Ke desa terpencil.

23 2 0
                                    

Terima kasih yang sudah mau mampir ke ceritaku. Aku harap kalian suka dan merasa terhibur. Maklum ya kalau setiap katanya tidak ada yang benar, karena baru juga. Aku bikin cerita ini hanya untuk senang-senang saja, dan meluangkan waktuku yang dipenuhi oleh rebahan 😃 Salam kasih cinta kita semua ♥️

"Sayang bangun, ayo kita sarapan!"

Wanita masih dibaluti selimut menutupi setengah tubuhnya, menepis kasar tangan yang tengah membelai wajahnya yang masih terlihat cantik walaupun khas bangun tidur dan tanpa make-up.

"Oke kalau kamu nggak mau bangun, aku akan gendong kamu ke kamar mandi!" ancam pria memiliki wajah simestris bernama Bryan Emilio tersebut.

Mendengar ancaman suara berat yang ia kenal dan sangat ia cintai, wanita berkulit putih bernama Angel Felicia lekas membuka matanya lebar-lebar, selebar bakpau. Ia melirik suaminya duduk tepi ranjang seraya menyungging senyum manis padanya sehingga kedua matanya ikut tersenyum membentuk bulan sabit.

"Sekarang cuci muka kamu, setelah itu kita langsung sarapan!"

Bukannya menurut Angel malah menguap tanpa menutup pakai tangan, ia membuka rongga mulutnya selebar-lebarnya, bau-bau sedap melebihi bau tumis kangkung menyeruak masuk ke penciuman Bryan. Pria itu hanya bisa tersenyum menahan keharuman yang menyengat selalu ia nikmati setiap pagi.

Ia sudah terbiasa dengan kebiasaan istrinya itu. Selama sebulan menikah ia tak mempermasalahkan hal-hal apa yang istrinya perlihatkan, ia justru senang dan bahagia memiliki istri yang tidak munafik dan malu-malu menunjukkan secara terang-terangan sifat aslinya pada suami sendiri.


×××

Di ruangan makan suasana tampak sunyi dan hening tidak ada satu kata pun keluar dari mulut, hanya terdengar sendok dan garpu saling beradu di piring kedua pengantin baru menikah itu.

Setelah menyantap habis sarapan nasi goreng bercampur sosis, Bryan pun mulai membuka suara memecahkan keheningan yang sejak tadi menunggu pembicaraan.

"Sayang, mulai besok aku ditugaskan sementara selama sebulan sama papa ke desa terpencil yang ada gedung viral itu loh. Kamu ikut ya?"

Angel yang tengah menumpukan piring Bryan ke piringnya mengangguk antusias ajakan suaminya. Sudah lama ia dan ketiga temannya berencana ingin pergi ke sana untuk membuat vlog di gedung terbengkalai viral itu, namun karena harus mengurus pernikahan ia urungkan niatnya. Lama-kelamaan ia melupakan rencananya dan diingatkan kembali sama sang suami.

"Tapi, aku boleh ajak teman-teman aku kan, Yang?" Angel bertanya berhati-hati, takut suaminya tak mengizinkan membawa ketiga sahabatnya.

Bryan tampak berpikir sejenak, tak lama kemudian Bryan mengangguk membolehkan. Angel pun kegirangan lalu memeluk suaminya itu dengan sayang dan perasaan bahagia.

"Tapi ingat ya, Sayang. Jaga sikap kamu ketika di sana. Beritahu juga sama ketiga teman kamu jangan sembarangan di desa orang, ngomong juga harus sopan nggak boleh asal ceplos," pesan Bryan mengingatkan istrinya. Angel kembali mengangguk tanda mengerti.

×××

Satu hari telah berlalu, kini menyambut hari yang telah datang. Bryan dan angel, beserta ketiga teman Bryan dan ketiga teman istrinya sudah siap berangkat mengunakan mobil Alphard milik Anton, sahabat masa kecil Bryan sekaligus asisten pribadinya di rumah sakit.

"Kita udah persis mau pergi ke KKN aja ya!" celetuk Adit yang disambut tawa keenam temannya. Mobil mereka pun melaju dengan kecepatan sedang.

Dalam perjalan, Saskia, Dea, Indy, Anton, Adit dan Tiko saling melempar candaan satu sama lain. Mereka memang sudah tampak akrab saat bertemu di pernikahan Angel dan Bryan, jadi tak sungkan dan canggung lagi mereka bicara dengan sesekali melontarkan kata-kata mengejek hingga tertawa bersama. Sementara Bryan dan Angel duduk paling belakang memilih bungkam kala teman-temannya sibuk berceloteh.

GEDUNG MISTERIUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang