CHAPTER 6 :Salah paham

240 31 0
                                    

Sea yang tidak sengaja mendengar namanya di sebut-sebut itu pun membuat Sea penasaran dan akhirnya bertanya.

Tapi kenapa yang ditanyai malah tersentak kaget??.

"Eh-udah dulu ya ra" dengan cepat Nara mematikan sambungan telefon nya.

Sea menatap Maminya dengan penuh tanda tanya, sebenarnya Maminya kenapa??.

Lantas yang di tatap seperti itu jadi merasa terintimidasi. "Engga siapa-siapa kok,udah sana kamu temenin pacar kamu dulu" Nara mendorong paksa anaknya menjauh.

"Eh jangan dorong-dorong ishh Mami, Sea mau pipis tau"

Nara yang mendengar ucapan anaknya itu sontak berhenti mendorong Sea lagi,ia menatap anaknya yang kini kedua tangannya meremasi celana,dan kaki nya yang di rapat kan.

Uhh sangat gemas kalau sedang menahan pipis.

"Yaudah cepat sana,Mami mau masak dulu"

Sea hanya mengangguk lalu cepat-cepat masuk ke dalam bilik kamar mandi.

Menatap kepergian Sea,Nara bernafas lega. "Untung setan kecil itu engga tanya aneh-aneh".

.

.

.

.

.

"Sini" melihat Sea yang datang membuat Zeegas antusias,ia menepuk tempat kosong yang berada di samping nya untuk Sea duduki.

"Katanya sakit,kenapa banyak tingkah sih" Zeegas dengan lembut mengusap dahi Sea yang berkeringat.

"Udah sembuh kok" jawab Sea cepat, Sebenarnya ia gugup di perlakukan seperti itu.apalagi dia jarang di belai.

"Bohong terus" kini Zeegas mencubit gemas pipi Sea.

Yang di cubit malah mencebikkan bibirnya sebal "jangan di pegang! tangan lo tuh kotor, nanti jadi tumbuh jerawat gimana"

"Enak aja lo by gini-gini tangan gue bersih ya" sudah tidak mau mencubit cubit lagi, Zeegas sudah tidak mood dengan Sea.

"Eh iya-iya jangan marah dong" bujuk Sea.

"Hm"

"Ga asik lo,masa gitu doang ngambek"

"Ga ngambek" Zeegas menjawab dengan malas.

"Masa sih,sini coba liat" Sea menyentuh dagu Zeegas,ia memutar wajah Zeegas ke arahnya.

Hening,sudah beberapa detik mereka saling tatap menatap, mengagumi wajah sosok di depannya.manis,itu satu kata yang dapat mendeskripsikan wajah tersebut. Tak berkedip seolah terbuai dengan pesona indah dari masing-masing wajah bak dewa yunani itu,lantas mereka segera sadar dan memalingkan wajah tak mau menatap lagi.

"Eh udah jam segini,gue mau pulang aja" Zeegas berdiri berniat untuk pamitan juga kepada ibu temannya.

"Loh mau pulang sekarang Zee? padahal mau Mami masakin loh" ntah kapan Maminya itu sampai, tiba-tiba saja sudah nyerobot obrolan duluan.

Yang di belakang tubuh Zeegas terlihat sedang memanyun manyunkan bibirnya seperti mencibir sang Mami "nyenyenye".

"Engga Tan, Zeegas udah di tungguin bunda katanya ada yang penting"

Mengangguk paham "Oh oke kalau gitu hati-hati di jalan,jangan ngebut"

Melihat anaknya yang tak berhenti mencibirnya ia jadi gemas ingin mencubit bibir sang anak "Heh kamu Gabby,anter Zeegas ke depan sana"

"Aku Mi?" Tunjuk nya ke diri sendiri.

"Pake nanya lagi,ya kamu lah masa Mami" ujar Nara sewot.

"Hm yaudah ayo"

Sea Gabby || BiblebuildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang