Part 5

239 36 23
                                    

Acara inti pun telah selesai di laksanakan dengan lancar dan aman walaupun tanpa kehadiran Mark, Jaemin dan juga Yangyang yang masih butuh waktu untuk menangkan diri mereka setelah kejadian yang sudah terjadi pada mereka bertiga. Meski begitu, Jeno, Haechan dan Renjun berhasil membuat acara inti dari penutupan MPLS ini sukses di gelar.

Yangyang terbangun pukul 2 pagi dan matanya langsung melihat ke arah Mark yang sedang tertidur di sofa, dengan gerak pelan Yangyang bangun dari tidurnya dan menatap Mark sekilas takut kalau Mark akan terbangun. Saat Yangyang sudah duduk, tiba-tiba saja dia memikirkan Jaemin dan ingin bertemu dengan nya.

Pelan-pelan sekali Yangyang turun dari tempat tidur agar Mark tidak terganggu dan terbangun dari tidurnya dan dengan langkah yang sedikit mengendap-endap Yangyang pun keluar dari ruang kesehatan itu.

Dia melihat suasana yang sudah sepi karena pasti semua peserta sudah tidur karena kelelahan setelah melaksanakan acara inti.

"Yangyang?". Suara Jaemin tiba-tiba terdengar, Yangyang langsung menoleh ke belakang dan melihat Jaemin yang entah datang darimana sudah berdiri disana.

Jaemin menghampiri Yangyang. "Ngapain lo bangun? Tidur lagi sana".

Yangyang menggeleng. "Aku mau ngomong dulu sama Kakak, aku mau jelasin masalah tadi".

Jaeming menghela nafas. "Gak usah dijelasin lagi, gue sadar kalau gue yang salah karena gue udah salah paham sama lo dan Kak Mark".

"Dan—.". Jaemin menghentikan ucapannya lalu dia menatap Yangyang. "Gue minta maaf karena tadi udah dorong lo sampe jatoh, masih ada yang sakit?".

"Engga ada, aku udah engga apa-apa". Yangyang tersenyum.

"Sekali lagi gue minta maaf".

Yangyang mengangguk. "Nanti minta maaf juga sama Kak Mark ya Kak".

Jaemin hanya mengangguk lemah. "Yaudah sekarang lo tidur lagi, jangan kelamaan diluar nanti lo sakit, sekarang dingin banget soalnya".

"Kakak sendiri gak tidur?".

"Mau".

"Di tenda?". Jaemin mengangguk.

"Sendiri? Gak takut?".

Jaemin menatap Yangyang. "Lo kenapa sih masih bawelin gue, emang lo gak marah sama gue karena masalah tadi?".

Yangyang menghela nafasnya. "Kan Kakak udah minta maaf dan aku udah maafin jadi masa mau marahan terus? dosa tau gak boleh marahan terlalu lama".

'Please God, gak bisa dia lucu banget'.

"Iya deh iya, yaudah sekarang lo mending masuk lagi dan lanjut tidur, jangan sampe nanti Kak Mark liat kita terus gue di hajar lagi sama dia, pipi gue aja masih nyut-nyutan ini".

Yangyang tidak menjawab dia langsung berdiri di hadapan Jaemin dan tangannya mengeluarkan sesuatu di saku jaket yang dia pakai.

"Yang lo mau ngapain?".

"Diem dulu, ini agak perih jadi tahan ya".

Yangyang mengobati luka Jaemin dengan obat merah yang dia bawa, dari jarak yang sedekat ini Jaemin bisa menatap wajah Yangyang dengan jelas, sangat imut dan manis sekali.

"A-aw". Jaemin memekik saat Yangyang sedikit menekan lukanya.

"Eh maaf Kak aku kekencengan ya?".

Jaemin mengangguk pelan. "Lo dapet obat ini dari siapa?".

"Dari Kak Renjun, pas aku lagi di obatin aku inget Kakak juga luka, jadi aku minta obat merah ini buat obatin luka Kakak, soalnya kalau gak di obatin takut infeksi nanti".

LOVE STORY || JAEMYANG (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang