Buatmu yang tersayang, bait-bait puisi ini kupersembahkan:
Ibu tercinta,
Nyawa kau pertaruhkan demi kehidupanku.
Dalam rahimmu, aku dilahirkan ke dunia ini,
Cahaya kasihmu menyinari setiap langkahku.Wahai Ibu,
Demi diriku, kau lapangkan masa dan waktu.
Meski sibuk dalam rutinitas beratmu,
Kasih sayangmu mengalir tak pernah terputus.Ayah pahlawan kerja,
Siang dan malam, kau bersusah payah.
Bagai jentera tak kenal lelah,
Menafkahi keluarga, membesarkan anak-anak.Wahai Ayah,
Engkau adalah guru tanpa kata,
Ajaranmu terpahat dalam perbuatanmu.
Hidupmu adalah pelajaran berharga untukku.Jasa dan pengorbanan kalian,
Tak terhingga harganya.
Tak dapat dinilai dengan wang ringgit,
Namun, kuserahkan doa dan terima kasih, selamanya.
YOU ARE READING
Coretan Hati
RandomSebuah awal dari perjalanan, Tinta yang tertumpah membentuk aksara, Mewakili isi hati yang sulit terluahkan, Mewakili kata-kata yang terdiam di bibir. Hanya sebaris kata, Dari seseorang yang hina lagikan nista, Semoga dapat menghibur hatimu, Dengan...