#28

121 9 1
                                    

Seminggu kemudian, aktivitas belajar mengajar kembali seperti biasa, setelah insiden pembakaran aula, pihak guru tidak dapat menemukan pelakunya karena di saat hari itu terjadi, semua CCTV disekolah sudah di sabotase, jadi tidak ada bukti untuk menunjuk siapa pelaku pembakaran aula

"Jeo Nay" panggil Chaeyoung sedikit berbisik

"Kenapa?" Sahut Naya

"Ehmmm ada yang mau gue kasih tau sama kalian"

"Apaan?" Tanya Jeongyeon

"Ehmmm gue sebenernya ngeliat siapa dalang dari semua ini, termasuk orang yang ngedorong Dahyun sampe jatoh" ucap Chaeyoung sambil berbisik

"Jangan sembarangan kau, semua CCTV udah dirusak malem itu, macam mana kau bisa tau siapa dalang dari semua itu" ucap Jeongyeon tidak percaya dengan Chaeyoung

"Ih gue serius, gue liat waktu pas Dahyun jatoh, gue liat ada bang Mark di lantai 2 tepat di pager pembatas Dahyun jatoh" jelas Chaeyoung

"Ck kau beneran yakin itu si Mark yang ada di lantai 2?" Tanya Jeongyeon sembari mencengkeram kerah Chaeyoung

"Serius gua Jeo! Yakali gue boong soal beginian"

"Bangsat, OSIS udah kelewatan kalo gini caranya, udah jauh sama tujuan mereka di bentuk" kesal Naya

"Udah nyekap kau pula, Bajingan nih para OSIS" sahut Jeongyeon

"Gimana kalo kita rencanain bales dendam aja?" Usul Chaeyoung yang langsung mendapat geplakan dikepalanya

"Gimana caranya, kau mau langsung bantai mereka sekarang?" Tanya Jeongyeon

"Ngga lah, kita lebih rapih mainnya, sekolah ini kan punya CCTV" jawab Chaeyoung dengan bangganya

"Hadeh baru aja tadi dibilang sama Jeo kalo semua CCTV disekolah ini di sabotase, masih aja ngusulin ide begitu" ucap Naya berusaha sabar dengan ide yang dikeluarkan Chaeyoung

"Eh pssttt ada Sana" bisik Naya menginterupsi agar keduanya tidak melanjutkan pembahasan

"Eh ada Sana" sapa Naya

"Hai Nay"

"Ada apa San kok kesini?" Tanya Naya basa basi

"Gapapa, cuma mau ketemu Dahyun, gue kira udah masuk orangnya" lesu Sana karena sudah seminggu setelah malam pesta ia tidak mendapatkan kabar, bahkan chat pun tidak ada balasan

"Oh.. i-iya si Dahyun masih sakit" gugup Naya

"Aneh, kok Dahyun ga pernah bales chat sama ngangkat telfon gua lagi ya seminggu ini" adu Sana kepada Naya

"Anu... Eeehh... Si Dahyun tuh..."

"Demam, iya Dahyun demamnya tinggi banget, jadi main hp bentar udah pusing dia" potong Chaeyoung karena Naya seperti kehabisan kata kata

"Kok lu tau Chae?" Selidik Sana

"Ah i-itu karenaaa... Ah gue kan sahabatnya... Ya sahabat.. gue sahabat deketnya Dahyun iya hehe" gugup Chaeyoung

"Huft~ gua mau kerumahnya juga ragu karena dia ga bales chat atau pun ngangkat telfon dari gua" ucap Sana

"I-iya dia emang ga bisa diganggu siapa siapa, emm k-kemaren aja gua baru 5 menit udah diusir" jawab Chaeyoung

"Yaudah deh, ehm Nay gua nitip gelang ini ya buat Dahyun" ucap Sana sembari mengeluarkan gelang dari saku bajunya

"Eh? Kenapa ga lu kasih sendiri aja San begitu Dahyun sembuh nanti?" Bingung Naya

"Ga bisa Nay, soalnya ini hari terakhir gua sekolah disini, besok gua harus pindah"

"Kenapa pindah? Ujian udah tinggal bentar lagi loh San"

The Crows High School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang