Part 9

193 22 21
                                    

Mark mendengus kesal, sudah 30 menit dia harus terjebak di kemacetan, padahal biasanya jalan yang dia lalui jarang sekali terjadi kemacetan seperti ini.

"Shit!". Mark memukul setir kemudinya, dia benar-benar sangat benci kemacetan.

Mata Mark tiba-tiba melirik ke arah segerombolan orang yang ada di pinggir trotoar, terlihat juga ada beberapa polisi yang berdiri disana. Karena penasaran Mark pun membuka kaca mobilnya dan bertanya pada polisi yang sedang mengatur lalu lintas yang kebetulan berdiri di samping mobilnya.

"Orang-orang itu pada kumpul kenapa Pak?".

"Barusan ada kejadian tabrak lari, dan mereka sedang menunggu ambulance untuk membawa korban ke rumah sakit".

Mark mengangguk, sekarang dia mengerti kenapa jalanan menjadi macet malam ini, setelah mengucapkan terima kasih dia kembali menutup kaca mobilnya.

Harusnya Mark bisa tenang karena dia sudah tau penyebab kemacetan ini, tapi justru pikirannya semakin kacau karena dia tiba-tiba memikirkan korban kecelakaan itu. Mark memutuskan untuk meminggirkan mobilnya setelah jalanan mulai lancar dan memarkirkan mobilnya disamping trotoar. dia langsung keluar dari mobil dan menuju ke arah segerombol orang yang masih berada disana.

Mark menerobos ke dalam gerombolan orang tersebut dan dia langsung membolakan matanya saat melihat korban tabrak lari tersebut.

"YANGYANG!".

Jaemin menghembuskan nafasnya kasar, dia juga mengacak rambutnya sendiri karena bingung harus kemana lagi dia mencari Yangyang. Jaemin juga sudah berusaha untuk menghubungi Yangyang tapi tidak di angkat, bahkan terakhir dia menghubungi Yangyang, nomornya menjadi tidak aktif.

Ting!

Suara dari notifikasi di ponselnya membuat Jaemin membuka mata yang sedari tadi dia pejamkan untuk menenangkan diri, dia buru-buru membuka chat yang baru masuk itu dan berharap kalau Yangyang lah yang mengirim pesan padanya.

Matanya tiba-tiba membola, tubuhnya menjadi bergetar saat dia membaca pesan yang ternyata dikirimkan oleh Mark.

'Jaem, Yangyang kecelakaaan'.

Mark kembali menyimpan ponsel nya kedalam saku jaket setelah dia mengabari Jaemin, lalu dia menoleh kebelakang saat mendengar percakapan panik antara Dokter dan Suster yang sedang berjalan menghampirinya.

"K-Kenapa Dok?". Tanya Mark ikutan panik saat melihat Dokter itu.

"Kondisi pasien sangat kritis, ada beberapa luka yang harus di tangani dan kita perlu melakukan tindakan operasi sekarang juga".

"Operasi?".

Dokter itu mengangguk. "Dan kita perlu persetujuan Anda untuk melakukan operasi itu, Anda keluarganya kan?". Mark langsung mengangguk.

"Syukurlah". Dokter itu mengambil selembar kertas di tangan Suster. "Tolong tanda tangan disini Pak".

Mark menurut, dia langsung membubuhkan tandatangannya agar Yangyang bisa segera di tangani karena Yangyang memang terluka sangat parah apalagi dia sempat terpental beberapa meter saat mobil tidak bertanggung jawab itu menabraknya cukup keras.

Mark menghela nafas saat melihat Dokter dan Suster itu kembali ke ruangan, dia memutuskan untuk duduk dan menenangkan dirinya karena dia merasa khawatir dan takut sekarang, apalagi saat dia mengingat darah segar yang dia lihat ada dibeberapa bagian tubuh Yangyang dan itu membuat tubuh Mark menjadi bergetar.

"Kak Mark".

Mark menoleh saat melihat Jaemin yang berlari ke arahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE STORY || JAEMYANG (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang