namun entah mengapah air matanya malah tumpah ruah tidak karuan.

Tubuhnya merosot duduk dilantai bersandarkan tempat tidurnya, kedua tangan besarnya menangkup wajah basah penuh airmatanya.

"Sehun maafkan ayah hikss.. Ayah takut.. "

Cukup lama Chanyeol duduk berdiam diri seperti posisinya semula matanya menatap kosong langit sore bewarna oranye.

Disisi lain juga Kris cukup lama berdiri di depan pintu rumah sederhana Chanyeol sampai dirasa cukup keberanian dalam dirinya muncul, tangannya mengetuk pelan namun tegas pintu dihadapannya.

Beberapa ketukan tidak mendapat respon apapun sampai saat Kris hampir putus asa untuk mengetuk pintu tersebut, sosok itu muncul dengan guratan sembabnya.

"Mau apa kau kemari?! Kau mengikuti ku?!"

"Pergilah aku tidak ingin bertemu dengan mu!"

Kris diam sambil mengamati bagaimana wajah orang dihadapannya yang selama ini dia rindukan, rasa ingin merengkuh tubuh rapuh itu muncul di benak Kris tapi Kris sadar jika pamannya dalam keadaan yang tidak mungkin menerimannya.

"Kenapa kau meninggalkan ku?"

Satu pertanyaan yang simpel namun membuat Chanyeol bingung ingin menjawab apa karena sangking banyakan alasan memenuhi pikirannya.

"Aku berusaha menyelamatkan mu dan bayi kita tapi kenapa paman meninggalkan ku?"

Lirih sangat lirih seperti tidak ada emosi didalamnnya, bukankah itu cukup membuktikan kepada Chanyeol betapa tersiksanya Kris saat Chanyeol meninggalakannya.







"Aku mohon pergilah dan jangan muncul lagi dihadapan ku"

"Jangan seperti ini. Dia, Sehun adalah putra kita kan?"

"Bukan! Anak mu meninggal saat aku keguguran"

"Bohong! Buktinya Sehun tumbuh sehat dan baik!"

"Dia anak ku dan Wendy!"

DADDY KYIS or UNCLE KYISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang